Chapter 4 - Last

663 71 23
                                    

Final, Special Tag peachrious  , Bacanya   urut yah.

...

Perth POV

Tak ada lagi jalan untuk lari. Tak ada lagi.
Mungkin memang beginilah akhirnya.
Dia dihadirkan untukku agar bisa menemani sisa hidupku.

Aku memandang dirinya yang tertidur sambil memegang tanganku.
Ia takut aku pergi lagi.
Aku sendiri tak lagi bisa membohongi diri sendiri.
Aku juga tak ingin meninggalkannya.

Sudah lelah aku berlari.
Perkataan Phi Blue kemarin juga sudah membuat aku merasa tertampar.
Melihat kembali bagaimana aku hidup selama ini.

...

Flashback

Januari 2002

Sejarah hari terkelam yang dialami oleh seorang anak kecil sepertiku.

Aku yang menyebabkan kedua orang tuaku meninggal saat kecelakaan. Aku yang merengek minta diambilkan boneka yang jatuh didekat kemudi ayah, membuat mobil ayah tertabrak truk.

Ayah dan ibu meninggal.
Sedangkan aku sekarat.

Aku sendiri bertanya-tanya mengapa Tuhan tidak sekalian mengambil nyawaku?

Aku selamat setelah operasi besar waktu itu, tapi sebulan kemudian aku kembali masuk rumah sakit karna demam tinggi, hingga aku diharuskan melakukan banyak sekali prosedur tes.

Saat itu, aku melihat Paman bertengkar dengan dokter dan perawat.
Paman sangat marah membuatku yang mencuri dengar jadi takut sendiri.

"Bagaiman kalian sebut diri kalian dokter? Bagaimana bisa kalian malah memberikan penyakit pada keponakanku?" Paman menjerit marah, bahkan kulihat dia menangis.
"Maaf Tuan, kami benar-benar tidak sengaja, keadaan mendesak, dan satu-satunya cara adalah donor darah itu, kami tidak tahu bahwa pendonor adalah penderita HIV/Aids. Hingga menyebabkan keponakan Tuan menderita HIV/Aids juga." Dokter terlihat sangat menyesal.

Aku jadi bingung, penyakit apa itu sebenarnya.

Aku melangkah masuk ke tempat bermain lalu bertemu dengan suster baik hati.
"Suster, penyakit HIV/Aids itu sebenarnya penyakit apa? Pamanku sakit itu." Aku berbohong agar suster menjawab pertanyaanku.
Suster berjongkok lalu mengelus kepalaku.

"Itu penyakit kutukan, tidak bisa sembuh, dan hanya akan menyebabkan sakit." Kata suster itu dengan manis.
"Apa itu penyakit menular?" Tanyaku.
"Iya, penyakit itu bisa berpindah." Kata suster itu lalu meninggalkanku saat temannya datang.

Dan mereka berbisik.

"Kasihan anak itu, pamannya akan segera meninggal karna HIV." Aku menangis mendengarnya.

Sejak itulah aku merasa diriku hanya pembawa sial. Penyebab Orang tuaku meninggal dan juga membuat pamanku menderita.

Pada akhirnya aku berusaha membuat orang lain tak lagi mendekat padaku agar mereka tidak tertular, dan juga mengarang cerita bahwa aku adalah alien agar mereka takut padaku.

Tapi aku malah melanggar janjiku, pada akhirnya aku berharap memiliki satu saja teman, yaitu Mark Siwat.

Tapi saat ia sakit, aku pikir aku akan membuat nya sakit sepertiku. Pada akhirnya aku meninggalkannya karna takut ia lebih sial dariku.

Seiring bertambahnya usia, aku mulai mengerti tentang penyakit ku sendiri. Penyakit yang membuatku mudah terserang penyakit. Melemahkan sistem kekebalan tubuhku.

Aku tidak tahu sampai kapan aku bertahan.
Hingga kuputuskan selain berobat aku juga jadi relawan di Rumah sakit yang sama.

Selain itu aku juga menjadi fotografer.
Terkadang ada saat dimana aku menderita karna merindukan Mark Siwat. Aku juga takut perasaanku akan melemahkan diriku untuk menjauh darinya.

Paralel STORY (2nd) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang