part 1

12 3 0
                                    


"Alvarendra demoni maxwell! Tunggu disitu atau kuhancurkan gedungmu ini"

Varen menghentikan langkahnya dan melirik datar kearah sumber suara. Beberapa karyawannya melirik penasaran.

Varen menjentikkan jarinya, lalu waktu seakan berhenti, tentu saja itu hanya berlaku bagi manusia.

"nah akhirnya kau berhenti juga" Hara tersenyum lebar melihat Varen pada akhirnya menuruti ucapannya.

Hara D'angelo. Seorang putri dari raja warren, raja kerajaan malaikat. Perawakannya tentu saja sangat sempurna, kecantikannya bahkan menjadi nomor satu di dunia makhluk immortal, apalagi di dunia manusia yang sedang mereka tinggali.

Sangat cantik dan sangat sempurna, tapi itu tidak cukup menarik perhatian Varen, sang pangeran mahkota kerajaan iblis. Dia normal tentu saja, tapi bermain hati dengan seorang malaikat yang suci sangat tidak menarik minatnya. Walaupun seluruh dunia immortal tahu bahwa Hara sudah menyukai Varen sejak pertemuan antar kerajaan pertama kalinya, atau sekitar 1000 tahun yang lalu.

Ini bukan pertama kalinya bertemu dengan sang putri suci, namun baru pertama kali betatapan seperti ini.  Tapi dia sedikit heran mengapa Hara ada di dunia manusia.

"Varen!!! Kau tahu aku sudah mencarimu kesana kemari, wahh tidak tahunya malah bertemu disini" Hara berkata dengan penuh semangat, membuat wajah cantiknya menjadi bertambah berkali-kali lipat.  Aura disekitarnya bahkan menjadi sangat cerah.

"kau siapa" Varen bertanya dengan nada datar dan tentu saja dengan raut muka yang sedatar tembok.

Hara terbelalak tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya. Hell, dia sangat yakin 100 persen tidak ada makhluk immortal yang tidak tahu dirinya. Sang kecantikan nomor satu tentu saja. Dan kenapa iblis tampan dihadapannya bertanya siapa dirinya?! Oh tuhan untung dia tampan, pikir Hera.

Menghela napas dalam dalam, lalu mengeluarkannya. Hara tersenyum semanis mungkin, yang mana bisa membuat seluruh pria di dunia bertekuk lutut padanya. "kau tidak mengenaliku, pangeran Varen?"

"baiklah perkenalkan aku Hera D'angelo putri dari raja Warren. Kau bisa memanggilku sayang" ucapnya manja dan genit. Hara mengedipkan sebelah matanya, jika orang lain mungkin sudah jatuh pingsan karna Hara terlalu manis. Namun entah mengapa Varen merasa sakit mata melihatnya.

"oh"

Hanya "oh" saja? Itu saja?! Sekarang Hara sungguh merasa kecantikan yang dimilikinya sangatlah tidak berguna, karna Varen bahkan tidak tertarik sedikitpun padanya. Agak sakit hati karna baru pertama kali diperlakukan seperti itu oleh seorang pria terlebih lagi Varen adalah pria yang dicintainya, tapi tentu saja itu tidak membuat Hara patah semangat.

"kenapa cuma begitu sih responmu. Hufft, menyebalkan" serunya cemberut dengan raut sedih. Tapi sepersekian detik berubah menjadi senyuman ceria.

"bagaimana kalau kau mengajakku berkeliling, pangeran Varen. Aku baru pertama kali ke dunia manusia"

Varen menyahutnya datar "mengapa kau ada di dunia manusia"

"mencarimu tentu saja. Ayahku sudah memberikan kebebasan memilih karna aku sudah berumur 1500 tahun"

"memilih?"

"memilih calon suami maksudku"

Varen menatap si malaikat dalam. Ia merasa tatapan Hara benar benar mencurigakan.

"dan aku sudah memutuskan. Calon suamiku adalah kau! iblis tampan"

Varen menggeram. Tangannya secepat kilat menarik tangan Hara lalu berlari dengan kecepatan makhluk immortal.

Sepersekian detik, mereka telah sampai di sebuah danau.

"yaampun, itu pertama kalinya aku berlari secepat itu! Menyenangkan sekali, walaupun membuat kepalaku sedikit pusing"

Melihat Hara linglung, Varen langsung memegang bahunya agar gadis itu tidak jatuh. Wajah gadis ini terpahat sempurna ditambah semburat merah alami di pipinya. Sungguh, ia mengakui Hara adalah wanita tercantik yang pernah ia temui.

"jangan menatapku begitu. Aku jadi malu" Hara melepaskan tangan Varen dari bahunya. Lalu mengibaskan kedua tangannya didepan wajahnya yang terasa menghangat.

Namun Hara memekik terkejut karna Varen tiba-tiba mendorongnya ke pohon di belakang mereka.

"ya ampun kau agresif sekali! Besok kita masih bisa menikah Varen"

Varen menyentil dahi gadis dihadapannya.

"jangan membual, katakan apa tujuanmu kesini" suara Varen yang datar dan dalam, membuat Hara meneguk ludahnya.

"A-aku menyukaimu, pangeran Varen" katakan saja dia tidak tahu malu. Karna bagi Hara harga dirinya sudah hilang entah kemana jika sudah menyangkut Varen.

Varen tersenyum miring mendengarnya. Ia cukup kagum dengan nyali malaikat ini.

"jangan menyukaiku atau kau akan kubunuh"

Hara menatap Varen sedih, tapi detik berikutnya ia tersenyum manis. Varen membeku sepersekian detik.

"aku rela mati jika yang membunuhku setampan dirimu"

"kau tentu tau konsekuensinya"

Mengangguk mantap, Hara mebulatkam tekadnya. "ya dan aku siap untuk menerima akibatnya"

Sang pangeran iblis berpikir. Konsekuensi yang dimaksud adalah keselamatan Hara sendiri. Dia adalah calon raja kerajaan iblis, kerajaan terkuat di dunia immortal. Tentu saja banyak sekali musuh yang mengincarnya, ingin membunuhnya, mengincar tahtanya. Ia berada di dunia manusia sekarang pun karna sedang mencari seseorang yang dapat mempermudah dirinya menduduki tahta.

Ah, kalau begitu bukankah dengan membiarkan gadis ini terbunuh oleh musuhnya merupakan ide bagus? Karna jujur saja ia sangat malas berurusan dengan gadis malaikat yang genit ini.

"baiklah"

Apa barusan Varen bilang baiklah? Itu artinya iya kan? Dia diterima?! Oh demi dewa, Hara akan mengadakan pesta besar besaran untuk merayakannya.

"benarkah? Aku boleh menyukaimu? Kalau begitu ayo kita ke kerajaanku. Ayo lamar aku dihadapan ayahku"

Varen menatap Hara dengan dingin.

"aku mempersilahkanmu untuk menyukaimu. Bukan berarti aku akan menikahimu, gadis tolol"

Entah kenapa hatinya terasa sakit sekali mendengar lelaki pujaannya menghinanya. Tapi tak apa, cinta itu butuh perjuangan kan?

"oh kalau begitu selanjutnya apa?" dia bertanya dengan polos. Varen geram sekali dengannya. Gadis ini malaikat atau apa, sih?! Kenapa otaknya dangkal sekali.

"aku tidak tahu, itu urusanmu"

Dan sang iblis pun menghilang dari hadapan Hara.


Me And My Dark PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang