Hidup Baru 2

127 13 10
                                    

Assalamu'alaikum😊

--Happy Reading--


Syahira yang sadar akan keberadaan Fahri, suaminya langsung berkata

"Loh kamu udah selesai mandi mas" Tanya Syahira dengan mendekati keberadaan Fahri dan berusaha merapikan baju Fahri.

Seperti biasa, Fahri cuek dengan Syahira. Ia hanya meng iya kan omongan Syahira.

"Wah pagi pagi sudah ada drama romantis ya mah" Ucap Agus kepada Syifa yang sukses membuat Syahira malu.

"Iya pah, pengantin baru" jawab Syifa dengan raut wajah bahagia.

Syahira yang mendengar ucapan mertuanya hanya bisa tersenyum tanpa berkata apapun.

"Yaudah yuk mas sarapan" ajak Syahira kepada Fahri.

Mereka berempat akhirnya berada di depan meja makan. Mereka mulai mencoba masakan yang dibuat Syahira.

Perasaan Syahira saat ini sangat deg deg an. Ia sangat takut jika masakannya tidak cocok dengan lidah Fahri dan mertuanya.

Tapi bukannya tidak cocok, Syifa dan Agus malah memuji Syahira.

"Ma Sya Allah nak, masakan kamu enak banget loh. Kamu kok bisa sih diusia semuda ini udah bisa masak se enak ini? Fahri pasti bangga punya istri seperti kamu" Ucap Syifa

Belum Syahira jawab, Fahri malah tersedak dengan ucapan mamahnya.

Syahira yang keget dengan suaminya buru buru mengambil air putih untuk Fahri. Dan Fahri menerima air minum itu.

"Kamu gak apa apa mas?" Tanya Syahira khawatir.

"Iya gak pa pa" jawab Fahri singkat.

Setelah mendengar jawaban Fahri, Agus melanjutkan perihal tadi.

"Iya nak, masakan kamu enak banget. Gak beda jauh sama masakan istri papah" ucap Agus dengan melirik menggoda Syifa di akhir kata kata nya.

"Papah bisa aja ih" Syifa sedikit malu.

"Iya mah, pah alhamdulillah kalau mamah dan papah suka. Jadi waktu Hira masih SD, Hira sering bantuin Umi masak. Jadinya sedikit demi sedikit Hira belajar dari Umi" Jelas Syahira.

Fahri yang melihat drama pagi ini hanya diam. Ia memang menyadari kalau masakan Syahira sangat enak, tapi ia malu jika harus mengungkapkan.

"Fahri, kenapa dari tadi kamu cuma diem?" Tanya Agus sedikit curiga dengan Fahri.

Dengan terbata bata ia menjawab

"Eng enggak apa apa kok pah, cuma pengen diem aja"

"Mungkin lagi menikmati masakan Syahira kali pah, iya kan nak?" Tanya Syifa.

Fahri sedikit kaget dan hanya memberi respon mengangguk anggukkan kepala sambil senyum.

Syahira hanya tersenyum, berharap anggukan Fahri memang benar adanya.

***

Setelah melakukan semua pekerjaan, Syahira hanya duduk duduk di kamar. Ia merasa sangat bosan dengan keadaan ini. Akhirnya ia memilih untuk menyirami tanaman tanaman yang ada didepan rumah.

Syahira menyirami tanaman dengan melantunkan shalawat kecil dari Nissa Sabyan. Ia memang sangat suka dengan shalawat. Baginya shalawat adalah suatu kewajiban bagi setiap muslim.

Belum selesai dengan pekerjaannya, Syahira diberi kabar kaget oleh Fahri.

"Hira kamu siapin barang barang kamu. Nanti siang kita akan ke rumah papah yang di Jakarta. Kamu emang pindah kuliah disana kan?"

IKHLASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang