"Annyeong haseyo... Lee Jeno inmida..."Lelaki sebaya Jaemin memperkenalkan diri didepan kelas. Dia membungkuk 90° sambil tersenyum. matanya sipit, sehingga membuat eyesmile ketika sedang tersenyum. kulitnya putih pucat.
Dia siswa baru di kelas Jaemin, Haechan, dan Renjun. Ialah Jeno, siswa yang berbeda dengan Yangyang yang pendiam saat pertama kali memperkenalkan diri.
Pelajaran bahasa di mulai. Christopher seonsaengnim meminta para siswa membaca buku sosial. Jeno duduk kembali ke tempatnya yang berada di paling belakang, tempat yang tersisa dengan kursi dan meja usang. Sepertinya ia nyaman nyaman saja duduk di sana.
Ah, pihak asrama belum menambahkan kursi baru buat kelas ini, ucap Jaemin dalam hati.
"Jaemin, please translate the stories in page 50" , pinta Christopher seonsaengnim.
"Eh,...hm...", Jaemin langsung membuka buku. "Lain kali dengarkan perintah saya,".
Jaemin mengangguk.
🚪
Tok tok tok...Seseorang mengetuk pintu kamar Jaemin, Haechan, dan Renjun. Haechan yang baru saja memasukkan wafer ke mulutnya langsung membuka pintu dan menemukan Jeno berdiri di depan kamar sambil membawa barang - barang.
"Ehm, permisi...," ucapnya.
"Wah, kamu murid baru itu ya?" tanya Haechan. "Annyeong haseyo..."
"Ne, annyeong haseyo, " dia tersenyum.
"Ada apa kemari?" tanya Haechan lagi ketika sadar Jeno membawa barang - barang.
"Kata Taeyong seonsaengnim, aku bisa tinggal di kamar ini" , jelasnya.
Raut muka Haechan berubah, tetapi ia berusaha sembunyikan.
"Oh, silahkan masuk!"
"Kamsahamnida...," Jeno masuk kamar Jaemin, Haechan, dan Renjun.
"Jeno!" seru Renjun ketika menyadari ada Jeno di belakang Haechan.
"Renjun," balas Jeno.
"Kalian udah saling kenal? " tanya Jaemin.
Renjun dan Jeno serentak mengangguk.
"Ya, tadi pagi kita kenalan di kelas bahasa, " jawab Renjun diikuti senyumannya.
Renjun memang duduk di sebelah Jeno pada saat pelajaran bahasa.
"Kamu lapar? Kebetulan kami sedang ngemil, " ujar Jaemin menawarkan wafer yang mereka makan.
"Tidak, terima kasih," tolak Jeno. "Tadi aku sudah makan roti di kantin. Hehehe...," dia nyengir.
"Baiklah kalau begitu. Ayo, bergabung saja di karpet bersama kami! "ajak Jaemin lagi.
"Sebentar lagi, aku masih membereskan koper dan barang - barang ku. Boleh, kan?" Dia sedang membawa barang - barang, bersiap merapikan di kamar barunya ini.
"Oh, tentu sangat boleh!" Haechan dengan sigap berdiri dan menunjukkan tempat.
Kebetulan ada sisa rak kosong untuk Jeno menaruh barang - barang penting. Sebuah lemari yang memang kosong. Namun, ada barang - barang 'tidak terlalu penting' milik penghuni kamar yang berserakan. Haechan dengan malu langsung membersihkan lemari yang seharusnya kosong.
Jaemin, Haechan, dan Renjun sebenarnya merasa tidak enak jika teman sekamar barunya sedang membereskan barang - barang dan mereka hanya melihatnya. Tidak membantu sedikit pun.
"Gw bantu?" tanya Jaemin.
"Em... Gak, gak! Gw bisa sendiri," tolak Jeno sambil tetap membereskan barang - barang. "Yakin? Kayaknya lo kesulitan..." kata Renjun yang dari tadi mengamati hal yang dilakukan teman barunya itu.
Jeno mengangguk dengan cepat dan pasti "Iya, gw yakin," katanya.
"Ya udah, kalo lo pingin gitu. By the way, lo udah tau nama kita berdua?" tanya Haechan sambil menunjuk dirinya dan Jaemin.
"Tau dong! Lee Donghyuck ato Haechan sama Na Jaemin, kan?" tebaknya.
"Wow, kok lo tau?" Jaemin sangat senang ketika teman barunya itu tau nama lengkap mereka.
"Itu..., anu..., eum...," Jeno menggigit bibirnya. "Tadi aku melihat di--seragam kalian!"
🍽
Ui ui diriku datang lagiii "3"
Kedepannya aku mungkin jrg up
Mungkin stelah tgl 3 januari?
Tunggu ajha gaes :')
~ JANGAN LUPA VOTE ~
KAMU SEDANG MEMBACA
Ghost Hostel in Seoul [NCT + 00L]
HorrorRumor nya patung Han Ahn sering hidup di malam hari. Awal nya, Jaemin tidak percaya dengan hal itu. Semakin waktu berjalan, semakin banyak hal - hal aneh yang terjadi. Ditambah lagi... letak asrama mereka yang... [warning!] - typo bertebaran - up g...