You Are Here

1K 107 7
                                    

You Are Here

.
.
.

When I was a young boy dreaming small dreams
The world seemed like a giant to me
What do I want, where do I go?
I spent all of my days worrying

Aku ingat. Hari itu, di bulan November 2010, hari dimana pertama kali aku bertemu dengan Yoongi Hyung. Yoongi Hyung dengan mantelnya yang tebal pertama kali menginjakkan kaki di dorm kami kala itu. Dia yang tampak masih canggung, berdiri di depanku dengan mukanya yang menatap sekeliling dorm kami. Akupun berinisiatif untuk membuka suara lagi.

"Ah Hyung, kau bisa menaruh barang-barangmu di dalam kamar," ucapku mencoba membuka percakapan.

Yoongi Hyung mengangguk. "Aku sekamar dengan siapa?"

Aku menggeleng, "Ah itu, kita semua para trainee saling berbagi kamar di ruangan itu. Jadi.."

Yoongi Hyung tampak mengerti maksud ucapanku, "Ah, baiklah."

Aku ikut mengangguk, "Hyung, aku harap kita bisa berteman baik," ucapku sambil tersenyum tepat sebelum Yoongi Hyung menarik kopernya menuju kamar. "Dan aku harap kita bisa mengejar mimpi kita bersama Hyung."

Yoongi Hyung tersenyum, "Ah, iya. Aku harap begitu."

.

When I feel so tired of the weight of life
What helps me more than anything else is
The story of us that made us closer than anyone
The times we've laughed and smiled

"Ah sial sial sial!"

Aku tak sanggup menahan bibirku untuk tidak mengumpat. Tanganku secara tak sadar sudah menarik rambutku dengan kuat, mencoba menyalurkan rasa stressku dengan menarik rambutku.

Sial, kenapa jadi begini?

"Joon."

Aku dapat mendengar suara Yoongi Hyung yang baru saja duduk di sampingku.

"Hei, berhenti menarik rambutmu Joon. Kau hanya menyakiti dirimu saja," ucap Yoongi Hyung. Tangan Yoongi Hyung ikut bergerak menghentikan tanganku. Menarik kedua tanganku agar turun.

"Hyung, bagaimana ini? Aku merasa benar-benar tidak berguna sebagai seorang leader."

Yoongi Hyung menghela napasnya.

"Hei, Joon. Jangan pernah mengatakan hal itu. Kau adalah leader terbaik bagiku, bagi kami semua Joon."

"Lantas jika demikian, mengapa Hoseok malah ingin keluar dari grup Hyung? Kenapa?!" ucapku sambil menahan tangisku.

Sial. Aku benar-benar kesulitan untuk mengendalikan emosiku saat ini.

"Hoseok baru berencana akan keluar, dia belum keluar Joon. Kita masih bisa berbicara dengan pihak agensi untuk membujuk Hoseok agar dia tidak keluar. Kita masih punya harapan Joon."

Aku menatap Yoongi Hyung dengan mata yang dipenuhi dengan air mata.

"Joon, ayo kita berbicara dengan pihak agensi. Aku akan membantumu, oke?"

Aku akhirnya hanya mengangguk lemah.

.

Dan Yoongi Hyung benar. Kami masih punya harapan. Hoseok tidak jadi keluar dari grup kami.

Aku tersenyum lega sambil memandang Yoongi Hyung. Yoongi Hyung juga balas memandangku dengan senyuman tipisnya.

.

You are here
I have you here
Thanks for looking out for me now

"Joon, sudah Hyung bilang jangan pernah memaksakan diri! Sudah tahu sakit, bukannya istirahat malah masih masih mendekam di dalam studiomu!"

Bukannya takut, aku malah tertawa kecil mendengar omelan Yoongi Hyung. Yoongi Hyung memelototi yang tertawa.

"Ya, bisa-bisanya kau malah tertawa!"

Aku terbatuk kecil sebelum menjawab Yoongi Hyung.

"Maaf Hyung, tapi aku benar-benar ingin menyelesaikan lagu ini," ucapku mencoba menjelaskan.

"Lagu apa sih Joon? Spring Day? Bukannya demo-nya sudah jadi? Tinggal menunggu persetujuan dari PDnim saja?"

Aku menggeleng, "Iya, memang sudah. Hanya saja aku masih belum puas dengan hasil demo-nya."

Aku dapat mendengar Yoongi Hyung menggerutu.

"Hyung tidak mau tahu, hari ini pokoknya kau harus istirahat dulu. Biarkan Spring Day menunggu beberapa hari."

"Tapi Hyung—"

"Joon," ucap Yoongi Hyung tegas sambil melotot.

"Tidak ada penolakan. Kau harus istirahat sekarang pokoknya. Hyung sudah membeli bubur untukmu. Kita kembali ke dorm sekarang juga."

Aku menghela napas pasrah. Akhirnya mengikuti Yoongi Hyung pulang kembali ke dorm.

.

Hari itu, Yoongi Hyung benar-benar merawatku selama di dorm. Dia menemaniku selama makan walau aku sudah bilang tidak usah. Lucunya, Yoongi Hyung ikut tertidur di sebelahku sewaktu aku mengistirahatkan badanku.

Wajah Yoongi Hyung lucu sekali ketika tidur.

.

You are here
I have you here
Thanks for being my light in the dark
The trust that you
Are always behinds me
Thanks for always being by my side

The meaning of "us"
That has been watching over me
The times we're together are so precious
I will promise
Forever unchanging
Walking one step at a time with you
Until that day we shine bright together

"Hyung."

Aku memanggil Yoongi Hyung sambil tersenyum lebar.

"Hyung kita berhasil Hyung."

Yoongi Hyung tersenyum sambil mengulurkan tangannya. Aku menerima uluran tangan Hyung dengan senang hati. Tubuh kami kini saling berhadapan dengan jarak yang sangat tipis memisahkan. Kedua tangan kami saling menggenggam satu sama lain.

"Sudah 9 tahun ya Joon..."

Aku mengangguk.

"Yoongi Hyung."

Hyung mengangkat kepalanya.

Aku tersenyum.

"Terima kasih karena selalu ada disisiku Hyung."

Aku tidak sempat melihat ekspresi Yoongi Hyung ketika aku mengatakan itu. Yang aku tahu, kami kini tengah menautkan kedua bibir kami. Menyatukan ekspresi cinta kami terhadap satu sama lain.

.
.
.

Fin

.
.
.

Author's note :
Cerita ini terinspirasi dari lagu Here You Are yang dinyanyikan oleh Lee Hyun. Lagu ini merupakan salah satu lagu yang ada di dalam album BTS World. Lagu ini indah banget menurutku alunan melodinya. Plus nilai tambah liriknya yang benar-benar bagus dan suara Lee Hyun yang benar-benar pas untuk menyanyikan lagu ini.
Last, Selamat Natal bagi kalian yang merayakan♡

Us.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang