Senjaku

Berubah

Pelangi

Gue harus ngaduin ke Revan, kalau Senja di hampiri cewek. Batin Gue. Apa gue chat aja kali ya.

Pelangi
Van...

Revan
Yup, ada apa?

Pelangi
Gue mau cerita tentang senja

Revan
Telepon aja biar gak panjang2 ngetik

Dan aku pun menceritakan semuanya sama Revan. Gak tau reaksi Revan kayak gimana.

Revan cuman jawab,
" Oke, thanks  udah dikasih tau."

Senja maafin gue, gue bohongin lo. Dan gue tau lo pasti butuh temen yang bisa belain loe. Gue belain lo karena gue yakin kalo lo yang terbaik buat temen kecil gue, Revan.

____________________________________

Author

Senin
Yap, hari senin adalah hari yang dibenci sama anak sekolah. Karena awal hari yang tentunya melelahkan bagi mereka.

Revan hari ini tumben saja datang tepat waktu ke sekolah, seusai memarkirkan sepeda trailnya, dia berdiri di tempat yang jaraknya tidak jauh dari gerbang sekolah. Dan tentunya banyak siswa-siswi yang masuk dengan kendaraan motornya dan ada juga yang berjalan kaki.
Revan seperti menunggu sesuatu.

Dia melambaikan tangan ke arah seseorang. Raina yang tampak dengan menggunakan jaket jeans berwarna pink melambaikan tangannya juga kepada Revan.

Akan tetapi Revan tidak melambaikan tangannya kepada Raina, melainkan Senja yang ada di belakang Raina.

Revan hanya terfokus pada Senja yang dia lihat sampai Raina terlihat buram di mata Revan. Dan Raina melihat ke arah belakang dengan jutek.

Senja berlalu, mengabaikan Revan dan menghampiri Raina.

"Kak?"

"Hmm?" Raina hanya berdehem. Dan berjalan perlahan.

"Kakak sudah sembuh?" tanya Senja.

"Kok lo tau kalo gue sakit?"

"Waktu itu Kak Badai yang ngasih tau aku kalau Kakak sakit."

"Kok abang gue kenal lo si, sejak kapan?"

"Waktu nganterin surat dokter kakak."

"Ohh." sambil mengangkat kedua alisnya.

Saat sampai di dekat koridor kelas, Pak Bejo berdiri di ambang pintu kelas, dan memerintahkan murid-murid yang bajunya tidak di masukkan. Benar, siapa lagi kalau bukan Revan dan teman-temannya.

_______________________________________

Istirahat

Dibawah pohon, dengan sejuk dan rindangnya. Revan dan teman-temannya duduk di bundaran pot pohon.

Revan

Salah gue apa si? Sampe-sampe gue dicuekin gitu sama Senja.
Gue juga bingung, banyak cewek yang suka sama gue tapi gue gak ada yang tertarik sama sekali. Kecuali Senja.

"Woyy bro! Bengong mulu!" seru Nata yang ngagetin gue.

"Kaget bego!"

"Bengongin apa si?" tanya Zack.

"Gak ah apaan si. Gue gak bengong kok."

"Katanya ada cewek baru tuh kelas XI." Ujar Nata.

"Bener Van katanya lebih cakep dari pada Senja." tambah Zack.