"Pak ucok bukain pagernya dong pa", melas Edo.
"Pak saya teraktirde abis pulang", tawar Dani masih dengan gaya coolnya.
"Saya tambahin deh pak, ye kan pak ucok, pak ucok tambah ganteng deh", rayu Azel.
"Uda-uda kalian uda telat ngeyel lagi, ga bisa masuk, kalian udah telat 3 jam, sana pulang aja!", amuk pak ucok.
"Yelah pak sensi amat, kita telat baru 3 jam aja ko pak", melas Azel.
"Baru?, betul-betul kalian", heran pak ucok.
"Kan yang penting kita sekolah pak, dari pada ga sama sekali", sambar Dani.
"Ga bisa, klo saya udah bilang ga bisa ya ga bisa lah, sana pulang aja!", peringat pak ucok.
"Saya kasi uang nih pak, lumayan loh", tawar Dani.
"Dani!!!", teriak pak ucok.
Sehabis mereka di usir mereka cari jalan lain yaitu lewat belakang. Biasanya mereka lewat belakang kalo ga bisa masuk lewat depan.
"Zel lo duluan yang manjat, kita abis lu", saran Dani.
"Yodah", jawab Azel.
"Cepetan, nanti ada bu Eka lagi", panik Edo.
"Wehh anjing, baru aja gua mo naik uda suru gua cepet-cepet, gilalo", amuk Azel.
"Uda deh ga usah drama, cepet", ucap Dani dengan wajah datarnya.
Mereka itu tidak hanya bercanda dan senang-senang aja tapi kalo uda berantem uda kaya anak-anak aja. Tapi ga ada yang tau kepribadian mereka selain mereka saja, warga sekolah apa lagi hanya liat dari luar nya aja, walaupun ga semua.
Sesampainya mereka di depan kelas, salah satu dari mereka memastikan keadaan yang pas buat mereka masuk kelas.
"Aman-aman ces!", ucap Edo.
"Kuy", ajak Azel.
Mereka mengendap-ngendap buat masuk kekelas, tapi Dewa sepertinya tidak ingin melihat mereka masuk kelas, baru saja mereka selangkah masuk kelas tiba-tiba saja bu Eka narik tas mereka dari belakang.
"Loh-loh buk kita mo belajar tau", elak Azel.
"Belajar apanya udah jam segini!", amuk bu Eka.
"Buk kata ibu saya, klo nuntut ilmutu ga kenal waktu", ucap Azel ga tau diri.
"Ni juga satu, cewe kelakuannya minta ampun dah", ucap bu Eka sambil ngejewer Azel.
"Aduudu buk sakit", adu Azel.
"Uda dong buk kasin kuping temen saya nanti ga bisa denger ibu mau tanggung jawab?", bela Dani dengan polosnya.
"UDAH! SEKARANG IKUT IBU KE RUANGAN IBU!!!", teriak bu Eka
"Santay aja kali bu", ucap Edo.
Mereka pun berjalan menuju keruangan bu Eka yang disusul oleh bu Eka sendiri di belakang mereka sambil memegang mistar besi sepanjang 1 meter.
---Ruangan Bu Eka---
Mereka bertiga duduk di sofa dalam ruangan itu dan mendengarkan ceramah dari bu ustadzah Eka sampai-sampai mereka hampir tertidur karna bosan mendengarkan ocehan bi Eka.
---Lapangan---
Disinilah mereka berada setelah mendengarkan radio rusak itu berbunyi. Mereka dihukum hormat bendera sampai jam istirahat kedua.
"Weis anjing panas", keluh Azel
"Emang panas kan panas", ucap Edo
"Ngomong ga jelas amat lu", sambar Dani
Mereka menjalankan hukuman itu hingga jam istirahat kedua.
Pada jam istirahat pertama banyak sekali siswa-siswa yang memerhatikan, bahkan tidak jarang siswinya pada nontonin Edo dan Dani begitu pula sebaliknya ama Azel.
Dari kejauhan ada seorang siswa tampan nan gagah yang memperhatikan Azel.
"Gila tu cwek dihukum mulu kerjaannya", ucapnya dengan nada kecil.
"Lo suka bro?",tanya Bima teman Aldo.
"Gila gue klo suka tu cwek", tolak Aldo.
"Ati-ati lu do bisa jadikan", canda Bima lalu pergi meninggalkan Aldo.
Sekedar info Aldo tu anak berprestasi dalam ilmu maupun olah raga. Bagian akademik hampir semua dia kuasai dan bagian olahraga dia sangat suka yamg berhubungan dengan bola seperti basket, bola kaki ama voly.
Aldo sangat banyak di segani terutama pada kaum hawa, semua siswa hampir tergila-gila dengan dirinya kecuali Azel.
Aldo memiliki kulit yang agak putih dan ga item-item amat, tinggi, tampan, dan rapi ga seperti anak-anak azel, Edo dan Dani.
TBC...
JAN LUPA VOTE☆
YA GITU DEH
GIMANA NIH???
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl VS Good Boy
Teen FictionSeorang gadis cantik yang sifatnya kurang waras apalagi teman-temannya udah sering sekali membuat onar entah itu di sekolah maupun di luar. Mereka kadang udah jadi langganan bk. Sifat yang dimiliki salah satau cewek dalam kelompok itu tiba-tiba saja...