Sekarang keadaan finansial chenle berubah 180°, chenle udah gak punya apa-apa lagi sekarang dan chenle selalu mikir kalo dia bukan orang yang terpandang lagi di mata orang lain.
Setelah kejadian yang menimpa keluarga chenle, awalnya chenle ngerasa gak percaya akan hal ini, tetapi melihat papanya yang mulai sedikit stress dan bingung harus berbuat apa karna dia selalu menyalahkan dirinya sendiri sampai bahkan pernah beliau tidak tidur selama 3 hari, chenle menjadi sedikit khawatir kepada orang tuanya.
Chenle sempat khawatir dengan kondisi dan keadaan papanya, tetapi berkat mama chenle yang selalu ada di samping papa dan mama yang selalu ngebuat papa chenle untuk bisa kuat dan tegar untuk menghadapi ini semua akhirnya papa bisa bangkit lagi dan mau mencoba semuanya dari awal.
Akhirnya papa chenle berencana buat menjual rumah mewah milik mereka dan akan membangun perusahaan baru bersama dengan mama chenle dan memulai semua nya dari awal lagi dengan memperhatikan kesalahan yang dulu.
Chenle yang melihat kerja keras kedua orang tuanya yang sekarang sedang merantau dan tak pernah menetap, menjadi sadar bahwa ini bukan saatnya untuk chenle bisa merepotkan mereka.
Chenle menyewa rumah yang letaknya cukup jauh dari sekolah, chenle memilih rumah itu karna harganya yang terbilang murah ya walau mama dan papa chenle awalnya menyarankan untuk memilih rumah terdekat dari sekolah tapi sekolah chenle ini berada dikawasan elit sehingga pasti cukup mahal untuk menyewa rumah atau hanya sebuah kamar disana.
Chenle juga belajar berangkat sekolah menaiki kendaraan umum yang memerlukan waktu hampir satu jam untuk sampai di sekolah supaya tidak terlambat.
Dan chenle juga melakukan semuanya sendiri sekarang, dari mulai mencuci baju sampai memasak makanan, tapi berapa kali chenle mencoba untuk membuat nasi pasti selalu berakhir nasinya malah menjadi bubur yang sangat tidak enak untuk dimakan.
Chenle gak pernah merasa menyesal dengan keadaannya sekarang dan chenle juga gak pernah marah sama kedua orang tuanya yang sekarang seperti menelantarkan anaknya, tapi chenle tau kalo mereka sedang berjuang saat ini.
Chenle juga gak pernah marah sama teman sekolahnya yang sekarang menganggap dirinya rendah, mungkin memang aku pantas diperlakukan seperti ini sekarang, tapi itu juga menjadi bukti bahwa mereka mendekatiku hanya karna memandang status sosial ku dulu, pikir chenle.
Tadinya chenle berfikir bahwa semua orang disini adalah manusia-manusia egois, manusia dengan pemikiran mereka yang mengutamakan stasus sosial seseorang untuk berteman dan menginjaknya ketika status itu hilang, walau chenle tak marah tapi chenle cukup kecewa.
Tapi pemikiran itu seketika buyar setelah salah satu teman kelasnya yang sekarang menjadi satu-satunya teman yang chenle punya, dengan tanpa ragunya datang menghampiriku.
Dia yang selalu meperhatikan ku sekarang, dia juga membantuku untuk mencarikan ku pekerjaan yang aku bisa, keluarga nya juga memberiku gaji yang bisa ku katakan itu lebih dari cukup dengan melihat apa yang aku kerjakan disana
Tapi lama-kelamaan chenle yang jadi merasa tak enak karena sekarang, dia juga ikut dikucilkan dengan para siswa- siswi di sekolah sama seperti chenle, hanya saja dia tidak menyadari itu.
Jujur aku ingin bilang bahwa jangan mencoba mendekat lagi dan berhenti disitu tapi ternyata aku butuh dia...
Binnie Lee.
🌼🌼🌼
Chenle PoV
Pada saat itu entah mengapa kepala ku terasa pusing sekali dan aku juga merasa sangat lemas serta badanku yang terasa panas walau aku mengeluarkan banyak sekali keringat dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zhong Chenle
FanfictionMenjadi teman satu-satunya zhong chenle ketika ia susah merubah semua kehidupan binnie serta chenle saat ini.