12. Petunjuk Teruntuk

52 1 0
                                    

“Bertemu untuk bersatu, berpisah untuk mengalah. Sebab itu aku menyerahkan semua pada takdir Ilahi, berharap kaulah yang akan menjadi teman hidupku nanti.”

—Al Naya Faradilla—

🍁

“Nay!” panggil seseorang membuat Naya segera menghentikan aksinya.

Kedua perempuan itu melihat ke sumber suara. Tampak seseorang tengah berlari ke arah mereka dengan rambut bagian atasnya yang bergerak secara tidak beraturan. Membuat aura ketampanannya terpancarkan.

“Ada apa, El?” tanya Naya ketika laki-laki itu berdiri di hadapannya.

Farrel tersenyum simpul. “Nggak papa kok, hehe. Boleh ikut duduk?” tanyannya.

“Boleh dong!” ucap Syela dengan semangat.

“Terima kasih.” Farrel kemudian duduk berhadapan dengan Naya. “Nanti jadi pulang bareng 'kan, Nay?” sambungnya.

“Iya. Kan aku nggak bawa motor hari ini,” jawab Naya.

Syela mendekat ke arah Naya dan berbisik, “Nay, aku curiga kalo orang yang di balik surat itu adalah Farrel. Coba deh kamu inget-inget, kalian kan kenal udah lama banget, otomatis dia tau apapun tentang kamu. Udah gitu, perhatian banget lagi! Ya gak sih?”

Naya termenung. Kepalanya semakin terasa pening. Jika Farrel pelakunya, kenapa harus dengan surat-menyurat? Tapi biar bagaimanapun, hati Naya tetap yakin kalau semua itu ada hubungannya dengan pria yang kini tinggal di Australia.

🍁

Ciwi-ciwi💕
[Via WhatsApp]

Kia: Cek... cek...

Syela: P

Naya: As-salamu'alaikum

Kia: Wa'alaikumussalam

Syela: Wa'alaikumussalam

Kia: Ketemuan di mana, Say?

Syela: Di mana aja, intinya jangan di rumah aku. Bunda mau ngadain arisan :D

Kia: Masalahnya, di rumah aku juga lagi ada acara pengajian bulanan gitu. Kalo di rumah kamu bisa gak, Nay? @Naya

Syela: @Naya

Naya: Boleh kok :)

Hari ini adalah hari libur. Akan tetapi, saat pertemuan kemarin, Pak Yoga —guru olahraga— memberi tahu jika hari ini seluruh siswa kelas XII diwajibkan untuk melakukan tes renang. Naya yang tidak pandai berenang itu cukup ragu. Kalau saja disuruh memilih antara berenang atau mengerjakan tugas, Naya pasti memilih opsi yang kedua.

Setelah menunggu beberapa menit, Kia dan Syela pun sampai di rumah Naya. Mereka tidak langsung beranjak pergi ke kolam, tapi berdiam dan berdebat karena ada suatu masalah sepele yang sengaja dibuat rumit.

Surat MisteriusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang