Written by HafsahAzzahra09
Edited by Yamashita_Izumi
***Ara masih belum bosan berjalan mondar-mandir di kamarnya. Gawai putih masih setia menempel di daun telinga. Sesekali, wajahnya menunjukkan perubahan mimik, rasa penasaran dan kesal menyelinap dalam hati.
"Yak, kapan kau akan kembali ke Korea, Eonnie?" tanya Ara tidak sabar.
"Sebentar lagi, Adikku Sayang. Kau tenang saja. Kalau urusanku sudah selesai, aku pasti pulang."
"Tapi aku sudah lelah kalau harus terus menyalin tugas untukmu. Setiap malam tanganku kebas. Punggungku kaku. Dan mataku berair. Oh aku akan gila sebentar lagi!"
"Hei hei, jaga ucapanmu! Besok Hikaru akan keluar dari rumah sakit. Aku harap, ia bisa segera mendapatkan pengobatan yang terbaik."
"K-kau baik-baik saja, kan, Eonnie?" suara gadis berambut pendek itu melunak.
"A-aku—"
"Aku tahu, kau tidak bersahabat dengan Izumi. Jika aku ada di sana, mungkin sudah kupatahkan lehernya jika ia berani menyakitimu lagi," dengkus Ara.
"Sudah, kau tidak usah mengkhawatirkanku. Aku baik-baik saja. Dan soal Izumi, aku bisa mengatasi wanita itu. Kau percaya saja pada kakakmu ini. Sudah dulu, ya! Aku mau ke rumah sakit."
Panggilan telepon itu pun terputus.
Ana memasukkan ponsel pintarnya ke dalam tas lalu mengecek sekali lagi penampilannya di cermin dan segera keluar dari penginapannya. Langkah jenjangnya menimbulkan bunyi debum ringan saat menuruni tangga menuju lantai satu. Tangan kanannya mendorong pintu kaca lalu tubuh rampingnya dengan cekatan melewatinya sebelum ia mempercepat langkah menuju halte bus terdekat.
Ana mengubah langkah cepatnya dengan setengah berlari, bus yang akan mengantarnya ke rumah sakit telah tiba. Setelah berhasil masuk dan menempelkan kartu ke mesin scanner, Ana pun mengambil tempat duduk di bangku ketiga dari depan. Kedua tangannya bertaut. Seiring bus yang semakin menjauhi penginapannya, untaian pinta untuk kesembuhan Hikaru tidak henti ia rapal dalam benak.
Sesekali, ingatan Ana berkelana saat mereka masih mengenyam pendidikan di bangku sekolah menengah pertama. Ia masih ingat betul bagaimana dulu ia dengan mudah jatuh hati pada suara Hikaru. Saat itu, Hikaru tengah bernyanyi di pentas sekolah. Mengingat hal itu hati Ana kembali terenyuh. Ia kembali berdoa untuk lelaki itu, berharap keajaiban Tuhan akan segera datang.
Saat Ana tiba di ruang 101, Hikaru telah mengganti pakaian rumah sakitnya dengan sweater putih tulang dan celana bahan biru dongker. Dalam sepersekian detik, gadis itu terpana. Ia sudah biasa mengagumi Hikaru dalam layar sosial media, tetapi melihat pesona lelaki itu secara langsung sudah lama tidak ia lakukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sincerity of the Twin
Storie d'amoreJudul lama: The Scandals Collaboration with Yamashita Izumi *** Kim A Ra memiliki trauma yang membuatnya menentang hubungan kembarannya--Kim A Na, dengan Arata Hikaru, seorang penyanyi terkenal. A Na tidak tahu lelaki yang dibelanya mati-matian te...