Happy Reading
*****
"Alan" panggil cewek itu.
Samar-samar Alan mendengar nama nya di panggil oleh seorang cewek. Dan lebih mengejutkannya lagi adalah cewek yang memanggil nya barusan adalah Lea.
Alan segera bangkit dari tidur nya beralih menjadi duduk. Alan membelakangi Lea yang sedang berdiri di belakangnya.
"Ada apa!?" tanya Alan dengan nada dingin. Membuat Lea kikuk sendiri. Heran mengapa Alan seperti ini. Alan jarang seperti ini, kecuali ada yang di sembunyi kan atau membuatnya marah.Itu lah isi pikiran Lea sekarang.
Dengan gugup Lea berjalan ke arah Alan dan duduk disamping nya.Menikmati semilir angin yang membelai wajah nya.
"Kenapa lo disini, lo bolos !?. Bel udah bunyi 10 menit yang lalu"terang Alan lagi. Lea menoleh ke hadapan Alan. Melihat wajah sahabat nya dengan teliti. Membuat orang yang di tatap tersebut gugup. Sedangkan yang menatap merasakan degup jantungnya seperti ini.
Serasa sedang lari marathon." Terus lo juga ngapain disini!? Kagak ngeliat diri sendiri aja, segala pakek nanya sama gue lagi.Huu"
"Gak gitu, Amor. Kita itu beda. Gue kan emang udah sering kayak gini. Lah, elo kan gak pernah sekalipun bolos. Gak ada angin , gak ada hujan , tumben. Kenapa hm!?" tanya Alan sambil memperhatikan Lea yang tenang.
Hanya Alan yang selalu memanggil nya dengan nama Amor. Lea pernah menanyakan nya, mengapa Alan sering memanggilnya dengan nama itu, dan Alan menjawab 'Karna itu adalah nama kesayangan dari Alan.Dan tak akan pernah tergantikan.' Dan setelah itu, Lea tak mempermasalahkannya.
"Kepoo. Lo gak nyadar gak sih ,Lan. Kita itu udah hampir tamat. Tinggal beberapa bulan lagi dan lo masih aja terus bolos. Sekali kali kek , gak bolos dulu. Meskipun yah , gue akui kalo lo itu orang nya pinter. Tapi kan , sikap lo itu juga harus di bagusin dikit. Disiplin kek kayak Bayu ." cerocos Lea tanpa henti. Membuat Alan tersenyum manis mendengar cerocosan Lea dan senang melihat Lea.
Entah mengapa, makin hari Lea , makin cantik aja.
Mereka berdua sibuk dengan kegiatan masing-masing. Lea sibuk menceramahi Alan. Dan Alan sibuk memperhatikan Lea yang sedang berada disamping nya. Meskipun kepala Alan agak pegal, tapi, Alan tetap setia memperhatikan Lea.
Sampai-sampai mereka berdua tak menyadari bel pulang berdering.Alan bangkit dari duduk nya . Mengulurkan tangannya di depan wajah Lea, bermaksud untuk membantu nya berdiri. Alih - alih Lea menerima uluran tangan itu, Lea malah berdiri dengan sendiri nya. Mengabaikan tangan Alan yang menggantung di udara.
" Lea tuh, bukan anak kecil lagi yang suka manja-manjaan sama Alan. Pakek berdiri aja , harus dibantu. " ucap Lea ketus. Alan terkekeh pelan melihat ekspresi Lea yang seperti anak kecil itu. Bibir di monyong-monyong kan. Alan dengan gemas , mangacak-acak rambut Lea.
Lea memberenggut tak suka, ketika rambut nya di berantakan" Ihh, Lea gak suka tau. Kan jadi berantakan"
"Bodo amat,Wlee" Alan berlari dengan Lea yang mengejar dari belakang. Mereka bermain kejar-kejaran layaknya Tom and Jerry. Tak memperhatikan langit yang semakin jingga ke kuningan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Couple Absurd (REVISI)
Novela JuvenilDon't Plagiator for My Story *** Persahabatan berbeda jenis kelamin itu yang bermula sedari mereka kecil. Membuat salah satu perasaan dari mereka berdua , menyukai bahkan mungkin sudah berubah menjadi cinta seiring berjalannya waktu. Rasa itu muncul...