Hari ini gue dan chenle seperti biasa sehabis pulang sekolah lalu pergi ke cafe bunda bersama.
Gak ada yang aneh pada saat itu semua berjalan seperti biasanya, cafe dalam keadaan ramai, aku dan chenle sibuk, dan juga suasana serta cuacanya pun sangat bagus.
Tapi tiba-tiba pintu cafe terbuka dan menampakan seseorang yang sempat membuat ku bingung akhir-akhir ini.
Kenapa dia pindah sekolah tiba-tiba ?
Park jisung.
Dia jalan dan berheti di arah meja kasir tepat di depanku dan mulai berbicara
"Bin, bisa ngomong sama kamu sama chenle ?"
"Bisa bentar ya aku panggil chenle dulu"
Aku memanggil chenle yang sedang membantu chef dapur untuk menyidiakan hidangan, dan betapa terkejudnya chenle saat melihat jisung sudah berada didepannya.
Awalnya aku ingin mempersilahkan jisung untuk duduk disalah satu meja tetapi karna cafe sedang keadaan ramai jadi kami memutuskan untuk berbicara dibelakang gedung cafe.
"Bin, le gue mau minta maaf sama kalian, gue pindah secara tiba-tiba tanpa ngabarin kalian"
"Gak masalah sung, lo gimana kabar nya ?"
Jawab chenle yang tanpa chenle sadari jawaban chenle itu ngebuat jisung agak sedikit kaget karena jawaban yang diberikan chenle sangat berbeda dari yang ada dipikirannya.
"Gue baik aja, jadi selama ini gue pindah ke German karna keluarga gue dipindah tugaskan ke sana, gue emang sengaja gak bilang perpisahan ke lo berdua karna menurut gue itu bukan perpisahan"
"Santai aja sung, gue sama binnie pasti bakal ngertiin lo koh"
"Ya sampai gue denger kabar keluarga lo le, gue jadi khawatir di sana"
"Eumm.. kayanya gue tinggalin kalian berdua aja ya buat ngobrol kalo bisa di dalem aja biar lebih enak"
"Gapapa bin disini aja"
"Yaudah nanti masuk lagi ya"
Gue pergi meninggalkan kedua teman lama ini, tinggalag chenle dan jisung berdua bersandar pada dinding dan perasaan canggung sedang menyelimuti mereka berdua.
Author pov.
"Lo apa kabar le ?"
"Gue baik aja"
"Sorry ya gue gak bisa bantu apa-apa"
"Gak masalah gue juga gak berharap apa-apa koh sung, lo inget gue aja gue udah seneng"
"Lo gimana bisa kerja di sini ?"
"Binnie yang ngajak, cafenya punya bundanya binnie"
"Lo sekarang deket ya sama dia"
"Dia satu-satu orang yang mau bantuin gue sung"
"Gue juga denger kalo lo di sekolahㅡ"
"Ya gue gak pernah peduliin itu juga, gue selalu khawatir kalo ini semua bakal kena ke binnie juga"
"Gue seneng le atas perubahan sifat lo sekarang, gue harap ketika semuanya kembali lo bakal jadi seorang chenle yang kaya gini ya.. bukan yang dulu"
"Itu udah pasti sung, tapi gue juga gak berharap kalo gue bisa punya segala nya lagi, cukup ada temen kaya binnie dan lo aja gue udah ngerasa cukup"
"Pasti semua bakal balik lagi koh le, gue percaya. karna papa lo bukan orang yang gampang menyerah"
"Makasih sung"
"Oia gue cuma dua hari di sini besok sore gue udah balik lagi ke German gue harap besok pagi sampai siang gue bisa main sama kalian berdua"
"Oke sung ntar kabarin aja"
"Lo kalo butuh apa-apa jangan sungkan bilang sama gue, gue selalu pengen banget ngabarin lo duluan tapi gue takut karna gue gak ada disana dan ngederin keluh kesah lo"
"Makasih atas tawaranya, gue paham koh sung"
"Yaudah gue pergi dulu ya, masih ada urusan abis ini, salam buat binnie sama bundanya"
"Ya ntar gue sampein"
"Yaudah, inget lo kalo perlu apa-apa bilang sama gue"
"Iya iya"
Dan jisung pergi ninggalin chenle yang masih duduk termenung di situ.
Dan tanpa mereka berdua sadari sebenernya binnie denger semua di balik pintu dan dia udah nahan air mata dia untuk gak keluar walau pada akhirnya tetep aja keluar.
Binnie juga ngerasa perubahan sifat chenle yang begitu besar ngebuat mereka berdua bisa berteman sekarang dan jujur binnie suka itu.
Suka ketika sekarang, chenle dan binnie bisa berteman.
Dan suka ketika chenle yang sekarang selalu ada buat binnie.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zhong Chenle
FanfictionMenjadi teman satu-satunya zhong chenle ketika ia susah merubah semua kehidupan binnie serta chenle saat ini.