•MERELAKAN•

31 4 0
                                    

~Terkadang kita perlu merelakan sesuatu demi sesuatu~

-Syfa putri rahmana-

•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

"Jadi anak ibu mengalami benturan di kepalanya yang mengakibatkan pendarahan,untungnya hanya kecil,namun jika tubuh Syfa lemah akan sakit" ucap dokter itu,kini bunda sudah berada di ruangan Syfa,di temani dengan teman Syfa juga "Perlu di inap sehari atau 2 hari,jika tubuh Syfa membaik,ia boleh di bawa pulang besok"

"Baik dok,terimakasih" dokter itu mengangguk dan pergi meninggalkan mereka "Kenapa Syfa bisa gini?" Tanya bunda yang membuat semuanya bungkam

Tidak ada jawaban,bunda terlihat khawatir dan frustasi,ia tau terkadang fisik Syfa lemah jika terlalu memikirkan sesuatu,dia gampang depresi

"Anu Bun..." Raja yang akan menjawabnya sedikit ragu ragu "tadi Syfa di p-" Satrio menginjak kaki raja "aduh"

"Syfa tadi jatoh Bun, kepeleset,luka memar di perutnya juga gara gara kepentok pager, kayanya Syfa kurang fit deh bun" ucap Satrio ngasal, semuanya melirik ke arah Satrio dengan tatapan bingung

"Huft..dasar anak ini"bunda mengusap pucuk kepala Syfa dengan lembut "dia itu orangnya kadang teledor" kini bunda melihat ke arah teman temannya "Syfa ada masalah di sekolah?bunda liat dia suka ngelamun atau murung di kamar,kenapa?" Tanya bunda

"H-hah?Syfa ga pernah cerita Bun,malahan dia anak yang paling calm dan ceria di kelas"ucap Andin

"Ternyata Sifat Syfa masih ada sampe sekarang ya,selalu menyembunyikan kesedihannya menggunakan senyum manisnya" Raja hanya terdiam,melamun memikirkan semua yang sudah Tasya lakukan,jika bukan karna dia,Syfa tidak akan seperti ini,dan jika bukan karna lelaki itu,masalahnya tidak akan serumit ini

✨✨✨

Dua jam sudah mereka habiskan untuk menunggu Syfa sadar,semuanya belum sempat pulang,bunda sudah menyuruh 'angkasa'untuk pulang,namun mereka kekeh ingin menunggu Syfa hingga tersadar

"Huft...bosen main cacing Mulu"ucap Gilang malas, kini semuanya duduk di lantai,walaupun sudah ada sofa ,tapi mereka memilih untuk duduk di lantai

"Syfa?udah bangun kamu?"ucap bunda lembut,sedari tadi bunda memegang tangan Syfa dan tidak ingin melepaskannya ,semuanya berdiri dan berjalan menuju kasur Syfa

"Eh?" Syfa tau dia sedang di rumah sakit,hanya kaget saja perkataannya tadi benar mengenai dia pasrah akan di bawa ke rumah sakit sekalipun

Nampak wajah pucat syfa,lengkungan bibir ia paksa nampakkan,walaupun kini kepala dan perutnya Sangat sakit "A-auu" Syfa memegang kepalanya,ia mencoba duduk namun tak bisa,perutnya sakit dan kepalnya pun sangat pusing

"Jangan dulu duduk"Raja reflek memegang bahu Syfa untuk menahan agar tidak duduk"perut sama kepala lu masih sakit bg"ucapnya kembali dingin

Syfa menuruti kata Raja dan kembali tidur "fa,gua panik tau ga tadi,lu jahat amat sih" ucap Marsya yang di angguki oleh Gilang sebagai tanda setuju

"Lagian dari tadi pagi lu kaya kurang fit gitu" ucap chikka

"Fa,kalau punya masalah cerita dong sama kita,kita kan ga bisa baca pikiran orang"ucap Andin khawatir

BERSEMI KEMBALI (SEDANG DI REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang