Handaru Bintang [𝐇𝐚𝐧𝐬𝐨𝐨]✓

-.five : heart attack

.-✨05✨-.

[warning: Banyak perkataan kasarnya,
kepada pembaca diharap bijak]

_____

"Aduh neng gimana nih mobilnya mogok, neng mesen ojek online aja atuh biar gak kesiangan" Kata supir Jessiya sembari membuka kap mobil

Jessiya menghela nafasnya pelan, "Yaudah deh mang"

"Maaf ya neng, mamang gak sempet ngecek mobil semalem anak mamang sakit"

"Iya nggak papa mang, ada uang buat servicenya gak mang?" Tanya Jessiya

"Ada neng, kemarin lusa dikasih sama ibu" Ujar supir yang hanya dibalas anggukan oleh Jessiya

Saat Jessiya hendak memesan ojek online, sebuah motor berhenti di depan mobil Jessiya.

"Bobby?"

Bobby turun dari motor lalu melepaskan helm nya, "Kenapa nih mang?" Tanya Bobby

"Mogok den, mamang lupa nge service. Nah, kebetulan banget nih ada den Bobby .. Neng Jessi berangkat bareng den Bobby aja" usulnya

Bobby menoleh pada Jessiya dan tersenyum, "Pagi Jessi"

"Pagi juga Bob"

"Mau bareng?"

Jessiya terdiam sejenak, Bobby memang sudah lama mendekati dirinya mungkin sekitar sejak dua bulan yang lalu akan tetapi ia mendekati Jessiya secara diam-diam.

Sebab Jessiya tau pasti Bobby menjaga perasaan Handaru, tapi kalau kali ini ia menerima tawaran Bobby pasti nanti akan muncul gossip aneh yang bisa mempengaruhi pertemanan kedua lelaki itu kan?

Semacam..Bobby yang mengkhianati Handaru(?)

"Hey? Mau gak?"

"Boleh deh" final Jessiya, ia berdoa semoga nanti Handaru tidak bertengkar dengan Bobby

Selama di perjalanan, Jessiya memikirkan kemungkinan yang akan terjad nantinya jika Handaru tau.

Padahal sudah putus, tapi ia selalu saja memikirkan perasaan Handaru

Hh dasar.

*
Sesampainya di sekolah, Jessiya dihadiahi tatapan tanda tanya oleh warga sekolah. Wajar saja, ia kini dibonceng oleh CS mantannya,Handaru.

Jessiya turun dari motor dan hendak melepaskan kaitan helmnya namun ia tidak bisa, Bobby terkekeh kemudian membantu Jessiya bahkan setelah melepaskan helmnya Bobby merapihkan rambutnya yang sedikit berantakan.

Mata Jessiya tak sengaja melihat Handaru di koridor depan sedang menatap tajam ke arahnya, lelaki itu kelihatan marah sampai-sampai membuka dasi dan kancing seragamnya.