6. Membuat Kejutan

329 17 0
                                    

Assalamualaikum teman-teman, selamat membaca yah, sudah kah kalian membaca Al-Quran hari ini?

~Membuat Kejutan~


“Waalaikumussalam, hati-hati Mas, jangan ngebut bawa mobilnya"

Setelah suaminya berangkat kerja, Nayla bergegas mencuci piring kotor dan melakukan tugas lain sebagai seorang istri.

Walaupun Ilyas sudah melarangnya karena Nayla sedang mengandung, tapi Nayla merasa bosan kalau harinya hanya diisi dengan rebahan.

Setelah mengerjakan semua pekerjaannya Nayla pun mengistirahatkan tubuhnya di sofa ruang tv. Terbesit dalam pikirannya ingin mengantarkan makan siang untuk suami tercintanya.

Nayla pun bergegas ke dapur dan mengeluarkan bahan makanan yang ada di kulkas. Rencananya ia akan membuat sayur capcai, orek tempe balado, dan ayam goreng kesukaan suaminya.

Setelah memasak Nayla pun mandi lagi karena badannya berkeringat setelah memasak. Setelah semuanya selesai ia berencana menghubungi suminya, namun ia urungkan karena ingin membuat kejutan untuk suaminya.

Ketika akan memesan ojol, ternyata kuota di handphone nya habis, hanya tersisa kuota chat. Di lihat sudah jam 10, 15 menit waktu makan siang akan di mulai. Akhirnya Nayla memutuskan untuk mengendarai motornya saja, sudah lama ia tidak berduaan dengan motornya semenjak menikah dengan Ilyas. Mubazir juga kalo motornya hanya jadi penghuni setia garasi di rumahnya.

Nayla pun mengendarai si metik, tak lupa mengenakan helm karena bagaimana pun keselamatan tetap nomor 1.

Setelah 20 menit akhirnya Nayla sampai di kantor suaminya, tidak sia-sia dia mengendarai motor, walaupun telat 5 menit.

Nayla berharap suaminya belum makan. Sejak dari rumah tadi Nayla sudah membayangkan reaksi suaminya yang kegirangan karena kunjungannya. Nayla sampai rela mengosongkan perutnya karena ingin makan siang dengan suaminya. Padahal dari tadi perutnya sudah demo minta diisi.

Nayla POV

Setelah mengetahui ruangan Mas Ilyas, aku pun bergegas menuju ruangannya. Oh iya Mas Ilyas jabatannya bukan CEO atau pemilik perusahaan. Ia bekerja sebagai CFO, pasti banyak yang gak tahu kan apa itu CFO.

CFO atau Chief Financial Officer adalah orang yang  bertanggungjawab terhadap segala urusan laporan keuangan perusahaan. Seorang Chief Financial Officer juga berperan dalam mengatur urusan penggajian karyawan dan pengembangan sumber daya manusia. Beberapa tugas yang diemban seorang CFO antara lain: merancang strategi penggalangan dana, ikut mengambil keputusan dalam menentukan pengembangan SDM, seperti penggajian, perekrutan, dan pemecatan karyawan, bahkan termasuk keputusan akuisisi, merumuskan dokumen keuangan serta menyampaikan laporan kesehatan keuangan perusahaan.

Kurang lebih seperti itulah pekerjaan suami tercintaku, intinya suamiku itu tugas hanya tentang uang, uang, dan uang hehe.

Pengetahuan kalian bertambahkan? Aku juga baru tahu sih, malah tadi sempat nyontek di mbah google haha.

Setelah menemukan ruangan suamiku, aku pun mencoba mengetuk pintu ruangannya.

"Masuk"

Terdengar suara berat suamiku yang berwibawa yang mengizinkanku masuk, beda sekali sama suaranya ketika di rumah yang sangat lembut untuk di dengar.

“Assalamualaikum Pak, ini saya bawakan makan siang untuk suami saya, tali kelihatannya dia lagi sibuk yah”, ujarku, entahlah aku sangat ingin menggodanya sekarang.

Terlihat mata suamiku yang sebelumnya melihat ke arah dokumen kini mengalihkan tatapannya ke arah ku. Aku pun hanya bisa menunjukkan gigi putihku, siapa tahu dapat tawaran iklan pasta gigi haha.

“Waalaikumussalam Sayang, tumben kamu ke sini Nay”, jawab Mas Ilyas seraya menghampiriku lalu memelukku.

Author POV

Setelah menjawab salam Ilyas pun memeluk tubuh mungil istrinya. Ia menenggelamkan kepalanya di leher istrinya yang tertutup khimar warna dusty pink yang menambah kesan manis di wajahnya.

“Mas kangen banget tahu sama kamu Nay”. Suara manja Ilyas pun terdengar, berbeda sekali dengan suara yang tadi.

“Mas lebay deh, kan tadi pagi juga ketemu”, kekeh Nayla seraya mengusap lembut kepala suaminya.

“Mas belum makan siang kan? Ini Nay bawa makan siang kesukaan Mas"

Ilyas pun mengambil tempat makan yang disodorkan istrinya. Lalu meraih pinggang Nayla dan menggiringnya ke sofa yang ada di ruangannya.

“Duh makin Cinta deh sama istriku”, gombal Ilyas seraya mengecup pipi istrinya.

Terlihat pipi Nayla yang bersemu merah karena tindakan Ilyas yang spontan itu.

“Ih Mas jangan gombal dulu apa, yuk makan dulu, Nayla juga belum makan, udah laper ini”
Nayla pun membuka makanan yang ia bawa dan menatanya di atas meja.

“Oh iya ngomong-ngomong kamu kesini naik apa?” tanya Ilyas tiba-tiba yang membuat Nayla tersedak. Ilyas pun menyodorkan gelas yang sudah terisi air kepada istrinya.

“Makannya pelan-pelan sayang”

Sebenarnya Nayla takut untuk jujur kepada suaminya, karena Ia tahu kalau ia jujur suaminya pasti marah, tapi kalau bohong juga takut nanti Allah marah, karena bohong itu dosa.

“emmm itu, tadi Nayla kesini naik motor”, jawab Nayla gugup.

“Oh naik ojol?”

“enggak, Nay naik motor kesininya”

“Iya, kan ojol juga motor sayang” kekeh Ilyas yang belum menangkap maksud dari perkataan istrinya.

“Bukan, Nay kesini naik motor Mas”
Ilyas pun diam sebentar, meresapi perkataan yang keluar dari mulut istrinya.

“Jangan bilang kamu kesini naik motor?”, ucap Ilyas

“kan tadi Nay udah bilang, Nay kesini naik motor”, jelas Nayla untuk ke sekian kalinya. Ia berusaha tidak gugup melihat perubahan ekspresi suaminya. Ia hanya berharap suaminya tidak akan marah.

“Iya, maksudnya Nay sendiri yang bawa motornya?”

Terlihat Nayla hanya bisa mengangguk kecil, jantungnya mulai berpacu cepat. Otaknya memikirkan kemungkinan-kemungkinan reaksi yang akan akan d tunjukkan suaminya.



Penasaran sama reaksi Ilyas kaya gimana?
Jangan lupa vote dan komen yah, saran dan kritik kalian sangat membantu loh
Assalamualaikum

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 26, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ilyas dan NaylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang