CHAPTER 02

48 3 2
                                    


"Kamu sudah besar nak" gumam lelaki itu.

Meski samar anaire mendengar apa yang lelaki itu ucapkan, apakah lelaki itu
Mengenal nya pikir ana.

"Kak anaaa...!!?" Teriak kaito dari dalam rumah dan membuka kan pagar untuk ana.

Ana pun menoleh dan melihat adik nya itu berlari dengan antusias, seperti nya ada hal baik yang terjadi dengan adik nya itu.

"Ada apa kai?" Tanya anaire.

"Aku dapat hadiah natal yang sangat bagus, sudah lama aku ingin itu kak. ayo kita masuk kakak harus melihat nya" kata kaito sambil menarik tangan kakak nya.

"Tunggu sebentar" anaire menoleh dan terkejut lelaki paruh baya tadi sudah tidak ada.

Kaito yang heran melihat kakak nya bingung lantas bertanya.

"Apa yang kakak cari?"

"Ah bukan apa apa mari masuk, udara malam tidak bagus untuk mu. Dan kenapa kamu belum tidur kai?" Ana mengalihkan pembicaraan Sambil masuk kedalam rumah nya.

"Tadi kami sudah mau tidur kak ana, tapi tiba tiba ada yang mengetuk pintu dan setelah ibu buka tidak ada siapa siapa, tapi ada paket besar di depan rumah kata nya untuk kak ana" ucap kaito dengan antusias, namun kernyitan heran muncul di kepala anaire.

"Paket buat kakak?"

"Iya mungkin dari pacar kakak" tebak kaito.

"Jangan sembarangan kakak tidak punya pacar" sungut anaire.

"Kalau bukan dari pacar kamu paket ini dari siapa nak?" Tanya Rin ibu anaire.

"Sebaiknya kita buang saja ma, bukan nya tidak baik mengambil barang dari orang yang tidak kita kenal?" Anaire meminta pendapat sang ibu.

"Tapi sepertinya dia mengenal mu nak?" Ibu anaire mengambil amplop dan menyerahkan nya untuk anaire.

Anaire lantas menerima amplop itu lalu membuka nya dengan sedikit kasar. Siapa gerangan orang kurang kerjaan yang memberi nya kejutan natal itu, fikir nya.

"Untuk cucu menantu ku, kakek harap kamu suka kado natal dari kakek nak. Jangan coba coba membuang nya." Hanya itu yang tertulis di dalam amplop.

"Ma aku tidak kenal orang ini, apa mungkin dia salah orang? Masa kakek ini panggil ana cucu menantu?" Tanya anaire.

"Mama juga tidak tau nak, tapi lihat lah kai. Dia sangat senang dengan hadiah nya, apa kamu tega membuang nya dan itu akan membuat kai sedih nak" Rin menasehati anaire dengan bijak.

Benar kaito sangat menyukai hadiah nya kini, dia membawa kotak besar itu dan berdiri canggung melihat anaire dengan senyuman penuh harap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Benar kaito sangat menyukai hadiah nya kini, dia membawa kotak besar itu dan berdiri canggung melihat anaire dengan senyuman penuh harap.
Berharap anaire tidak menyuruh nya membuang hadiah itu.

Anaire hanya menghela nafas lalu membawa hadiah untuk nya masuk ke dalam kamar meninggalkan ibu nya yang sedang mengobrol dengan kai.

"Sebenarnya siapa kakek dalam surat ini? Kenapa dia bilang aku cucu menantu nya?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 25, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Marriage AgreementTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang