Happy reading(:
@gisyaarynt
🎆🎆🎆Sore ini, dideras nya rintik hujan banyak orang-orang sedang menikmati secangkir kopi nya disebuah cafe.
Suasana yang sangat amat mendukung. Pengunjung cafe sangat menikmati suasana ini. Ada sebagian dari mereka berkutat dengan gadget nya, ada yang sedang berbincang bersama teman dan pasangannya, ada juga yang sedang menyaksikan hujan dari jendela.
Cafe ini juga sangat mendukung di bidang desain nya. Oleh si pemilik cafe, cafe ini sengaja di desain bertema kekinian namun klasik. Jadi bisa berbagai umur yang bisa berkunjung ke cafe ini. Waitress pun terlihat sibuk mondar-mandir melayani pengunjung cafe yang ingin memesan.
Tling
Suara pintu cafe terbuka, menandakan ada seseorang yang akan masuk. Seorang itu masuk kedalam cafe sambil mengelap baju seragam nya yang basah.
"Eh mba, naik apa kesini? Sampai basah begitu bajunya" tanya salah satu waitress dengan nampan nya ditangan.
"Naik ojol tadi, Rin"
"Gimana cafe rame?"
Arin sang waiter pun mengangguk "Iya mba, alhamdulillah. Semuanya disini pada sibuk mondar-mandir" jawabnya sambil tersenyum. Si empu pun hanya mengangguk.
"Oh iya, mba izelle mau aku buatin coklat hangat?"
Izelle mengangguk "Boleh boleh, bawa keruangan saya aja yah"
" Siap mbak"
💠💠💠
Izelle memang perempuan yang mandiri, walaupun hidup nya terbilang berkecukupan bahkan sangat cukup. Ia masih ingin memiliki sebuah cafe. Ya! Cafe ini milik Grizelle. Cafe ini berdiri atas uang jajan nya yang kedua orangtua nya beri selama 3 tahun. Diumur nya yang terbilang muda ini sangat hebat karena sudah memiliki cafe sendiri.
Kini izelle sedang berada diruangan nya. Dia mengecek laporan pengeluaran serta pemasukan cafe. Dia hanya sekedar mengecek, karena hal tersebut sudah diurus oleh orang terpercaya nya.
Ruangan Izelle pun sangat nyaman. Ruangan nya sendiri bertema classic brown. Ruangan nya hampir semuanya berwarna coklat. Disebelah kiri meja nya terdapat jendela yang langsung terlihat pemandangan jalanan Jakarta. Disamping itu pula ada sofa panjang untuk Izelle bersantai. Disebelah kanan nya terdapat kamar mandi. Pokoknya Izelle sudah menganggap ruangan nya ini sebagai kamar keduanya.
Izelle berdiri dari kursinya. Ia mengambil coklat hangat yang tadi Arin bawakan untuk nya di meja. Ia berjalan kearah jendela, menyeruput coklat hangat nya sambil melihat hujan yang tengah membasahi kota. Melihat pengendara motor melajukan kendaraannya sambil menggunakan jas hujan nya agar baju nya tidak terkena basah.
Melihat pengendara motor ia jadi teringat Rafardhan. Ia kemana-mana selalu mengendarai motor ninja hitam kesayangannya.
#FlasbackOn
Hari minggu yang cerah ini, digunakan untuk Izelle dan Rafardhan merencanakan untuk mereka berkencan.
Handphone Izelle berdering, menandakan ada yang menelfon nya. Ternyata Rafardhan, kekasihnya. Izelle tersenyum sambil menggeser tombol hijau nya.
"Hallo dengan Izelle disini, siapa disana?"
Izelle tersenyum geli.
"Hallo dengan Rafardhan disini""Rafardhan? Siapa yah?"
"Seseorang yang mencintai dan menyayangi Izelle dengan setulus hati"
"Ow Ow Ow"
Mereka berdua saling tertawa mendengar gaya telfon mereka yang tidak jelas.
"Jadi kan sekarang?"
"Iya dong, mau naik apa?"
"Kita naik blacknis aja ya"
"Blacknis? Apa itu"
"motor aku namanya blacknis. Artinya hitam manis"
Diujung sana Izelle tertawa terbahak-bahak.
"Kenapa?"
"Gak gak, yaudah aku tunggu ya"
"Oke, bye"
Sambungan telfon pun terputus. Beberapa menit kemudian Rafardhan sampai dirumah Izelle. Mereka bertemu.
"Oh jadi ini yang namanya blacknis. Kenapa baru ngasih tau aku sekarang"
Rafardhan tertawa renyah "Baru terucap nya tadi pas ditelfon"
Izelle tertawa sambil menggelengkan kepalanya "Yaudah yuk berangkat"
"Siap bos"
Lalu mereka berdua meninggalkan perkarangan rumah Izelle dan menikmati kencan nya.
#FlashbackOff
Izelle tersenyum mengingat kejadian kala itu. Ingin rasanya kembali merasakan hal itu. Tapi logikanya menolak, karena hatinya sudah terlanjur sakit atas perlakuan Rafardhan terhadap nya.
Ingin rasanya ia pergi. Tapi entah kenapa bodohnya yang ia inginkan Rafardhan yang meninggalkannya. Sudah berbagai cara Izelle lakukan untuk Rafardhan meninggalkannya. Tapi sudah beribu-ribu pula Rafardhan mengatakan jika ia tidak ingin melepaskan Izelle.
Sebentar lagi hubungannya dengan Rafardhan akan memasuki tahun ketiga. Ditahun ketiga itu juga Rafardhan memperjuangkan Izelle untuk tetap bertahan.
Izelle menarik nafasnya. Ia tidak habis pikir oleh Rafardhan. Dia yang telah menyakiti Izelle dulu tapi dia juga yang tidak ingin melepaskan Izelle. Dan tanpa sadar Rafardhan pun tersakiti karena sikap Izelle kini.
Apakah Izelle yang bodoh disini? Ia sudah dikhianati tapi masih tetap ingin bertahan dan akan pergi jika Fardhan melepaskannya. Entahlah biarlah sepasang kekasih ini menikmati setiap lika-liku perjalanannya. Entah apa yang akan dilakukan oleh si penulis. Ia akan membuat cerita ini berakhir dengan happy ending atau sad ending. Semua Izelle pasrahkan.
___
TBCHola Hola Hola...
Lagi neduh diwarung pinggir jalan terus tercetus buat bikin cerita ini. Hftt lumayan lah ya satu part hehehe(;
Memang yaa, menulis itu butuh niat, mood, dan situasi. Kalo niat nya udah, mood nya juga bagus, dan situasi mendukung pasti akan tercipta sebuah cerita yang asik😁
Okee janlup star pojok dibawah kiri ditekan!
Okee terimakasih yaa:"
Salam manis,
Gisya Riyanti❤
KAMU SEDANG MEMBACA
RAFARDHAN
Teen Fiction"Udah aku bilang berapa kali? Kalau kamu jengah sama sikap aku yang menurut kamu udah kelewatan ini, lepasin aku! Tinggalin aku dari hidup kamu!" ucap perempuan itu yang tengah emosi. "Gak akan! Gak akan aku ngelepasin kamu! You is mine!" balas san...