ARTI KEHIDUPAN

Prolog

Kata orang... setiap hal dalam hidup memiliki makna , sekecil apapun itu tetapi tetap memiliki arti tersendiri... Serangkaian hal dalam hidup dapat menambah pengetahuan bila kita coba memahaminya, Seolah kita sedang diajar oleh Sang Pencipta bahwa hidup itu penuh arti .
Namaku Edward Lemuel Salvaros ... Namun pada awalnya aku tidak merasakan hidupku ini begitu indah dibandingkan orang lain. Pasalnya ayahku meninggalkan ibuku, adikku dan aku saat aku berumur 3 tahun dan adikku masih berumur 1 bulan . Aku tak tahu apa alasan ia meninggalkan kami , tapi aku sudah lupa seperti apa wajahnya . Namun kata ibuku , gelang yang aku pakai adalah hal terakhir yang ia berikan untukku .
Saat ini aku sudah duduk di kelas 9 SMP dan usiaku 14 tahun . Ibuku membangun toko roti dan kami bisa hidup berkecukupan , walaupun terkadang kami mengalami kesulitan. Tapi ibuku selalu berkata padaku dan adikku kalau tugas kami adalah belajar dan kami tak perlu ikut pusing memikirkan tentang pendapatan . Adikku Theresia Lyfia Salvaros adalah gadis  yang cantik namun galaknya minta ampun , entah sejak kapan dia belajar bela diri dan memperagakannya padaku , maksudnya dia nggak segan-segan memukulku .
" Nah , inilah lembaran pertama di buku harianku , sekarang dimana aku harus menyembunyikannya ? "
Lalu aku melihat sekeliling dalam kamarku . Semua tempat tampak tidak cocok.

" Kenapa tidak dibawah kasur saja ," kata seseorang padaku .
" Yap ide bagus , terimakasih adikku . Eh , kan kakak bilang jangan masuk kamar tanpa seijin kakak ,"
" Kakak sih , ngambil Bo ,"
" Hah, Bo ? Bo siapa ? Kata siapa ? "
" Bobby kak , boneka panda ku ,"
" Oh itu , di tempat tidur ,"
" Udah tau kak , Ngomong-ngomong itu buku isi apaan kok mau disembunyikan segala? Jangan-jangan kakak ,"
" Udah , nggak penting .... ,"

Lalu aku berpikir kalau tas sekolahku adalah tempat yang bagus ...

" KAKAK !!!"
" shuttt.... malam-malam jangan
teriak,"
" Bonekaku , KENAPA ADA NODA COKLAT !!!"
" Hmmm... Kakak nggak tahu ," Ujarku sambil senyum
" Kakak tuh yah , dimarahin malah senyum , Makan cemilan nggak bagi-bagi terus ngotorin bonekaku  , udah SMP masih ngambil boneka kakak tuh harusnya sadar kakak tuh cowok . Ngapain cowok main boneka , ..... ," dia ngomel sambil pukul punggungku .

" Udah sakit , tumben nggak pakai jurus apalah itu ,"
" mau mencoba ," Lalu Lyfia membunyikan jari tanganya

" Nih ambil.... coklat buat kamu ," Kataku sambil memberikan sebatang cokelat.
" Wah terimakasih kak , " dengan tersenyum adikku menerima coklat itu dan kembali ke kamarnya .

"Sekarang apa? Seragam udah untuk besok sudah siap , Pr udah dikerjakan . Sekarang baru pukul 19.47 , jadi .... Baca buku aja dulu siapa tahu besok ulangan dadakan,"

Lalu aku menatap keluar jendela , kebetulan kamarku ada di tingkat 2 rumahku jadi aku bisa melihat pemandangan kota yang luas ini .

" Aku lebih menyukai bintang yg bersinar di langit yang gelap itu , karena bintang dapat dinikmati oleh semua orang , kaya ataupun miskin , sedangkan lampu hanya menerangi mereka yang mampu membayar tagihan listrik . Tetapi bintang dapat dinikmati oleh semua orang tanpa adanya perbedaan , itu gambaran keadilan yang nyata . Bukankah malam ini kita menatap langit, bulan, dan bintang yang sama ? Bukankah begitu......., Ayah ?"
" Selamanya aku takkan pernah membencimu Ayah ,"
" Andai kau ada disini , aku ingin bertanya kepadamu banyak hal tentang hidup . Namun kenyataanya tidak , aku harus belajar sendiri tentang....
Arti kehidupan ,"