[ play song in the mulmed
for better experience ]"I love you, I'll always do."
Tiga bulan berlalu, kini Taehyung dan Yerin sudah saling mencintai. Waktu berjalan begitu cepat, tak ada yang tahu takdir Tuhan akan membuat mereka berdua menjadi sepasang kekasih.
Semenjak kejadian di depan kantor Taehyung itu, ia mulai mencoba untuk mengenal karakter Yerin yang kadang berbeda dengan pemikirannya. Dia bukanlah perempuan aneh biasa.
Yerin juga mulai mempelajari apa-apa saja hal yang Taehyung benci maupun suka.
Kisah hidup mereka berdua memang sama-sama rumit. Mungkin inilah alasan mengapa takdir mempertemukan mereka.
Masih teringat dibenak masing-masing apa alasan yang membuat mereka masih ingin bertahan hidup. Alasannya adalah mencari arti dari kebahagiaan.
Yerin mencari arti dari kebahagiaan setelah dikhianati oleh tunangannya. Sementara Taehyung mencari arti dari kebahagiaan setelah tahu keluarganya penuh dengan masalah dan mereka juga tak ingin Taehyung untuk tetap hidup.
Yang menyayanginya sejak lahir sampai saat ini adalah kakeknya. Mungkin itu alasan kedua kenapa Taehyung masih hidup sampai sekarang.
"Taehyung, aku takut." Yerin berujar sambil terus menggelayutkan tangannya di lengan Taehyung.
Taehyung yang merasa cemas kemudian mengusap punggung tangan Yerin lembut. "Tenanglah, kau hanya sakit demam Yerin," ucapnya.
Yerin menggeleng keras kemudian memeluk tangan Taehyung. "Aku tidak ingin di suntik, Tae. Rasanya sakit."
"Hei, kau tidak akan disuntik. Kau hanya akan diperiksa dan diberi obat," kata Taehyung masih berusaha menenangkan Yerin yang ketakutan daritadi.
"Bohong, kata Mama kalau jatuh sakit pasti semua orang akan di suntik. Makanya aku tidak pernah sakit sama sekali," ungkap Yerin membuat Taehyung terbelalak.
"Jadi, ini pertama kalinya kau sakit?! Woah." Taehyung merasa takjub saat Yerin mengangguk mengiyakan pertanyaannya.
Lagipula, jokes orangtua macam apa yang mengancam anaknya agar tidak sakit dengan alasan kalau semua orang yang jatuh sakit akan disuntik? Haha.
"Ayo, Tae, kita pulang sa—" ujar Yeri. terpotong ketika membalikkan badan ia justru pingsan tiba-tiba, beruntung Taehyung menangkapnya dari belakang.
Taehyung akhirnya bersusah payah membopong Yerin yang masih setengah sadar ini menuju ruang dokter. "Bandel, sih. Jadi pingsan, kan."
• L U C K Y S E V E N •
Setelah Yerin selesai diperiksa, Taehyung pun bertanya kepada sang dokter. "Bagaimana keadaannya, Dok? Ia hanya demam bukan?"
Sang dokter mengangguk membenarkan. "Sejauh ini pemicu demam pasien Jung Yerin sepertinya karena kelelahan dan terlalu banyak pikiran."
"Oh, begitu ya," sahut Taehyung yang agak sedikit bingung, jadi selama ini Yerin menyimpan banyak pikiran dan kelelahan karena itu?
Mengapa ia tak menceritakannya saja pada Taehyung? Apa Taehyung masih belum terlihat sebagai pacar yang baik?
"Terima kasih, dok."
Taehyung kemudian pergi dari ruangan dokter menuju tempat Yerin berada. Ia yakin pasti Yerin sudah siuman.
"Taehyung..."
"Yerin? Apa kau masih merasa pusing?" tanya Taehyung yang sudah mulai perhatian pada Yerin tanpa harus diminta.
Yerin mengangguk lemah. "Sedikit."
Taehyung yang mendengarnya kemudian berjongkok di depan Yerin. "Naiklah."
"Eh?"
"Cepat naik, kau masih harus segera beristirahat," titah Taehyung, tegas seperti biasa.
Sebenarnya Yerin merasa ragu untuk naik ke punggung Taehyung, takut jika ia terlalu berat untuk digendong.
"Kau ringan sekali," tutur Taehyung sedetik setelah Yerin meragukan berat badannya.
Taehyung memang tidak berbohong, ia tidak menyangka Yerin akan se-ringan ini. "Sepertinya semua lemakmu itu bersembunyi di balik pipimu, ya."
Yerin terkekeh malu. "Hentikan." Sementara Taehyung hanya bisa menyembunyikan senyumannya itu.
"Taehyung...," bisiknya lemah sebelum kemudian menyenderkan kepalanya di bahu Taehyung. "Aku mencintaimu."
Taehyung membeliak mendengarnya. Suara itu, terdengar sangat tulus, Taehyung tak akan mungkin bisa membenci suaranya. Apapun suara yang akan Yerin keluarkan nanti, ia akan selalu menyukainya, sampai kapanpun.
"Aku lebih, dan akan selalu, Rin," balas Taehyung lugas tanpa keraguan sedikitpun.
"Aku harap kita berdua bisa mendapatkan kebahagiaan, ya," ujar Yerin kembali, terlalu lembut.
Taehyung membalasnya dengan sebuah anggukan dan kemudian berdeham. "Then, will you marry me? So we both maybe will know what happiness is, together."
And yes, without a prepare, he suddenly propose Yerin?! Ya Tuhan, Tuan Kim Taehyung memang suka bercanda.
Yerin sampai bingung harus menjawab apa selain sebuah tangisan yang ia tahan dan jawaban singkat.
"Eum... Sorry, I can't."
yah ditolak:((
KAMU SEDANG MEMBACA
LUCKY SEVEN. (✓)
FanfictionTentang tujuh keberuntungan yang Taehyung dapatkan semenjak Yerin masuk ke dalam hidupnya. [ jung yerin x kim taehyung // #TAERIN ] © LALA, 2019.