Happy reading _„_
"Love, ayo sarapan dulu"
Taehyung menoleh kebelakang saat mendengar langkah seseorang, Yerin menarik kursi lantas mendudukinya dengan wajah yang cemberut, makanan makanan didepannya tidak menarik perhatiannya sedikitpun.
Taehyung menghela nafas, pria itu berjalan menuju meja makan dengan membawa sebuah piring yang merupakan piring terakhir, Taehyung mendudukan pantatnya di kursi berhadapan dengan Yerin, ditatapnya wajah gadisnya yang terus cemberut.
"Ayo sarapan" ajak Taehyung memulai menyendokkan makanan kedalam mulutnya, berbeda dengan Yerin yang masih diam.
"Love, ayo dimakan" Yerin mendorong piringnya menjauh lantas menggeleng.
"Baby, masih marah?" tanya Taehyung yang dibalas anggukan kepala oleh Yerin.
"Dimakan dulu ya, kita bahas nanti" Taehyung dengan santai kembali melanjutkan acara makannya yang sempat tertunda.
Brak
"Oppa gak sayang Yerin!"
Setelah menggebrak meja dan berteriak memaki Taehyung, Yerin berlari menuju kamarnya, Taehyung dengan cepat mengejar Yerin sebelum gadis itu mengunci pintu kamarnya.
Melihat Yerin membanting pintu kamarnya, Taehyung mempercepat larinya dengan melompati tiga anak tangga, beruntung Yerin tidak mengunci pintu kamarnya sehingga Taehyung dapat masuk.
Taehyung dapat melihat gundukan kecil ditengah besarnya ranjang yang kemungkinan besar itu adalah Yerin, Taehyung mendekatinya dan duduk tidak jauh dari gundukan itu.
Taehyung menghela nafas sebelum berbicara "Love, Oppa sangaattt sayang Yerin, Oppa gak bisa datang ke acara kamu bukan berarti Oppa gak sayang sama Yerin, Oppa mencintai Yerin melebihi Oppa mencintai diri Oppa sendiri"
Terdengar suara tangisan dari gundukan kecil tersebut membuat Taehyung menahan tawanya karna gemas.
"Oppa harus bekerja cari uang, kan, uangnya buat Yerin jajan, kalo Oppa gak cari uang nanti Yerin mau makan apa? Yerin gak bisa beli mainan, Yerin gak bisa beli baju, beli makeup"
"Yerin bisa minta uang Papa Jinnie, hiks, huee"
Taehyung tersenyum gemas, tangannya menyentuh gundukan itu dan mengusapnya lembut.
"Oppa malu dong kalo minta uang Papa Jinnie. walaupun, uang Papa Jinnie gak bakal habis kalo Oppa minta"Tidak lagi terdengar suara tangisan dari gundukan kecil tersebut membuat Taehyung mengernyit heran "Love?"
Gundukan kecil itu bergerak-gerak, tidak lama muncul sosok gadis mungil dari dalam gundukan kecil tersebut.
mata bulatnya memerah berlinang air mata, hidung mungilnya memerah mengeluarkan cairan bening juga bibirnya yang mengerut kedepan.Taehyung merasa gemas dibuatnya, bagaimana tidak, bibir mungil yang mengerut itu seakan-akan ingin di jatuhi oleh kecupan. Taehyung mengangkat tubuh Yerin untuk dipangku "jangan nangis, hm, nanti makeup nya luntur, Yerin, kan, paling gak suka kalo ada yang rusakin makeupnya"
"Sarapan dulu, yuk! Sebentar lagi Uncle Minnie datang"
Yerin mengangguk, menyembunyikan kepalanya di leher Taehyung "gendong, Daddy"
"Ohh jadi ini Yennie?"
"Bukan! Ini Yerin"
Taehyung terkekeh gemas lantas berdiri dengan menggendong Yerin ala koala "udah mau jadi kakak masa masih minta gendong terus, sih?" canda Taehyung membuat Yerin menghentakkan tubuhnya menyuruh Taehyung untuk diam. Taehyung tertawa gemas melihat tingkah Yerin yang merupakan sifat remaja pada umumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
-;🍑D a d d y •KTH•
Fanfic"Who is my baby?" "Me!" "Who is my princess?" "Me.. Daddy!! Me!" "Who loves you than anything, little one?" "Daddy!!!" ~ssthh... Baby.. Daddy's here..~ ~i'm yours daddy..~ •littlespace