2

7 0 0
                                    

"Aku tidak pernah suka wanita lain walaupun kita tidak saling mencintai tapi setidaknya hargai pernikahan ini"__arin

Tak terasa sudah satu bulan mereka menikah, Arin tetap melakukan tugas seorang istri, seperti memasak, mencuci pakaian, dan membersihkan rumah.

Walaupun sudah berkali-kali Raden mengatakan tidak usah melakukan itu semua, setiap pagi pasti ada keributan di rumah itu, sebelum Raden dan Arin berangkat bekerja.

"Arin! "

"Ya ada apa? "Tanya Arin

"Lo itu bego atau apa sih!? Gue udah bilang dari awal lo nggak usah melakukan tugas sebagai seorang istri, udah berapa kali gue bilang sama lo, bego banget jadi orang!! "

"Kan aku istri kamu mas kenapa nggak boleh? Dan udah berapa kali kamu ngomongin aku bego mas "

"Eh gue nggak bakal ngomong lo bego kalau lo nggak ngelakuin hal-hal bego di rumah ini! Dan satu lagi nama gue bukan mas tapi Raden emang lo fikir gue ini mas-mas tukang nasi uduk apa?!!"Jawab Raden lalu mengambil tas kerjanya dan pergi tanpa menoleh ke arah Arin.

'Sabar Arin sabar lama-lama dia juga bakal luluh kok' batin Arin

Arin mengelus dadanya, lalu dia sarapan dan bersiap-siap berangkat kerja, dan ini udah ke berapa kalinya ia harus sarapan yang dia buat untuk dia dan suaminya, sudah berapa kali juga Raden pergi tanpa melirik apa lagi menyentuh makanan yang di masak oleh Arin.

***

"Asalamualaikum!! "Salamnya sambil masuk ke rumah yang pintunya tidak di kunci, aneh! Fikirnya apa suaminya sudah pulang?

"Waalaikumsalam "jawab seorang wanita yang berjalan ke arahnya

"Maaf anda siapa ya? "Tanyanya kepada wanita itu

"Saya Anisa" jawab wanita itu sambil memberikan tangan untuk berkenalan.

"Arin.... "Jawabnya sambil menjabat tangan Anisa, dan saat akan bicara ucapannya terpotong oleh Raden.

"Eh Arin udah pulang dek, aduh cepet ya pulangnya kamu udah makan belum? kalau belum itu kakak beliin makanan tadi, kamu pasti laperkan? "

Arin menatap Raden aneh 'adek apa maksudnya itu! ' fikirnya.

Seketika Arin mengerti apa yang terjadi saat ini dia hanya bisa mengangguk dan berkata pelan, tanpa berani menjelaskan kepada wanita itu siapa dirinya.

"Aku udah makan, ya udah mbak saya ke atas dulu mau istirahat "katanya seraya tersenyum manis ke arah wanita itu

"Eh iya Rin "Jawab wanita itu canggung, sambil berfikir kapan Raden memiliki adik perempuan? Ah entahlah dia tidak mau berfikir yang aneh-aneh

Arin beranjak dari situ pergi menuju kamarnya, baru sekali ini ia mendengar Raden bicara lembut kepadanya tapi raden menganggapnya seorang adik bukan istri.

Saat di kamar dia melamun memikirkan betapa sakitnya ketika ia tak di anggap sebagai seorang istri, dan ia tahu wanita itu pastilah orang istimewanya Raden fikirnya, ia menangis sambil memegang lutut tanpa suara,
'percayalah menangis tanpa suara rasanya sangat sakit! 'pekiknya dakam hati

Setelah wanita itu sudah pulang ia pergi menemui suaminya.

"Maaf aku mau bicara"katanya kepada Raden yang sedang menonton TV

"Ya udah ngomong aja! "Jawab raden tanpa menoleh sedikitpun ke arahnya

"Sebaiknya kamu kalau mau ketemu dia jangan di rumah deh di luar aja, Lagian perempuan itu akan membuat orang-orang di sekitar menjadi berpikir negatif "

"Kenapa suka-suka gue dong lagian dia juga calon istri gue kok! Lo nyalahin Anisa? Dan dia punya nama, namanya Anisa bukan perempuan itu"

"Aku takut kalau tiba-tiba orang tua kamu atau orang tua aku mendadak ke sini! "

"Tenang aja nanti gue bisa cari alasan"

"Heh! Terserah"jawabnya lelah dengan semua ini

Lalu Arin pergi ke kamarnya dengan meninggalkan Raden yang menatapnya aneh, 'ada apa dengan wanita itu!?"
Lalu ia kembali fokus dengan acara TV.

Paginya Arin seperti biasa memasak sarapan untuknya dan Raden yang pasti tidak akan di sentuh oleh Raden

"Mas nggak sarapan dulu nih? "Tanyanya

" Nggak gue buru-buru!! "

"Oh ok ya udah kalau gitu! "

Itulah yang terjadi sejak pertama pernikahan mereka, tapi ia tidak pernah menyerah.

****

Setelah ia pikirkan seharian, Arin akhirnya mengambil keputusan dia akan mengikuti mau Raden yaitu, bertahan dengan pernikahan ini hanya dengan satu tahun.

Dia akan siap menjadi wanita jahat kali ini, sebagaimana yang di inginkan Raden, dia akan menjadi wanita yang akan sangat membenci, dia tidak akan pernah menerima takdir.

"Gue berusaha baik sama Lo tapi Lo bikin gue semena-mena, okey! Kita lihat siapa yang lebih jahat, gue bukan orang jahat tapi gue nggak pernah suka di jahatin! " Dengus Arin kesal

Mulai saat ini tekatnya kuat dia akan benar-benar menjadi istri yang jahat, siapa perduli dengan dosa, fikiran Arin sekarang benar-benar kotor ternodai

****

Gimana menurut kalian ceritanya?

Nih kalau kalian yang di perlakukan nggak baik sama suami kalian suatu saat gimana? Apa yang bakal kalian lakuin? Koment ya
Kalau aku sih auto kabur 😁😁

Kalian pengen dapet suami kayak gimana sih?

Ok itu aja ya yang pengen aku tanya sih sama kalian

Jangan lupa vote sama komenya ya biar aku makin semangat nulisnya

Makasih sama yang udah baca sama vote+komen makasih banyak ya

Ig:oriipiona

wedding Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang