3. Imprisoned

451 74 36
                                    

THE PRINCE'S AWAKENING

Imprisoned

Meskipun Jisoo bilang dia siap untuk segera bertemu dengan Ten, namun Dilraba menahannya sebentar sampai dia selesai mengobati luka sahabat sekaligus kekasih adiknya itu. Dilraba benar-benar tidak bisa membiarkan Jisoo pergi ke penjara dengan darah yang masih menetes. Rupanya, Jisoo tidak akan bisa menjadi Vampir seutuhnya. Contohnya seperti ini, Sihir Vampir yang dimiliki Jisoo tidak bisa menyembuhkannya secara langsung.

"Kau juga harus melepaskan pakaian kotor ini." Kata Dilraba sembari melihat blouse abu-abu yang dipakai Jisoo tampak begitu lusuh sekarang. Ia sudah selesai mengobati luka Jisoo. Dilraba benar. Setelah bertarung di taman dengan Kento, Jisoo merasa dirinya sama seperti rumput liar.

Dilraba segera pergi meninggalkan Jisoo sendirian di kamar didalam Istana. Sekarang, Jisoo akan menginterogasi seorang tahanan. Jisoo segera membuka blouse dan rok hitamnya, lalu menggantinya dengan Turtleneck polos berwarna krem dan menutupinya dengan dress span berwarna hitam. Setelah merasa rapi, Jisoo segera pergi ke bagian lain Istana Vampir yang letaknya berada jauh di belakang, tempat dimana para Vampir yang melakukan kejahatan di penjara. Jisoo bahkan harus memakai mobil dengan Taeyong dan Damon.

Setelah Jisoo sampai, ia sedikit terkejut karena betapa miripnya penjara Vampir dengan penjara bawah tanah abad pertengahan. Jisoo kira penjaranya mirip seperti penjara Manusia yang sedikit modern dan cerah karena cahaya lampu. Tapi, nyatanya? Jisoo terkekeh. Apa yang ia harapkan dari Keluarga Salvatore? Sesuatu yang normal? Tidak mungkin.

Karena Ten bukan tahanan yang berisiko tinggi, ia diizinkan untuk bertemu dengan Jisoo secara langsung di luar selnya. Sekarang, Jisoo duduk berhadapan dengan Ten di ruangan yang di khususkan untuk berbicara dengan tahanan. Ten tersenyum cerah kearah Jisoo, tapi senyuman itu tidak secerah dulu. Sekarang, Ten terlihat kurus kering dan ia tampak kelelahan, ini bukan Ten yang Jisoo kenal dulu.

"Hai, Jisoo." Ten menyapa, suaranya terdengar parau.

Jisoo menghela nafas, menatap Ten dengan iba. "Bagaimana kabarmu?" Tanyanya pada Ten.

Ten tertawa keras. "Aku hampir sebaik yang kau lihat. Aku baik-baik saja."

"Apa mereka memperlakukanmu dengan baik disini?"

"Kenapa kita peduli?"

Kata-kata kasar Taeyong memutuskan pembicaraan singkat antara Jisoo dan Ten. Sesuatu yang berkaitan dengan Ten begitu rumit. Dia mengkhianati Keluarga Salvatore dan membantu Carlisle membunuh Kento. Tapi pada akhirnya, Ten juga menghentikan Carlisle yang hendak membunuh Taeyong.

Taeyong berdiri di sudut terjauh ruangan, tangannya bersedekap di dadanya. Ten terus menatap Taeyong, seolah-olah dia ingin mengatakan sesuatu pada Taeyong.

"Kento masih hidup." Kata Damon, ia entah sejak kapan kini duduk disamping Jisoo.

Ten melebarkan matanya dan berdiri dari duduknya. "Apa? Dia tidak mati malam itu? Kenapa tidak ada yang memberitahuku?" Tanya Ten, ia terlihat begitu terkejut.

"Secara teknis, dia tidak benar-benar hidup. Kento memang sudah meninggal." Damon menjawab pertanyaan Ten.

Ekspresi Ten mengempis.

"Jangan memasang ekspresi itu. Kau yang menyebabkan kematiannya." Sahutan Taeyong yang tajam kembali terdengar dari sudut sana.

Ten tersentak, ia sadar akan hal itu. Jisoo meringis pelan melihatnya.

Damon menghembuskan nafas pendek, Taeyong benar-benar tidak ada untungnya disini. "Ada seseorang yang mencuri tubuh Kento dan membangkitkannya dengan sihir hitam." Jelasnya pada Ten.

The Prince's Awakening ☞Taesoo☜ [PENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang