part 2

9 2 0
                                    


"hosh kenapa hosh jauh sekali sih "

Hara merutuki dirinya yang tidak berani terbang di dunia manusia. Bisa bahaya jika ada yang curiga kalau dia bukan manusia. Mana ada manusia bersayap! Yah dan akibatnya dia harus berjalan kaki seorang diri.

Sial sekali! Kenapa pula Varen tadi membawanya ke danau yang ternyata sangat jauh dari bangunan tinggi tadi. Hara melirik ke langit yang sudah menggelap. Ia melirik kaki telanjangnya dan dress putih selututnya yang bertabur berlian.

Srek srek srek

Hara berhenti dan mengawasi keadaan sekitar yang sangat sepi. Kota manusia seperti ini, rasanya tidak mungkin sepi. Ada yang aneh, batinnya.

Tiba tiba sesosok vampir menghadangnya. Hara menghela napas lega, vampir ternyata!

"kau menakutiku, vampir! Ya ampun kukira tadi apa" dia tertawa kecil, untung saja yang keluar bukan ular, makhluk itu benar benar mimpi buruk bagi Hara.

"seorang malaikat ternyata. Hmm bangsawan malaikat lebih tepatnya. Bau sucimu benar benar membuatku hilang kendali" seru vampir itu sambil mendekati Hara depan tatapan laparnya.

Hara merasa aneh seketika. Bukannya vampir berteman baik dengan malaikat? Lalu kenapa vampir dihadapannya ini seperti akan berbuat buruk padanya?

"kau dari klan mana, sih? Hey, jangan mendekat!" Hara bertanya lalu menunjuk vampir itu karna vampir itu semakin mendekat.

"sangat cantik, tapi aku sekarang benar benar lapar. Bagaimana ketika kau sudah mati nanti jasadmu kubekukan saja? Aku akan mendapat bayaran mahal jika menjual tubuhmu ke penyihir hitam" vampir itu menjilat taringnya.

Membayangkannya saja Hara sudah tak kuat. Gila saja dijual kepada penyihir hitam? Dia lebih memilih mati menjadi serbuk peri.

"aku tanya sekali lagi, dari klan mana, kau?!" Hara berteriak geram. Ia akan mengadukan klan vampir ini pada ayahnya karna sudah sangat kurang ajar terhadapnya.

"klan? Ahaha aku ini vampir tak bertuan, nona"

Hara berpikir keras. Vampir tak bertuan? Ya tuhan menurut cerita ibunya, vampur tak bertuan cukup berbahaya. Dia akan menghisap darah mangsanya sampai tak bersisa apapun lagi di dalam tubuhnya. Hara menggeleng pelan, ia memutuskan melawan vampir ini dengan kekuatannya.

Sebagai makhluk immortal tentu saja Hara memiliki kekuatan. Kekuatan para malaikat pada umumnya adalah cahaya dan pengendali ruh. Namun berbeda dengan Hara yang memiliki darah campuran malaikat dan peri. Ya, ibunya adalah seorang peri terakhir di klannya. Karna klan peri sudah punah akibat serangan penyihir hitam 3000 tahun yang lalu.

Hara memiliki kekuatan elemen air, api, es, tanah, udara, cahaya. Hanya Hara yang memiliki kekuatan sebanyak itu di klan malaikat, karna dia adalah putri yang terlahir dengan anugrah dari semua dewa.

Hara menggerakan tangannya, sebuah bola api menyelimuti telapak tangannya. Dia mengarahkannya kearah vampir tak bertuan itu.

Si vampir menggeram marah dan melesat kearahnya lalu mencakar Hara dengan kuku panjangnya.

Hara mengumpat melihat luka sayatan di lengan kirinya yang mengeluarkan darah biru berkilau

"hanya segitu saja? Cih! Menyerahlah gadis cantik jangan membuatku repot" vampir itu memandang remeh Hara.

"wah, ternyata kau meremehkanku ya" hara tersenyum manis tapi aura disekitarnya mendadak suram. Ia bertepuk tangan sekali, lalu petir dari langit menyambar vampir itu, menghanguskannya lalu berubah menjadi abu

Hara berdecak sebal melihat lukanya. Walaupun dia keturunan peri, tapi kekuatan penyembuhannya hanya berguna jika ia menyembuhkan orang lain. Mungkin memang sedari tadi seharusnya ia terbang saja. Toh jika dari ketinggian melebihi awan manusia tidak akan melihatnya, kenapa tidak terpikirkan daritadi, serunya memaki diri sendiri.

Sayap putih bersinar dan bercahaya putih kebiruan keluar dari punggungnya. Hara terbang mengikuti aroma jalan yang Varen lintasi.

***

Disisi lain Varen tengah bersantai di mansionnya yang megah. Ia tengah menonton tv yang menayangkan berita tentang beberapa warga yang mati misterius dengan dua lubang seperti gigitan di lehernya.

"vampir dan segala kebodohannya" gumamnya tak minat.

"wah hampir saja aku juga digigit vampir" suara bernada tinggi tak wajar berseru di telinga kanan Varen. Jika manusia yang mendengarnya, bisa dipastikan gendang telinganya akan pecah total.

Varen melirik Hara yang tengah tersenyum manis ke arahnya. "kenapa kau masih hidup? Padahal aku sudah menyuruh vampir tak bertuan yang katanya paling kuat untuk membunuhmu"Hara mendelik sinis.

Jadi dia yang menyuruh vampir tadi membunuhku?! Dasar iblis laknat!

"jika kau mengharapkan vampir itu bisa membunuhku, kau salah besar. Kau pikir aku ini lemah? Aku ini malaikat terkuat yang pernah ada ya, tuan tampan" Hara berkata nyaring dengan jarinya yang memukul pundak Varen. Merasa sangat kesal dengan iblis ini. Ingin rasanya ia membakar Varen.

"kau cukup berguna untukku. Menjadi penjagaku saja, bagaimana?" setelah dipikir pikir, Hara cukup berguna untuknya. Bukannya dia tidak mampu melindungi diri sendiri. Ia adalah makhluk terkuat di dunia immortal sekarang, namun saat ini adalah saat saat genting karna sebentar lagi dia akan dinobatkan, maka semakin gencar pula musuhnya untuk menyerangnya. Siapa tahu suatu saat dia lengah, kan? Dan sang pangeran dilarang membawa pengawal setianya ke dunia manusia karna suatu hal. Hara mungkin penjaga yang tepat untuknya. Kekuatannya harus Varen akui hebat, ditambah dengan kecantikannya. Hitung hitung cuci mata setiap hari.

"AKU MAU!" tanpa berpikir dua kali, Hara mengangguk kuat. Dengan menjadi penjaganya dia akan melihat Varen setiap hari, kan? Oh ya dewa, sungguh rasanya ia sangat senang

"kalau begitu, tugas pertamamu adalah berdiri dihadapanku dan tunjukkan seluruh kemampuan yang kau punya"

Tbc

Hai-hai. Ini cerita pertamaku, semoga suka ya

Me And My Dark PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang