"Bisakah?" Soobin berujar sendiri sambil tangannya menggenggam pensil di atas meja belajarnya malam itu. Dengan pencahayaan lampu minyak berwarna oranye di kamar tidurnya yang tidak begitu luas.
Ia teringat kejadian siang tadi saat gadis bernama Kim Ara berujar padanya. Meminta dirinya untuk diingat dan berjanji akan membuat kenangan indah setiap harinya.
Mustahil.
Soobin menyanggah pikirannya. Bisa-bisanya ia memikirkan omong kosong seorang gadis asing.
Ratusan bahkan ribuan kertas berserakan di lantai. Gambar yang dilahirkan oleh tangannya, setiap kenangan yang ia anggap cukup pantas untuk diingat ia gambarkan di atas kertas.
Banyak dari gambarnya merupakan keindahan alam maupun mahluk hidup seperti anjing, kucing, atau kelinci. Menurutnya hanya gambar-gambar itu yang cukup pantas untuk ia gambarkan.
Orang-orang menjauhinya. Tidak ada alasan bagi Soobin untuk menggambar manusia. Mereka menjauhi Soobin karena ketidakmampuannya dalam mengingat. Padahal itu bukan kehendak Soobin. Ia tidak mau bahkan ia sendiri tak ingin.
Berkali-kali Soobin merasa sakit kepala karena berusaha untuk mengingat walaupun hasilnya nihil. Beberapa kali ia menyakiti dirinya sendiri dengan bukti bekas sayatan di pergelangannya dan percikan darah di beberapa kertas gambarnya.
Obat bagi Soobin adalah menggambar. Soobin membiarkan tangannya menggambar bebas di atas kertas tentang apa yang terjadi hari itu berdasarkan intuisinya.
Ia menggambar lapangan sekolahnya dengan seorang manusia disitu. Ia mengguratkan garis di kepala yang merupakan untaian rambut sebahu. Seorang gadis bertubuh kurus nampak tersenyum di situ.
Ia menuliskan nama gadis itu Kim Ara di ujung kertas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Remember me? || Choi Soobin ✔
Fanfic[COMPLETED] Seorang lelaki misterius di bukit belakang sekolah menarik perhatianku. Sayangnya semua ingatannya hanya bertahan selama satu hari. Aku akan mencari cara agar dia akan tetap mengingatku! ( Fanfiction, Alternate Universe, Bahasa Indonesia...