-.eight : laluna

371 66 15
                                    

.-✨08✨-.
[warning: Banyak perkataan kasarnya, kepada pembaca diharap bijak]

[warning: Banyak perkataan kasarnya, kepada pembaca diharap bijak]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_____

Handaru menghempaskan tubuhnya diatas tempat tidurnya. Pertengkaran dengan Bobby ternyata cukup menguras tenaga.

Ia mengecek ponselnya ternyata ada panggilan masuk dari kontak bernama Laluna. Ia pun menggeser tombol hijaunya.

"Halo, kenapa dek?"

"Kaka lupa ya?"

"Lupa apa dah?"

"Ish, jemput aku di rumah sakit woiii! Udah boleh pulang nihh"

Handaru pun bangun, ia menepuk jidatnya "Iya lupa banget gua, bentar otw. Tunggu di loby aja ya"

"OKEEE"

"Bye"

Kalau ditanya, hubungan Handaru dengan Laluna itu apa sih?

Handaru jelas akan menjawab 'Adik-kakak'.

Laluna itu anak pemilik panti yang sering ia kunjungi, mereka memang sudah dekat sejak kecil. Dan sepertinya orang yang dimaksud Jessiya 'spesial' untuk Handaru adalah Laluna.

Handaru memang protektif pada Laluna dan suka sekali melimpahkan perhatian padanya sebab Laluna memang butuh itu semua. Gadis itu mengidap penyakit kanker otak stadium awal sejak satu tahun yang lalu, dan Handaru jelas ingin menjaga Laluna sebab ia sudah seperti adik kandungnya.

"Pengen aiskeurim kakk" Kata Laluna

"Hah?"

Laluna menghela nafasnya, "ICE CREAM!"

"Coba ngomong sekali lagi" Kata Handaru dengan mata yang memicing tajam

"Gajadi.."

Mereka pun pulang ke panti sekaligus rumah Laluna. Sesampainya disana, Handaru dan Laluna di kerubungi oleh anak-anak kecil apalagi ketika mengetahui Handaru membawa makanan favorit mereka.

"Eits gak boleh berebut, baris yaa" kata Handaru dan mereka pun menurut

Perasaan Handaru selalu terasa enteng ketika berada diantara mereka, melihat mereka tersenyum karena hal sederhana berhasil membuatnya selalu bersyukur akan kehidupan yang ia dapatkan.

Iya, Handaru tuh walaupun sableng dan bacotnya kaya knalpot bajay tapi hatinya soft.

Setelah selesai membagikan makanan, Handaru menemani Laluna makan siang. Gadis itu meminta Handaru menyuapinya dan dituruti saja oleh Handaru.

"Kak Daru"

"Apa?"

"Kaka..masih pacaran gak sama kak Jessiya?"

Handaru menggeleng, "Udah putus"

Laluna tersenyum, "Kalo aku gantiin posisi kak Jessiya boleh gak?"

"Eiyy masih kecil gak boleh pacar-pacaran"

"Huh bilang aja masih gagal move on!" Ketus Laluna

"Tau aja haha" Handaru mengacak rambut Laluna pelan dan tersenyum

"Tapi Luna serius kak, Would you be my boyfriend?"

Laluna mengenggam tangan Handaru dan menatap lelaki itu dengan tatapan sendu nya. Ternyata benar yang dikatakan Bobby, kalau Laluna memiliki perasaan lebih terhadapnya.

"Luna..Kak Daru itu nganggap Luna kaya adik sendiri, jadi kita adek kakaan aja ya?"

"No! Please kak Daru..."

*
Bobby meninju samsaknya sekeras mungkin, meluapkan amarah yang ada di hatinya. Peluhnya pun ikut menetes di sekujur tubuhnya diikuti oleh air mata yang entah sejak kapan keluar dari pelupuknya.

Perkataan Handaru sukses membuatnya sadar kalau selama ini ia dikuasai oleh pikiran negatifnya.

Tapi Bobby tidak mau menyesal,ia sudah melangkah sejauh ini.

Ia mau egois.

Hatinya itu menginginkan Jessiya melebihi apapun. Karena dalam hidupnya,Bobby tidak pernah menginginkan sesuatu se-begitu inginnya.

Tubuhnya terkapar, menatap langit-langit yang sudah berwarna jingga.

"Kalaupun gua harus kehilangan sahabat gua, gapapa. Asal Jessiya jatuh ke pelukan gua"

Dan tanpa sadar, Bobby menjadi obsesi terhadap Jessiya.

Ia pun bangkit lalu pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Jam menunjukan pukul setengah enam sore, lelaki itu sudah siap dengan pakaian santainya dan kemudian bergegas pergi menuju rumah Jessiya.

Namun sayang ternyata Jessiya tak ada di rumahnya.

18 Januari 2020
16:37

Handaru Bintang [𝐇𝐚𝐧𝐬𝐨𝐨]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang