Hari itu, adalah hari yang sangat menegangkan bagiku, menjamah sekolah baru, dan menjadi santri di pesantren yang baru.
Dan kini pagi yang menjemput indah di ufuk timur mewarnai hiruk pikuknya siswa siswi yang sedang berangkat ke sekolah. Begitu pun aku, yang ingin mengawali hari yang baru ini dengan siap siap untuk berangkat ke sekolah."anak anak hari ini kita kedatangan siswa baru ". Ucap pak guru.
" maka dari itu, untuk siswa baru kita bapak persilahkan untuk memperkenalkan diri". Lanjutnya pak guru.
Aku yang dari tadi berdiri tanpa kata didepan papan tulis akhirnya harus berbicara, walaupun itu harus terbata bata, hehehee....
"assalamualaikum wr.wb.
Perkenalkan nama saya nahwulbadri, biasa teman teman memanggil saya nahwu". Pernyataanku didepan calon temanku.Seusainya aku memperkenalkan diri akhirnya pun aku dipersilahkan duduk. Aku menduduki kursi di jajaran ke tiga dari belakang dan cukup dekat ke jendela. Pelajaran pun tengah dimulai, namun hanya tinggal satu pelajaran menuju ke istirahat karna waktu pelajaran pertama telah habis oleh perkenalanku. Sesekali ku paling kan wajahku kejendela, karna kelasku berada di lantai kedua jadi cukup indah untuk melihat pemandangan yang ada di lingkungan sekolah. Tiba tiba saat ku palingkan lagi wajahku kejendela mataku tak sengaja mendaratkan tatapan pada sosok yang begitu indah nan cantik rupawan yang juga mencuri tatapanku. Ah, mungkin ia hanya siswi kelas sebelah. Tapi entah mengapa meskipun ia telah lenyap dari pandangan, mataku tak sanggup lupakan paras cantik itu, hanyalku seakan bertamu pada dilema cantik itu. Aaaahh,,,mungkin itu hanya hayalanku saja, aku harus fokus kembali ke pelajaran.
Kriiiiiinggg.... kriiiinggggg...
Bel pun akhirnya berbunyi, kini waktunya para siswa istirahat. Semua siswa yang ada di kelasku telah keluar kecuali aku. Aku masih duduk termenung memikirkan sosok yang sempat menyirami tatapanku yang hampir layu. Akan habis berapa tetes tinta untuk menuliskan wajah cantik itu, akan kah sanggup sang kertas memikulnya? Tak ku sangka, di sekolah ini ada bidadari tak bersayap yang berkeliaran di mataku.
Setelah lama ku duduk memikirkan sosok itu aku pun akhirnya keluar. Pada saat aku keluar melewati pintu kelas, aku tak sengaja menabrak salah satu siswi yang sedang membawa buku paket pelajaran. Sontak semua bukunya jatuh berantakan karena ulahku.Bruukk...
"aduh maaf kak aku ga sengaja " permohonan maaf ku sambil membereskan bukunya yang jatuh berantakan.
" ini kak bukunya sekali lagi ma.. af" kata ku mulai terpotong
Mataku seolah terpaku saat menatap wajahnya, jantung ku berdetak kencang saat ku menyodorkan bukunya. Tak ku sangka aku harus bertemu lagi dengan sosok wanita yang ku tatap dibalik jendela."oh iya ga papa ko, terimakasih "
Ia hanya tertunduk malu saat ku tatap, pipinya mulai kemerah merahan bak mawar tengah mekar. Oooh kenapa lagi lagi pikiran ku tertuju padanya.
***
Langit gelap di sebrang isya, dimana malam manusia menyubutnya.
Aku yang sedang berjalan menuju asramaku sambil memeluk kitab yang habis dikaji tadi."nahwu... " terdengar dibelakangku suara yang berteriak memanggil namaku. Aku pun berhenti sejenak sambil menoleh ke arah sumber suara itu.
" nahwu tunggu"
"eh kamu mil" sambil memegang bahu ku, jamil seorang teman yang satu kamar denganku berlari mengejarku.
"kamu niggalin aja sih nah" ucap jamil sambil menghela nafasnya yang berantakan.
"iya maaf maaf, lagian sih kamu malah tidur"
"eh nah, ngomong ngomong tadi siang kamu romantis amat sih"
"yang mana? "tanyaku sambil mengerutkan dahi.
" yang itu, pas kamu saling tatap mata sama.... "jawabnya jamil, namun tidak di selesaikan membuatku penasaran.
" sama siapa? "
Dalam hatiku tau, mungkin yang di maksud jamil adalah wanita yang aku tabrak di depan pintu kelasku." udah kita ngobrolnya dikamar saja" sambil merangkul pundakku dan berjalan.
***
Selepasnya kami berdua sampai dikamar, terlebih dahulu aku simpan kitabku dilemari dan siap siap mendengarkan apa yang akan jamil bicarakan.
"Nah, kamu mau tau wanita yang kamu tatap itu siapa? " tanya jamil seakan serius.
"emangnya siapa gitu?" jawabku.
"dia adalah Shorfiyatunnisa, biasa dipanggil shorfi wanita yang paling cantik dipesantren dan sekolah ini.
Tak sedikit para lelaki yang terpincut hatinya untuk mencintainya. Namun, tak ada satu pun yang ia terima. Surat demi surat yang menyebar dari kalangan santri putra tak ada satu pun balasan dari nya. Shorfi memang tak mudah untuk dicintai. Tentunya ia bukan kalangan dari orang biasa, ia adalah putri bangsawan dari jawa". Tutur jamil."sesulit itukah dia? " tanyaku.
" ya, yang jelasnya cinta itu soal kenyamanan dari perasaan bukan soal tampang ataupun dermawan. Sebanyak apapun pria yang mencintai dia, selama hatinya tak membukakan perasaan dia akan menolaknya". Jawabnya dengan menatapku tajam tajam.
"Nah, dari tatapanmu aku tau kau menyukainya, bahkan kau berhasrat untuk mencintainya. Jika kau ingin mencintainya murnikan dulu perasaanmu, buang semua kepalsuan yang akan mengacaukan cintamu". Sarannya sambil menepuk pundakku dan lagi menatapku dengan tajam.
"dah Nah, aku tidur duluan".
"iya".
Aku pun perlahan membaringkan badanku sambil menatap langit langit kamarku, dan tutur kata yang jamil lontarkan masih terngiang dibenakku.
"akankah aku biasa jika aku mencintainya? ". Tanyaku dalam hati.
Bersambung...
***
Kisahnya dilanjutkan pada halaman sebelah
KAMU SEDANG MEMBACA
Piece Of Story
Cerita PendekKumpulan cerita cerita pendek yang mengesankan dan penuh hikmah. Mau tau gimana ceritanya? Yuuk... Selamat membaca.....