“ beberapa paragraf 'tuk mengawali kisah picisan ini ”
━━
matahari mulai naik mencari posisi lebih tinggi, kali ini bintang itu hendak menerangi sisi dunia bagian timur sebagai mana mesti tugasnya.
Seorang gadis berparas cantik mengusap kasar matanya, menggumam tidak jelas karena sinar matahari sudah lancang membangunkannya dari tidur.
gadis itu, Kim Saeron, berjalan menuju jendela lalu merapatkan tirai disana agar sinar yang menyilaukan mata tak bisa lolos menembusnya.
baru saja ia hendak membaringkan tubuh dan kembali memejamkan mata —"tok tok," terdengar ketukan pintu dari luar kamar dan sesekali teriakan memanggil nama si pemilik kamar.
"kenapa?" ucap Saeron setelah membuka pintu dan menemukan seorang pemuda jangkung dengan perbedaan umur sekitar 4 tahun dengannya di balik pintu.
"pake nanya lagi .. cepet dek, ini hari senin begoo!"
"ya terus kenapa kalau senin bang?"
"lo gak inget ini tanggal berapa?"
Saeron mengendik bahu.
"tck, liat sendiri di kalender, pokoknya kemarin itu hari terakhir libur musim panas,"
manik mata Saeron membulat ketika mendengar kalimat pemuda di depannya, Kim Doyoung, yeah kakak laki-lakinya.
selama liburan Saeron benar-benar tak pernah melihat tanggal, ia terlalu menikmati libur musim panas setelah menghadapi susahnya ujian semester, bayangkan saja jika dalam satu kali ujian semester materi yang diujikan sebanyak 7 bab minimalnya. ditambah lagi teman-temannya tak pernah membahas sekolah ataupun tanggal saat berkumpul. jadi wajar saja jika ia tak memperhatikan kapan waktunya kembali bersekolah.
Saeron menuruni tangga dengan terburu-buru. terakhir Saeron melihat jam, jarum jam sudah menunjuk pukul 7 lewat 50 dan itu berarti tersisa 10 menit sebelum gerbang sekolah ditutup.
"hati-hati dek," ujar seorang wanita paruh baya khawatir melihat anak gadisnya berlari menuruni tangga.
"mami kok gak bangunin adek lebih pagi?" bukannya menuruti perintah mami, Saeron malah melempar protes.
"maaf sayang, mami lupa kalau hari ini kalian udah masuk sekolah. kalau adek inget gak?"
"adek lupa juga .. bang Doy inget gak mi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
mistake | sae
Teen Fictionbagi Saeron jatuh pada orang yang tidak tepat tidak serumit kelihatannya. itu hanya tentang melepaskan, merelakan, dan menyadari kesalahan. tapi apakah benar begitu? nyatanya, konklusi dari ini semua hanyalah ilusi belaka. seperti hal jenaka semaca...