semoga berbahagia

15 3 0
                                    

Tak apa bila harus diakhir semuanya, aku paham, kamu marah aku marah ego kita tidak diperlakukan baik ego kita menolak untuk mendingin hati kita terlalu memanas. Sebenernya, ini bisa di bicarakan, ini bisa dijelaskan hanya saja si kepala lebih menguasai kendali, hati mengalah untuk kesekian kalinya untuk menerima melepaskan padahal harusnya menahan dan mempertahankan. tapi untuk apa di sesali?, Tidak, tidak perlu ada yang disesali harusnya kita sama-sama menerima keputusan itu, keputusan yang membuat kita menjadi berjarak, menjadi seperti awal aku terlalu asing untuk mu dan sebaliknya. Bener kata pepatah itu, penyesalan datang terakhir dan akan selalu begitu. Sayangnya, kita seolah amnesia dengan pepatah itu disaat kita sangat membutuhkan dan mengingat itu. Dan pepatah itu akan muncul disaat kita sudah mengakhiri semuanya, disaat kita saling merasakan kesepian, dan kerinduan yang sangat menyesak dan menghantarkan ingin bertemu, mendengar suara mu, menjelma saat-saat bersamamu tetapi sadar itu semua hanya halusinasi yang bisa kita capai saat ini, kita terlanjur dibentengi ego dan gengsi yang terlalu tinggi hingga lupa bahwa hati ingin diperdulikan. Kita terlalu menyakitinya dan memberi luang ego untuk seenaknya mengelolah diri padahal hati juga ingin di dengarkan. inti dasar segala tulisan ini, dan pada akhirnya aku hanya bisa memeluk mu dalam do'a dan memberi rasa sayang yang akan terus berjalan lewat sujud ku kepada sang pencipta. satu pesan ku yang takkan pernah tertinggal oleh mu, jaga dirimu baik-baik, jaga kesehatan mu, jaga perempuan yang akan datang lebih baik dariku, kurangi ego mu, beri hatimu ruang, jangan mengulangi kesalahan yang sama yang sebelumnya kau buat bersamaku jadikan itu peringatan untuk kamu tidak melakukannya bersama dia orang kamu sayangi nantinya,semoga berbahagia. -Serenadaku

serenadaku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang