Sepulang sekolah, aku pergi untuk membeli stik drum di toko musik yang berada di samping sekolah karena stik drumku patah tertindih badanku saat tertidur kemarin. Secara tak sengaja, aku bertemu anak perempuan yang baju seragamnya sama denganku. Aku dekati dia dan menyapanya dengan lembut.
"Hei, nyari apa?"
"Oh, nggak" katanya dengan salah tingkah.
"Udah gapapa, biar aku yang ambilin."
Aku mengambilkannya mikrofon yang berusaha diraihnya dengan tubuh kecil yang tingginya hanya sebahuku.
"Makasih."
"Iya, sama-sama. Ngomong-ngomong nama kamu siapa?"
"Yasmin, kak."
"Eh, maaf aku seangkatan sama kamu, bet kita sama kelas 10."
"Oh, maaf. Kenalin, aku Yasmin, aku anak MIPA C"
"Aku Angga, aku anak Bahasa."
Setelah berkenalan, aku menawarkan dia pulang bersamaku karena dia tak punya uang ongkos untuk menyewa ojek online dan mengejutkannya dia mau kuantar pulang, karena rumahnya yang memang lumayan jauh dari sekolah.
Saat dalam perjalanan aku bertanya soal mikrofon yang dia beli. Dari sanalah aku mengetahui bahwa dia adalah penyanyi. dia memiliki suara yang indah, parasnya cantik, bahkan melebihi Lintang, dan wangi tubuhnya memikat perhatian siapa saja yang berada disekitarnya. Cocok seperti namanya, Yasmin yang berarti "bunga melati"
Perkenalan singkatku dengannya membuatku merasa lebih baik, aku bertemu orang baru, tidak canggung saat bertemu orang baru, aku menjadi merasa lebih baik dari sebelumnya.
Aku dan Yasmin menjadi lebih dekat dan semakin dekat karena seringnya kami berbalas pesan dan saling menanyakan kabar setiap waktu. 3 minggu kami dekat, akhirnya Aku dan Yasmin saling jujur dalam perasaan. Aku menyukai Yasmin dan juga sebaliknya. Bodohnya aku, aku rela melupakan sahabat yang telah menemaniku 11 tahun demi perempuan yang baru kukenal 3 minggu. Aku dan Yasmin memulai hubungan yang lebih dari sahabat. Kami berpacaran dan banyak menghabiskan waktu bersama. Tak sadar, aku telah melupakan sahabat karibku sejak kecil, Lintang.
