Pagi sekali Arin seudah bangun untuk bersiap pergi bekerja, dia sudah menyiapkan makanan untuk suaminya.
Arin naik ke atas untuk berpamitan, saat akan mengetuk pintu kamar Raden, tiba-tiba pintu terbuka dan Raden keluar sudah dengan pakain yang rapi.
"Ngapain lo di sini? "
"Ehh ini mau bangunin lo buat sarapan"
"Nggak usah sok care deh nggak berpengaruh! "Lalu Raden berjalan melewati Arin yang terpaku
Arin turun mengambil tas dan handphonenya ia menatap Raden yang sedang memakai sepatu lalu dia melirik malas
Saat membuka pintu dia terkejut karena ada seseorang yang berdiri di depan pintu.
"Hai rin"
"Mbak udah lama di depan pintu? "Tanya Arin polos
Anisa masuk ke dalam rumah tanpa menjawab pertanyaan Arin dan tanpa menoleh ke arah Arin, pandangannya menunjukkan bahwa dia sedang kecewa, ada apa dengan wanita itu? Lagi ada masalah kalik ya? Ah terserah saja tidak ada urusannya dengan arin fikir arin lalu ia berjalan menuju mobil, saat Arin akan membuka membuka pintu mobil terdengar suara gebrakan meja dari dalam rumah, 'suara apa itu? apa mereka bertengkar? Kenapa? Ah terserah saja bukan urusanku tapi kalau mereka bertengkar berarti ini kesempatan buat aku dong' fikir arin.
Arin melajukan mobilnya perlahan di jalan raya, dia sedang berfikir bagaimana caranya membuat rumah tangganya bertahan.
***
Saat jam makan siang di kantor Arin berencana makan bersama monik tapi karena pekerjaanya masih banyak akhirnya ia urungkan niatnya untuk makan.
Tok tok tok"Permisi"
Suara ketukan di pintu membuat Arin menghentikan pekerjaannya.
"Masuk"jawabnya, terlihat seorang wanita dengan setelan kantornya masuk kedalam kantornya.
"Mbak anisa"
"Iya gue Anisa, lo bohongin gue ha! Apa maksudnya? Lo sama Raden bukan adik kakak kan kalian suami istri? " Terlihat kecewa di wajahnya, ia menangis tersedu
"Em aku bakal jawab tapi mbak jangan teriak-teriak ya soalnya nggak enak di denger orang mbak"
"Kenapa ha? Lo takut kalau orang tahu rumah tangga lo yang sebenarnya? Biarin biarin orang tahu semuanya tentang lo binatang! "
"Mbak saya mencoba bicara baik-baik sama mbak tapi mbak malah kayak gini"
"Eh lo nggak tahu diri habisnya jadi gue kayak gini"
"Mbak yang nggak tahu diri gangguin suami saya! "
"Eh kalian yang ada di dalam kantor ini perlu tahu ya kalau dia sama suaminya itu nikah krena di jodohin, dan sekarang suaminya nggak bahagia sama dia! "
"Mbak bisa nggak mbak keluar sekarang! Atau saya bakal panggil security! "Teriak seseorang
Membuat Arin hanya bisa menatap Anisa yang berjalan keluar
Saat jam makan siang berakhir perlahan karyawan masuk ke dalam ruangan, monik yang sedang di kantin mengetahui dari salah satu karyawan bahwa di kantor sedang ada keributan cepat-cepat menuju ke kantor saat ia masuk ia melihat Arin yang sudah emosi dan hampir saja menangis.
"Arin lo nggak papa? "
"Eh lo temen Arin, kasih tau ya ke temen lo kalau yang dia perlukan sekarang dia cukup sadar diri, dan sebaiknya menjauh dari Raden! "
"Mbak bisa keluar sekarang! "Ucap monik pada Anisa, lalu tanpa fikir penjang Anisa pergi dari tempat itu.
Monik mengajak Arin ke taman belakang kantor untuk menenangkan Arin
Arin yang sedari tadi menahan tangisnya sudah tidak tahan lagi, perlahan air matanya jatuh."Rin lo nggak papa kan? "
"Dia maluin gue di depan orang kantor nik, sekarang apa yng bakal di fikirin orang tentang gue hiks hiks" monik mengusap punggung Arin agar lebih tenang.
"Rin lo nggak usah mikir pendapat orang, lo tutup telinga lo biar lo nggak denger apa yang orang omongin tentang lo"
"Hiks hiks moniiik hiks hik"
"Menangislah Rin agar lo bisa melepas kesedihan lo selama ini "
" lo tahu kan umur gue terlalu muda untuk menikah, lo tahu kan masa muda gue terenggut, dan setelah ini gue harus nerima nasib jadi janda muda, dan sekarang orang bakalan tahu kalau pernikahan ini menjadi beban bagi suami gue hiks hiks sial nasib gue nik sial" tangis Arin pecah sejadi-jadinya di pelukan monik.
"Rin udah ini lo pulang ya Rin tenangin diri, terus nanti kalau suami lo pulang lo selesain baik-baik ya rin"
Setelah selesai menangis Arin akhirnya izin pulang, dia benar-benar merasa sedih, malu, kesal, emosi, marah bercampur menjadi satu akibat dari satu kantor tahu keadaan rumah tangganya yang tidak baik.
***
Sebenarnya Arin di rumah sangat-sangat gabut dengan perlahan dia membuka laptop pink nya, mengambil kamera di dalam lemari pakaiannya.
Kebiasaan lama Arin mulai muncul yaitu membuat vidio seperti konten youtube tetapi dia tidak mengupload nya, vidio itu hanya akan di simpan.
Arin menghidupkan kameranya lalu mulai berbicara ke arah kamera.
"Hello guys gue mau lanjut cerita nih kemarin kan gue udah cerita tuh tentang gue harus nikah sama orang yang nggak gue kenal, orang itu juga nggak kenal gue, tapi akhirnya gue nikah sama orang itu, dia ngeselin, dingin, cuek,pemarah dan banyak lagi sifat dia yang nggak gue suka
Terus yang bikin gue sakit hati nih ketika dia bilang ke gue kalau dia mau nikahin pacarnya, coba lo bayangin aja umur gue sekarang 22 nah gue bakal rugi 1 tahun dong masa muda gue karena harus pura-pura jadi seorang istri terus pas nanti pernikahan gue udah setahun dia cerain gue dan dia nikah sama cewek lain gue bakal jadi janda kembang ya ampun itu bener-bener nggak lucu guys, dan yang bikin gue terheran-heran gimana dia bisa cuma mikir dia sendiri dan sama sekali nggak mikir gue setelah ini gimana, gue jadi perawan aja susah amat dapet pasangan apalagi nanti kalau gue janda yang ada sampai tua bakal jadi janda welll janda perawan hahaha nggak lucu kan? "
"Nih satu lagi pacar suami gue dateng ke kantor ngamuk-ngamuk kayak orang gila sama gue terus gue di permalukan di depan temen-temen kantor gue, gila kan aduh gue bener-bener nggak nyangka kalau iduo gue bisa segaring dan sesuram ini dan__"
saat mau melanjutkan cerita tiba-tiba Arin mendengar suara mobil yang ia kenal itu suara mobil suaminya, cepat-cepat Arin menghentikan vidio itu memindahkan vidio itu ke dalam laptop, saat suara mobil itu sudah masuk ke halamn ruang Arin secepatnya mengambil barang-barangnya di atas meja makan, lalu masuk ke dalam kamar mengunci pintu kamar dari dalam.
Arin sama sekali tidak sadar salah satu kaset miliknya terjatu di dekat meja makan tadi saat ia terburu-buru.
Arin berpura-pura tidur di kamar saat dia dengar suara suaminya muncul pertanyaan kenapa laki-laki itu cepat sekali pulang, dan dia bicara dengan siapa fikir Arin.
Ah pasti tu cewek. Bener-bener keterlaluan tuh cewek tadi
***
Aduh kok kepala ku pusing ya baca cerita aku sendiri hehehe
Tapi tenang aku bakal tetep lanjut kalau kalian votmen ok
Ig:oriipiona
KAMU SEDANG MEMBACA
wedding
RomanceKisah dua insan yang menikah karena perjodohan yaitu Arin dan Raden, pernikahan yang tidak pernah di inginkan keduanya tetapi Arin berusaha tetap menjalankan tugas seorang istri dan dengan bersabar menghadapi sikap Raden yang kadang terlalu acuh pad...