Hai semuanya.... gmn kabarnya? Udh lama ya, hehe! Sebelumnya maaf karena baru up sekarang. Dan latar waktunya masih pas seungwoo birthday, ya maap baru apdetnya bulan maret, happy reading!
...
Seorang wanita dengan tampilan glamour melangkahkan kakinya dengan anggun mendekat ke arah Sungai Han, lebih tepatnya ke arah tempat yang Seungwoo dan Seyeon singgahi tadi. Sekilas ia menatap bunga-bunga yang mengambang di atas air, "Ternyata hidupnya sama saja seperti kamu, ya? Sama-sama penuh drama!" Satu sudut bibirnya terangkat. Ia menyeringai penuh arti.
Wanita itu mengangkat kakinya yang terbalut sempurna oleh Stiletto merah limited edition-nya yang baru ia beli kemarin. Kaki jenjang wanita itu menginjak bunga matahari yang tergeletak di dekat tralis, hingga kelopak-kelopak indah bunga matahari tersebut lepas berserakan rusak tak berbentuk. Lalu kaki wanita itu mengayun dengan indahnya menendang bunga matahari yang sudah hancur tersebut terjun menuju Sungai Han, bergabung dengan bunga-bunga yang lain.
"Kau memang pantas untuk mati. Han Hyorin, ups maksudku Park Hyorin. Marga Han sudah menjadi milikku sekarang, kau tidak berhak menyandang marga Han lagi."
***
Seungwoo dan Seyeon menginjakkan kakinya pada karpet berwarna merah terang yang menuntun mereka masuk ke dalam aula perusahaan. Aula tersebut dijadikan sebagai tempat dimana diselenggarakannya acara besar ini.
Selama kaki mereka terus berjalan langkah demi langkah, flash kamera terus bermunculan tak henti-hentinya, mengambil foto mereka berdua dengan semangat. Para penjaga terlihat kewalahan menahan segerombolan wartawan yang berusaha menerobos.
Seungwoo mengeratkan rangkulannya tepat pada pinggang Seyeon ketika menyadari bahwa gadisnya merasa tidak nyaman dengan kilat-kilat cahaya kamera dan tatapan orang-orang disekitar, "Jangan pergi jauh-jauh dariku, ya?" Ucap Seungwoo lembut tepat di telinga Seyeon. Seyeon mengangguk pelan menanggapi kalimat yang Seungwoo lontarkan.
Seorang jurnalis wanita dengan beraninya menerobos kerumunan wartawan lainnya yang sedang berdesakan mengambil foto, video dan mengulurkan mikrofonnya. Lebih parahnya, jurnalis wanita itu bukan hanya menerobos kerumunan untuk sekedar berpindah pada barisan paling depan, tetapi ia juga menerobos pita pembatas lalu menginjakkan kakinya pada karpet merah yang membentang luas sepanjang koridor pintu utama.
Jurnalis wanita itu merentangkan kedua tangannya lebar. Sengaja menghalangi jalan Seungwoo dan Seyeon. Jurnalis itu segera mendekat kearah mereka berdua dengan menyodorkan tangan kanannya yang menggenggam sebuah mikrofon. Sedangkan tangan kirinya sibuk membenarkan kamera di pundaknya. Hal tersebut benar-benar mengundang perhatian semua orang.
"Siapa yang datang bersama anda, Tuan Han Seungwoo?"
Seyeon mengeratkan cengkraman tangannya pada lengan Seungwoo yang merangkulnya saat sorot mata semua orang kembali menatapnya dengan berbagai macam tatapan. Seketika kilat kamera yang sudah mereda tadi kembali menyerang bertubi-tubi padanya. Seungwoo merasakan tubuh Seyeon yang bergetar.
"Tuan Han Seungwoo, siapa wanita disamping anda? Bukan kah anda sedang menjalin hubungan dengan aktris bernaungan Swong Entertaiment?" Jurnalis wanita itu menampakkan wajahnya yang sangat serius.
"Sebelumnya, kumohon untuk semuanya, berhenti mengambil foto ku dan wanitaku? Oh ayolah, kalian membuatnya tak nyaman." Setelah Seungwoo melontarkan kalimat itu, para wartawan langsung berbisik kepada sesama rekan-rekannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGEL | HAN SEUNGWOO
Fanfiction⚠️ Apa yang kamu lakukan jika kamu terjebak dalam situasi yang sulit kamu mengerti karena tanpa sengaja kamu melihat kejadian yang seharusnya tidak kamu lihat? Sejak hari itu, kehidupan Go Seyeon berubah 180°. Ia melewati berbagai kejadian yang sama...