BAB 2 . Perasaan tak perlu disembunyikan

46 6 0
                                    

Jika kau ingin menangis maka menangislah. Jika kau memendamnya maka hal itu akan melukaimu .

" Baik anak-anak , sekarang jam pelajaran matematika . Buka buku ulangan kalian ," Kata ibu Malya guru matematikaku.
Ibu Malya itu meskipun sangat galak , tapi dia nggak pernah pilih kasih .

" Tapi bu ," Kata Andre

" Hah ," Diva si ketua kelas kaget

" Eh eh eh...tapi, gue mau omong apa yah ?" Ujar Kiki

" Nggak tahu diam aja Ki... ," Kata Agus

" Bukan lo kalau nggak sewot gue ," balas Kiki

" Kalau percakapan ini dibuat cerita di atas kertas , lo yang buat kertasnya cepat habis ,"

" Lah bukan urusan gue ,"

" DIAM...!!! YANG BICARA SEKALI LAGI , SOAL ULANGANNYA IBU BERI LIMA PULUH NOMOR ,"

" Ibu ,"

" Diam , Miko ... Kamu mau ulangan lima puluh nomor ? "

" Tidak ibu... ," Jawab Miko

" Terus ,"

" Saya kebelet ,"

" Kenapa nggak bilang ? Udah pergi sono ,"

" Terimakasih ibu ,"
Miko langsung berlari ke toilet .

" Baiklah , ini ulangan matematika terakhir kalian di SMP ini kan , Soalnya 30 nomor dan soalnya gampang saja karena ini ulangan dadakan . 10 nomor dari tiap kelas , waktu kalian 3 jam penuh , dari 30 nomor terdapat 5 nomor esay yang wajib dikerjakan beserta langkah kerja ,"

Lalu ibu Malya membagikan soal itu kepada kami semua .

" Waktu kalian dimulai dari ... Sekarang ,"

Beberapa saat kemudian Miko kembali ke kelas dan mengerjakan soal ulangan .

Satu setengah jam kemudian aku sampai di soal terakhir . Tapi yang membuatku terkejut adalah soalnya bukanlah hitungan tetapi tertulis seperti ini...

Terimakasih untuk kalian semua yang telah mengikuti pelajaran matematika selama ini dengan antusias . Pertanyaan adalah
Apakah hal lain yang kalian pelajari dari matematika ini selain dalam hal menghitung ?

Aku berpikir sebentar dan aku tahu jawabannya ...

" Ini adalah soal terakhir , jadi harus ditulis dengan sangat rapi ," gumamku

Lalu setelah menulis soal terakhir aku memeriksa jawabanku lagi sampai  berkali-kali , lalu aku mengumpulkannya . Waktu masih tersisa satu jam lagi .

Lalu saat jam ulangan berakhir , ibu Malya membaca jawaban soal terakhir .

" Ilmu yang bisa diterapkan .
Ilmu terapan . Bagi saya sendiri matematika itu mengajarkan kita untuk menerapkan hitungan pada kehidupan sehari-hari agar didapatkan hasil yang lebih akurat ,"

Bahkan ada yang menguraikan materi yang telah dipelajari dan menjelaskan maknanya satu per satu .
Sampai akhirnya ibu sampai kertas paling bawah .

" Bagiku Matematika memanglah hitungan . Akan tetapi seperti soal yang rumit , ia adalah gambaran masalah yang rumit . Sebagaimana setiap soal rumit bisa diselesaikan dengan rumus , bantuan teman , pengalaman akan kesalahan , dan usaha... Begitu pula dengan masalah yang kita hadapi , bisa diselesaikan dengan trik tertentu , bantuan sesama , pengalaman kita akan kesalahan pada masa lalu dan tekad untuk berusaha . Akan tetapi keduanya , baik soal maupun masalah hidup haruslah disertai doa dan syukur . Itulah arti matematika bagiku .  Ini adalah lembar jawabannya Lemuel ,"

ARTI KEHIDUPANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang