four

35 5 2
                                    


Ni lanjutannya gaijjjj

Huhuuu...

Jan lupa vote!

Vote dulu...

---

Lagu pun berbunyi.....
Nada dj yang di putar oleh Edo sangat enerjik membuat beberapa siswa yang ikut mereka joget ga jelas sambil mukul-mukul ember, dinding, dll.

Jadilah kumpulan anak kurang kerjaan yang joget-joget ga jelas. Saking senengnya Azel joget udah kaya babi kepanasan dia...

"Praaaakkkkkkkkk..."

Mereka semua yang asik berjoget langsung berhenti serempak dan melihat apa yang terjadi dan seketika semua siswa yang ikut Trio BK joget tadi langsung berlari meninggalkan tempat itu.

Edo dan Dani yang langsung sadar tiba-tiba saja langsung lari kesetanan sampe-sampe mereka meninggalkan Azel yang diam dan masih melongo dengan mulut menganganya.

Azel saking hebohnya dan ga sadar diri dia ga sengaja lempar potongan sapu kayu yang di ambilnya dari Edo sebelumnya.

Azel masi setia di tempatnya hingga Dani dan Edo yang sadar bahwa Azel ga ikutan lari tiba-tiba saja berhenti dan berbalik buat ngehampiri Azel bego itu.

"Sumpah temen lo otak cacing memang", heran Dani.

Sesampainya di samping Azel Edo langsung menarik tangan Azel buat pergi dari situ. Mereka bertiga pun lari kesetanan buat ninggalin tkp itu sebelum ada guru yang sadar atas kejadian itu.

---

Hampir semua siswa telah meninggalkan sekolah sisanya siswa-siswa yang sering pulang telat atau mengambil jam lebih.

Ditempat lain pas kejadian gila itu ada seseorang yang melihat tragedi itu dari awal hingga akhir yang membuatnya ga nyangka sendiri apa yang uda terjadi.

"Anak-anak generasi micin beginini", batinnya.

Tapi disela-sela dia heran dan ga suka dengan perbuatan mereka, dia kadang tertawa kecil karna melihat kekonyolan mereka apa lagi pas Azel diam ditempat dan melongo padahal semua temannya telah meninggalkannya.

Di sebrang sana Bima memanggil Aldo dengan suara lumayan keras tapi Aldo ga mendengarkan panggilan Bima yang jadinya Bima mendatangi Aldo.

"Woy!", sapanya sambil memukul pelan pundak Aldo.

"Anjir", kaget Aldo.

"Tuli amat lo", kesal Bima.

"Apasi gj", heran Aldo.

"Gue panggil lo dari tadi tapinya lo ga balik-balik, liat paan si lo?", ujar Bima.

"Oh itu anak ga jelas buat onar lagi".

"Sapa".

"Itu mereka Azel dkk".

"Owh, kelacauan apa lagi yang mereka buat?".

"Itu Azem ngelempat kayu terus kena jendela kelas sebelah".

"Ko bisa?".

"Ya bisa la, uda kuy pulang mumpung ada Shinta di rumah gue noh".

"Yoda gua keruma loh, tapi lo seriuskan?".

"Iya pak Bima".

Ya memang Bima naksir adik sepupunya Aldo biasalah lagi pdkt, maklum. Kadang Bima suka ngegoda Shinta dan Shinta hanya senyum-senyum malu aja, emang ini si Bima ga mau langsung ngegas, katanya "Harus bertahap man, jalani aja".

---

Kamar yang tadinya rapi sekarang uda kaya kapal pecah karna Azel Dani Edo saling melempar bantal dan akhirnya seperti ini.

Sekarang mereka semua tengah molor di kasur king size milik Azel. Dani yang baring melintang di ujung kasur, Edo yang tengkurap di bagian kepala kasur dan Azel baring melebar seperti bintang laut, tangan kanannya diatas muka Edo dan kakinya di atas badan Dani. Pokonya gaya baring mereka beda-beda semua, yang paling untung sih Azel kaya ringan aja tu badan.

'Brukkk...'
Angggap aja suara orang jatoh.

"ME*EK! ANJIR SAKITTT BEGO!", teriak Dani yang kaget ditendang oleh Azel yang sekarang sedang mengelus badannya yang uda remuk mo ancur.

Edo yang mendengar teriakan Dani langsung membuka matanya dan mengedarkan pandangannya ke penjuru kamar namun tidak menemukan sang pemilik suara.

Namun sang korban kembali bersuara
"Shhh sakit anjirr, untung ga patah tulang", lirihnya dengan nada pelan.

Seketika saja Edo melihat Dani sudah tergeletak tak bernyawa di atas lantai g canda y kli.

"Ngapain lu disitu?", heran Edo masih dengan suara khas orang baru bangun tidur.

"Gila lo semua!, gue jato noh gara-gara si ketek!", masih dengan nada kesalnya.

"Yang sabar yah ini ujian", ucap Edo lalu kembali tidur.

"BABI KALIAN SEMUA GA PEKA, HARUSNYA NANYA GUE KALI, GIMANA? GAPAPA? SAKIT? ADA YG MAU GUE OBATIN KE APAKE NANYA INI ITU ATO SETIDAKNYA KALIAN BANTU GUE, MMMBULE FUK YU SETANNNN". Teriaknya dengan seluruh kekuatan yang dia punya.

Suara yang di hasilkan oleh manusia setengah monyet ini membuat kedua temannya tersentak bangun dan langsung melihat Dani terkapar setelah mengeluarkan semua kekuatannya untuk teriak.

"Kambuh lagi penyakitnya", komen Edo.

"Kenapa tu anak", tanya Azel.

"Lu tendang dia ampe jatuh tak berdaya".

"Ah masa".

"Lu sih tidur ke mati".

"Yoda angkat dia Do!".

"Sapa? Gue sendiri?".

"Sama-sama, gue tau ko lu ga kuat".

"Njir penghinaan".

Langsung saja mereka bangkit dari tempat tidurnya dan mulai mengangkat manusia baja ini.

"Astagfirullah, ni manusia atau gajah berat banget", keluh Azel.

"Gajah lah Zel masa manusiah", jawab Edo.

Azel dan Edo baru saja menyimpan Dani di atas kasur. Mereka berdua langsung terduduk selonjoran dan mengatur nafas mereka dan langsung terbaring di lantai kamar itu yang sangat dingin, liat aja kamar ini AC nya uda suhu terendah mana dari kemarin da di matiin, pokonya suhu dikamar ini mirip2 ama kulkas deh keknya.

"Capek gua", keluh Azel.

"Si Dadang si salah, punya badan berat begitu".

Mereka kembali tertidur dan melupakan kejadian sebelumnya, bahkan orang rumah aja yang manggil mereka turun dan keluar kamar buat makan ga mereka dengerin seakan-akan kalau tidur teliganya nyawanya hilang.

---

Ditempat lain ....

Bad Girl VS Good BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang