Past and Present

5 0 0
                                    

Dita menyesap kopi yang masih sedikit mengepulkan uapnya. Matanya menatap serius obrolan yang di lakukan teman-temannya. Sesekali ia tersenyum menanggapi obrolan yang di pancing, dan tertawa ketika ada hal yang lucu dari cerita. Hari ini, setelah sekian lama tidak berjumpa karena sibuk dengan kegiatan masing-masing, akhirnya gengan Dita semasa kuliah kembali berkumpul.

"Iya, jadi lakik gue sama anak gue, tingkah lakunya kadang gak abis pikir. Mana, makin lama makin keliatan lagi mirip siapanya, makin absurd deh." Amara menceritakan dengan semangat hal-hal yang dilaluinya setelah dua tahun mantap menikah dan langsung di karuniai anak yang lucu.

"Ih serius sih, kan laki lo receh ra.."Rani menanggapi dengan mimik seolah-olah terkejut.

"Cocoklah, istrinya pendiem kaya patung, lakinya berisik kaya drum di gebuk." Ujar Ghea sembari terkekeh.

"kekekekeke...bener banget ge, jadi inget obrolan-obrolan kita waktu kuliah. Lo sering bilang dan punya feeling bakal dapet laki yang berisik, gara-gara lo bilang lo mirip banget sama bokap lo yang pendiem." Ucap Dita, matanya menyipit sementara bibirnya terkekeh, mengingat masa-masa mereka kuliah dulu.

"Ih gila kali ya, bener juga kata lo ta, dari dulu gue udah ada feeling begini." Balas Amara, wajahnya menunduk, bertingkah sok serius yang memunculkan reaksi kesal dari teman-temannya.

"Yaudah biasa aja maraaa..dah jodoh itumah..."Ucap Rani sembari menarik rambut Amara iseng.

Ghea nampak sedang diam, tangannya sibuk memainkan handphone. Amara menyenggol lengan Rani, bermaksud menyindir Ghea yang malah sibuk main hp.

"Eh...kita ini lagi kumpul kali, masa lo main hp sendiri sih Ge."Sindir Rani, yang dimaksud pun terkekeh.

"Gue lagi ngecek hp, baru inget, berhubung kalian gak masuk grup angkatan karena males join. Bakal ada reunian lagi nih."

Dita menatap Ghea dalam diam, sementara Amara dan Rani pun menatap Ghea dengan gemas, kaki mereka berdua sibuk menyenggol kaki Ghea agar peka. Dita kembali menyesap kopinya.

"Ah sorry~"Kata Ghea setelah menyadari situasinya.

Setelah sibuk dengan kehidupan masing-masing dengan masalah sama yang rumit, baru hari inilah mereka berempat bertemu kembali. Terlebih lagi, Dita yang baru kembali dari amerika, setelah memutuskan tinggal dan bekerja disana selama dua tahun. Setelah mereka berempat menjadi sarjana, masalah tak terduga hadir. Hal yang tidak pernah mereka berempat bicarakan dengan serius dan selalu bercanda jika membahasnya, yaitu tentang "Cinta". Hampir saja, persahabatan yang dibangun dua tahun kurang, runtuh seketika.

"Okeeee..gue jengah hening begini, ada baiknya kita saling cerita." Kata Ghea akhirnya, sedikit keras, karena tidak ada obrolan yang dimulai setelah itu.

"Cerita apa?"Tanya Dita, tangannya sibuk memotong cake red velvet yang menjadi pilihannya untuk nyemil malam itu.

"Semuanya, semua yang terjadi, biar clear..." Balasnya lagi, kali ini Dita dan Amara yang saling tatap dan tenggelam dalam pikiran masing-masing.

"Udah tiga tahun, kita gak pernah bahas masalah ini, sebenarnya, apasih yang bener-bener terjadi di antara kalian?" Tanya Ghea, matanya menatap Amara dan Dita bergantian, yang ditanya hanya fokus pada kegiatannya masing-masing.

"Gue gatau harus cerita dari mana."Balas Dita, setelah sibuk sendiri.

"Jelasin, konflik lo, Amara, Denis, dan Daniel. Alasan lo kenapa gak pernah mau ikut reuni, walaupun dibujuk kaya apapun tau, jelasin kenapa lo, Denis dan Daniel gak pernah lagi main bareng dan Amara, lo jelasin kenapa waktu itu lo marah sama Dita. Kita ini dulu sering kumpul bareng, tapi sejak konflik itu, gue merasa kalian seperti beralih menjauh dan saling sibuk sendiri." Jelas Ghea, mungkin bagi Ghea masalah ini sudah terlalu membebani perasaannya terlalu lama, sampai membuatnya jadi gerah sendiri dan akhirnya berani bersuara.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 28, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KALAPUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang