Rania Kusuma, gadis berusia sembilan belas tahun, tengah berusaha melawan saat dirinya dibawa paksa ke dalam mobil hitam tersebut. Ia adalah korban dari ayahnya yang kejam. Tega menjual anak kandungnya sendiri kepada orang lain. Sementara ibunya tidak bisa berbuat apa-apa karena hanyalah wanita lemah dan tidak berdaya.
"Rania!" isak Ratna, sang ibu. Ia tidak mau Rania berpisah darinya. Ia sangat menyayangi anak semata wayangnya yang dikandungnya selama sembilan bulan. Lalu membesarkannya dengan kasih sayang dan memberikan ASI terbaik yang dimilikinya agar Rania tumbuh menjadi gadis yang pintar.
Tapi kini ia harus berpisah dengan Rania karena suaminya tega menjual Rania kepada seorang CEO. Entah pikiran gila apa yang di otak Jaya sehingga melakukan hal kejam tersebut. Memangnya Rania sebuah barang yang bisa diperjual-belikan?!
“Jaya! Kumohon! Dia anakmu, anak kita! Kenapa kau begitu tega menjualnya?! Kumohon jangan jual Rania! Aku rela melakukan apa saja yang kau mau asalkan Rania tetap berada di sampingku!”
"Seharusnya kau senang, wanita idiot," hardik Jaya pada Ratna.
Plak! Tamparan itu mendarat mulus di pipi Ratna. Wanita itu sampai terdorong ke samping karena tamparan Jaya yang terlampau kuat.
Warna merah menghiasi pipi Ratna. "Jangan sakiti ibuku!" Rania memohon-mohon saat Jaya kembali hendak menampar Ratna lagi.
"Makanya cepat masuk ke dalam! Jangan melawan!"
Rania akhirnya tidak berdaya. Ia menuruti keinginan ayahnya yang tahu titik lemahnya. Tubuhnya bergetar hebat saat memasuki mobil tersebut. Jaya yang tidak sabar langsung mendorong kepala Rania dengan kasar.
"Sudahi acara termehek-mehekmu! Cepat masuk!"
Pintu mobil ditutup keras-keras. Rania memukul-mukul kaca pintu yang masih bisa menampakkan wajahnya. Ratna berteriak pilu di saat sang bulan tidak mampu berbuat apa-apa. Sedangkan tetangga-tetangga mereka di perkampungan kumuh itu tidak ada yang berani keluar untuk menolong. Mereka jelas tak bisa tidur. Karena mau tidak mau mereka harus mendengar teriakan-teriakan yang memilukan.
Salah satu dari tetangga Rania mengintip iba dari jendela triplek. "Malang sekali nasib Rania... Biar bagaimana pun ia tetap temanku."
"Anakku! Itu anakku! Jangan bawa anakku!" teriak Ratna semakin merana saat Rania akhirnya sudah dibawa pergi.
Jaya tertawa penuh kemenangan. "Akhirnya aku bebas hutang sekarang! Bahkan kaya raya!"
Ratna makin histeris. "Jadi ini semua karena uang?!"
"Benar!" bentak Jaya lalu tiba-tiba memukul Ratna hingga pingsan. "Dasar jalang, menangis terus! Apa tidak malu dilihat tetangga?!"
Kemudian Jaya membawa Ratna masuk. "Ah, aku punya ide untuk malam ini."
"Kau suka dikeroyok saat bercinta, kan, Ratna Sayang?" tawa Jaya dengan licik.
Ratna tentu tidak dapat mendengarnya karena ia wanita lemah dan tidak berdaya...
***
Mobil hitam itu telah jauh meninggalkan rumah Rania. Di dalamnya Rania terus saja menangis dan berteriak-teriak. Ia tidak mau berpisah dari ibunya. Ia tidak mau seorang diri menghadapi Neraka yang sebentar lagi akan ia rasakan.
"Kumohon kembalikan aku pada ibuku!" Rania memohon-mohon pada dua pria berbaju hitam di dalam mobil itu. Tapi mereka hanya diam dan membiarkan Rania terus menangis.
Rania benar-benar tidak mampu menghadapi kenyataan ini. Dengan siapa ia dijual? Apakah makhluk itu sama kejamnya dengan Jaya? Tentu Rania akan kembali merasakan yang namanya Neraka. Selama bertahun-tahun ia disiksa oleh Jaya, kini ada tuan baru yang akan menyiksanya lahir dan batin.
Jaya bilang Rania akan dinikahi oleh seorang CEO yang kaya raya. Hidupnya akan selalu bergelimang harta. Tapi Jaya tidak memberitahu secara detail bagaimana rupa CEO tersebut.
"Apa penting rupanya, hah?!" batin Rania tersayat-sayat. Ia merasa tidak akan sanggup melewati ini...
Tidak peduli bagaimana wajah CEO tersebut, tetap tidak ada bedanya bagi Rania. Apa artinya hidup bergelimangan harta dan bisa membeli apa pun yang ia mau, tapi Rania tidak bahagia?!
Ia dipisahkan secara paksa oleh ibunya, padahal Ratna-lah satu-satunya orang yang bisa menghapus lara Rania saat ini. Hanya Ratna, tapi sekarang sirna sudah.
Lagi pula sebenarnya Rania yakin Jaya berbohong padanya. Ia yakin takkan dinikahi jika ada kata "beli" di sini. Yang ada Rania akan dijadikan...
"Kumohon... Ibuuu!"
Mereka juga tetap diam, sementara mobil hitam itu telah memasuki jalanan raya yang dikelilingi hutan belantara. "Ke mana kalian sebenarnya akan membawaku?!" tanya Rania ketakutan. "Kenapa malah menjauh dari kota! Katakan! Ke mana! Aku takut!"
Lagi-lagi mereka hanya diam.
***
Gimana bab pertamanya? Ini cerita baruku, lho, hehe. Jangan lupa vomentnya, ya.... Terus follow juga akunku. Thankyuu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Budak CEO Tampan
RomanceRania Kusuma dipaksa menjadi budak seorang CEO yang bernama Raga Anggara. Hingga suatu waktu Rania tidak menyangka ada hal yang mengejutkan dari Raga. Ternyata berhubung dengan sebuah masa lalu. Rania pun dibuat menangis di dalam sebuah ruangan yang...