Kenal tau rasa, dekat tau hakikat
Mati rasa saat semuanya terbongkar bagai tercekat
Penuh nikmat walau tau semua salah saat tak terikat
Kini terlambat, walau sakitnya bagai pisau yang menyayat
Awalnya membuat menggeliat sampai berkhianat dengan tabiat
Walau ketakutan tanpa sekat selalu terbayang dan melekat
Namun akal sehat sudah kehilangan berkat dan etikat
Melompat dalam kobaran api panas walau tau akan cacat
Bimbang ketika melakukan hingga peluh terus berjatuhan
Walau akhirnya yang singgah bukanlah peluh ketakutan namun peluh kenikmatan
Kenikmatan malam panjang bergumul dibawah sang terang bulan
Hingga fajar tiba secara perlahan
Menyingsing seharian dengan kebahagian atas apa yang terjadi semalaman
Hanya semalam namun rasanya tak akan terlupakan
Persetan dengan akal sehat dan cacian yang penting ragaku tak lagi kesepian
Walau kutau saat ini diriku dan dirimu tetap tanpa ikatan
KAMU SEDANG MEMBACA
Permintaanku Satu
PoetryKumpulan kata kata tak bermakna yang mengungkapkan arti sebenarnya. Suara hati yang terus berteriak tertumpahkan dengan penuh penghayatan. Harap kau suka walau tak sempurna, karena segalanya hanyalah sementara, yang akhirnya pastikan tiada.