A Lovely Day for an Outing

416 49 3
                                    

Sekarang baru pukul sepuluh pagi dan hariku rasanya sudah berjalan sangat lama.

Aku meletakan grafik pasien di ujung meja stasiun perawat dan membolak-balik halamannya, meneliti apakah ada perubahan yang harus dilakukan, tapi tulisan di grafik ini begitu kecil dan rapat dan mataku rasanya ingin meledak saat melihatnya.

Dan kemudian secangkir kopi tiba-tiba muncul di depanku.

"Secangkir milky-way?"

Mataku terbelalak tidak percaya saat menatap mata Draco, aku buru-buru mengambil kopi darinya.

Perasaanku berkecamuk, aku sangat berterima kasih untuk secangkir kopi tidak terduga ini dan merasa sedikit tidak nyaman karena membiarkan Draco memperlakukanku seperti kekasihnya.

Karena aku bukan kekasihnya. Walaupun itu berarti secangkir milky-way setiap hari.

Dan kemudian aku menyadari sesuatu.

"Kau pakai kacamata?" tanyaku tidak percaya.

Draco mengerutkan keningnya sebelum melepaskan kacamatanya dengan cepat. Dia terlihat sedikit malu.

"Aku eh... pandanganku sedikit buram kalau tidur kurang dari enam jam sehari," gumamnya.

Oh, Merlin, dia menggemaskan sekali. Sekalipun dengan kacamata. Aku menyeringai padanya.

"Kenapa kau melepaskannya?" tanyaku. "Aku tidak pernah membayangkanmu sebagai pria berkacamata. Seorang pria berkacamata yang ikut kencan buta."

Aku menyeruput kopiku yang masih panas.

"Kau juga ikut kencan buta." Dia menempatkan kacamata di saku jas labnya.

"Tapi, tidak berkacamata," jawabku sambil menunjuk ujung mataku. "Penglihatanku sempurna. Terima kasih kopinya. Tapi, sebenarnya kau tidak perlu melakukan ini. Aku biasanya minum kopi sebelum berangkat bekerja. Kemarin, aku hanya terlambat bangun."

Dia tersenyum padaku, dan jantungku kembali ribut.

"Kita sekarang berkencan, 'Mione. Sudah seharusnya aku memenuhi... kebutuhanmu." Dia mengedipkan matanya dan aku memutar mata.

"Menjijikan," ucapku berbohong saat mencoba menyibukkan diri dengan kopiku. "Tapi, kita besok cuma nongkrong," aku mengingatkannya. "Jadi, kita tidak berkencan."

"Kita sudah berkencan sekali. Jadi, besok akan jadi kencan yang kedua," timpalnya.

"Aku masih tidak menghitung kencan pertama kita sebagai kencan," ujarku.

"Kenapa tidak?" tanyanya, berpura-pura tersinggung. "Aku membayar makan malammu. Aku bahkan mengantarkanmu ke mobil! Aku rasa, kencan kita waktu itu berjalan dengan sangat baik."

Apa kencan bisa dianggap kencan kalau tidak ada ciuman? Aku sudah lupa dengan tata cara berkencan, karena aku sudah terlalu lama tidak pergi berkencan, termasuk dengan Viktor, tapi aku tidak akan menanyakan ini padanya, karena ini akan memberinya ide gila.

Cukup sulit menjaga diriku untuk tetap tenang saat bicara dengan pria ini. Ciuman akan membuat keadaan ini semakin sulit, kan?

Ya, Hermione. Jangan pernah mencium pria yang ada di depanmu. Baiklah.

"Aku rasa standar kencanku cukup tinggi," godaku sambil mengangkat bahu.

Draco mengerutkan kening dan menyilangkan tangannya saat menatapku. "Aku akan mengingatnya. Akan kupastikan untuk meningkatkan permainanku,"

Oh, Merlin.

"Hmm. Aku harap kau berhasil." Aku tersenyum padanya, tapi hatiku berteriak marah pada diriku sendiri karena menyemangatinya seperti ini.

Doctor's OrderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang