Kamu yang kukira akan menjadi tempat bersandar terakhir dalam hidupku, menyudahi segala masalahku, malah meleburkan segala harapku, memberi seribu nestapa dan menguburku dalam lapisan kepedihan.
Rasanya baru saja aku dibawa terbang menuju langit paling tinggi, menebar kebahagiaan bersama orang yang diharapkan. Namun dalam waktu satu malam, aku dihempaskan dalam satu hantaman tanpa adanya peringatan bahwa akan ada badai ganas yang menerkam. Semuanya datang begitu tiba tiba.
Aku percaya akan rencana Tuhan. Kebahagiaan akan datang diwaktu yang tepat. Tak perlu ada keraguan dengan pilihannya. Namun sekarang, aku harus berdamai dengan keadaan. Kehilangan kebiasaan, Mencari peralihan, dan mencoba tuk tetap menghargai kebahagiaan. Bukan, bukan kesedihan, kau hanya hilang kebiasaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Permintaanku Satu
PoetryKumpulan kata kata tak bermakna yang mengungkapkan arti sebenarnya. Suara hati yang terus berteriak tertumpahkan dengan penuh penghayatan. Harap kau suka walau tak sempurna, karena segalanya hanyalah sementara, yang akhirnya pastikan tiada.