Nikah?

328 28 4
                                    

Assalamu'alaikum😊

--Happy Reading--

Seorang wanita dengan cekatan membuatkan teh favorit abi dan uminya. Ya, dia adalah Hanin Raihana Syahira Husein, yang biasa disapa Syahira. Nama yang sengaja diberikan oleh orang tuanya tentunya ada arti baik dibalik nama itu. Ya, arti nama itu sendiri adalah 'Perempuan yang terkenal baik hati dan seseorang yang penuh cinta'.

Dengan hati hati Syahira menaruh dua gelas berisi teh itu diatas meja.

"Teh dataaaaaang" ucap Hira dengan wajah sangat gembira.

Melihat anak semata wayangnya, Husein orang tua Syahira hanya bisa tersenyum sambil menggeleng gelengkan kepala.

"Anak abi cepet banget yah gedenya" ucap Husein dengan tersenyum hangat sembari mengelus kepala Hira.

Intan, istri Husein hanya tersenyum senang melihat dua orang dihadapannya itu.

"Sini nak, ada yang pengen abi dan umi sampaikan" ucap Intan dengan nada lembut.

Syahira yang sedikit penasaran itu langsung meng-iya kan ucapan uminya dan langsung duduk diantara abi dan uminya.

"Ada apa umi, abi??" Tanya Hira dengan senyum hangat.

"Jadi gini nak, dulu abi sama temannya pernah ada perjanjian waktu kamu masih kecil dulu. Dan perjanjian itu adalah kamu dijodohkan dengan anak teman abi yang rumahnya di Jogja ketika kalian sudah menginjak dewasa. Berhubung usia kamu sudah mulai dewasa dan akan menginjak gelar sarjana, abi sama umi sepakat sama temannya abi untuk mempercepat perjodohan ini, gimana kamu mau kan nak?" Jelas Intan panjang lebar.

Syahira yang mendengar omongan uminya sontak kaget. Bagaimana mungkin ia akan menikah?? Lulus kuliah saja belum.

"Apa umi?? nikah? Abi sama umi lagi bercanda yah?!" Tanya Syahira dengan sedikit emosi.

"Enggak dong Hira sayang, masa iya soal pernikahan kami bercanda, apalagi untuk anak umi" Jawab Intan dengan mengelus pundak Syahira dengan tujuan sedikit menenangkan Hira.

"Tapi kan Hira masih kuliah umi, abi. Belum lagi Hira nanti pengen kerja bahagiain umi sama abi" Rengek Syahira dengan sedikit menggoyang goyangkan tangan uminya.

Intan yang mendengar itu langsung berkata "Nak umi sama abi udah bahagia kok, kalo kamu pingin kerja nanti setelah menikah pun bisa sayang"

Syahira berfikir sebentar, melihat Umi dan Abi nya ia jadi tidak enak dengan ekspresi kedua orangtuanya yang berharap Hira akan mau menikah.

Tanpa fikir lama Syahira menyetujui perkataan uminya dengan sedikit ragu. Ia ikhlas menikah dengan orang yang belum pernah ia kenal dan temui sama sekali. Tapi demi orang tuanya ia rela.

Intan dan Husein sontak bahagia mendengar Syahira menyetujuinya.

"Alhamdulillah ya bi, sebentar lagi kita akan punya cucu" Ucap Intan dengan wajah tertawa.

Syahira yang mendengar omongan uminya itu merasa sedikit geli.

"Umi apaansi, belum juga apa apa" Ketus Hira dengan memposisikan kedua tangan menyilang.

IKHLASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang