Chapter 07: Tersembunyi [SPC Seungwoo B-DAY]

1.7K 190 38
                                    

⚠️Awas baper, haha! Just kidding~ Enjoy it guys!

...

Seyeon sedang menatap Seungwoo yang tengah mengasah pisau tajam nya dan mempersiapkan beberapa pistol di balik jas mewahnya.

"Mengapa harus membunuh orang lain? Itu jelas-jelas bukan perbuatan yang baik, Seung." Ucap Seyeon berusaha menahan niat kejam Seungwoo yang sudah merencanakan sesuatu yang gila untuk malam ini. Seyeon sendiri sangat tidak ingin kembali ikut membantu. Ya, membantu Seungwoo membunuh para target korbannya yang notabene dipilih karena mereka adalah musuhnya atau karena sesutu yang tidak diketahuinya, hanya Seungwoo yang paham akan segala situasi.

"Mau bagaimana lagi? Aku tidak bisa berhenti. Aku sangat menyukai membunuh." Balas Seungwoo seadanya membuat Seyeon menghela napasnya gusar dan lebih memilih untuk diam saja. Percuma jika ia menasehatinya. Seungwoo akan tetap pada keputusannya.

"Kau tahu? Akan lebih bagus jika kita melakukan apa yang ingin kita lakukan tanpa ditentang siapa pun." Seungwoo berucap demikian dengan nada yang cukup berbeda. Apakah ia sedang menceritakan sesuatu?

"Hujan," sanggah Seyeon kemudian. Seungwoo memutar bola matanya malas ketika mendengar satu kata yang keluar dari mulut Seyeon.

"Kita naik mobil." Seungwoo berdecak sebal.

Ia menghentikan kegiatannya lantas menoleh ke arah Seyeon dengan mata tajamnya, "Jangan katakan bahwa..... kamu sedang mencoba menghalang-halangi niatku, sweetie?" Seyeon diam.

"Tidak ingin membantuku, hm?" Tanya Seungwoo lagi sambil menatap datar Seyeon.

Seungwoo mendekat membuat Seyeon terpojok pada dinding ruang kerja Seungwoo. Tunggu, rasanya seperti kejadian saat pertama kali ia terbangun di kamarnya. Tangan Seungwoo terangkat untuk membelai pipi mulus Seyeon, "Kau masih ingat bukan dengan apa yang pernah aku katakan padamu?" Seungwoo menatap manik mata Seyeon dalam, membuat sang empu lebih memilih untuk memejamkan matanya.

"Kau harus menuruti perintahku, gadis keras kepala." Seungwoo mencengkram dagu Seyeon yang tertunduk dengan kencang.

"Lihat aku! Aku tidak ada di lantai, Go Seyeon!" Seungwoo mengangkat dagu Seyeon hingga membuat suara pada lehernya. Seyeon memekik kesakitan.

"Aku bisa saja langsung mematahkan lehermu, sweetie. Bahkan aku bisa membuat organ-organ pada tubuhmu keluar berserakan. Itu semua akan terjadi bila kau tidak menuruti perintahku, mengerti?" Seungwoo mengarahkan pisau di tangannya lalu menunjuk-nunjuknya ke arah Seyeon. Membuat Seyeon sulit meneguk air liurnya sendiri karena melihat betapa tajamnya pisau yang diasah oleh Seungwoo itu. Seungwoo melepaskan cengkramannya, lalu menuntun seyeon untuk mendaratkan bokongnya pada sofa.

Seyeon mencoba menetralkan detak jantungnya. Sebenarnya, rasa takut Seyeon kepada Seungwoo tidak separah dulu. Itu lebih melegakan. "Aku benar-benar harus ikut?" Ucap Seyeon dengan suara nyaris tak terdengar, tetapi gendang telinga Seungwoo dengan sigap berhasil menerima getaran suaranya.

Seungwoo mengangguk, "Kau harus membantuku." Seungwoo tersenyum miring, membuat Seyeon menyernyitkan dahinya. Tidak ada gunanya menolak, karena pria dihadapannya ini adalah pria brengsek yang kerjaannya hanya memaksa dan mengancam lalu ketika ia merasa bosan atau jengah, maka ia akan membunuh orang tersebut.

"Kau bilang acaranya nanti malam, tapi sekarang masih pukul empat sore. Mengapa kau sudah bersiap-siap untuk pergi?" Tanya Seyeon keheranan karena melihat gelagat Seungwoo yang terburu-buru.

ANGEL | HAN SEUNGWOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang