11.Camping2,"Dia Kenapa?"

2K 105 28
                                    

Wildan Berlari kecil menyusul rombongan ricis yang berjalan di depan kini wildan berdiri di samping ricis namun ricis tak mengubrisnya dia hanya fokus dengan jalan yang ada di depannya

"Wildan:Cis?"Panggilnya pelan

Ricis sama sekali tak menjawab wildan bahkan menatapnya saja malas

"Wildan:Ricis Are You Ok?"Tanyanya polos tapi Ricis masih saja diam seribu bahasa
"Wildan:Cis jawab dong"Ricis masih tak menjawab "Cis?Kamu kenapa sih?,Kamu marah sama aku?"tanyanya lagi "Ya udah aku minta maaf ya,kalo ada perilaku ku yang menyakitimu"nada suara wildan berubah menjadi nada memohon,

Ricis menatap wildan sekilas
"Ricis:aku nggak papa kok,Nggak perlu minta maaf,Mending kamu urusin diri kamu sendiri,sama urusin cewek yang dibelakang sana, kasian kepalanya pasti masih pusing"ucapnya dingin lalu berjalan meninggalkan wildan

"Wildan:Cis!"wildan hendak menyusul ricis tapi tangannya di tahan oleh vazo

"Vazo:udah lo di sini aja gue tau ricis, mungkin dia masih kesel aja,bentar lagi juga Balik lagi kaya biasanya"

"Wildan:tapi ricis kenapa ya?nggak biasanya dia kayak gini"Ucp Wildan heran "Bahkan pas ngomong aja dia sama sekali nggak mau liat muka gue"sambung wildan

"Alpin:bro Lo nggak peka banget sih jadi cowok,lo nggak liat gimana Ekspresi ricis pas dia liat lo sama desi tadi"Ucap alpin geram

"Wildan:Maksudnya?"Wildan mengeryitkan dahinya heran

"Vazo:Ih lo ya, Gemes banget gue sama lo,Ricis tu ngak suka liat lo deket-deket sama desi"Vazo ikutan gemas

"Wildan:Maksudnya ricis cemburu?"Vazo alpin mengangguk "liat gue sama desi?"sambung wildan, VazoAlpin mengangguk lagi "Ah masa sih?"Wildan tak percaya

"Alpin:Yee kalo bukan cemburu ape lagi bambank?!"Seru alpin kesal

"Wildan:Terus gue harus gimana?"

"Alpin:ya lo harus minta maaf lah"

"Vazo:Setau gue yuyun suka kalo di perilakuin romantis gitu"

"Wildan:Misalnya?"

"Vazo:misalnya.... Hmmm"Vazo tampak berfikir"Bunga, Coklat,Dinner romantis mungkin"sambung vazo

"Wildan:Tapi gue ngak bisa romantis-romantisan kaya gitu"

"Alpin:Tenang nanti kita bantuin lo ya kan zo?!"menepuk bahu vazo pelan

"Vazo:Ha?!,E i..ya nanti kita bantuin kok"

"Wildan:Makasih Ya"memeluk vazo dan alpin

"Alpin:Eh iya iya tapi lepasin dulu dong"Mencoba melepas pelukan wildan

"Vazo:Eh busett gue kagak bisa napas ini! "Teriak vazo

"Wildan:E maaf maaf namanya juga orang seneng"Melepas pelukannya

"Bagas:Woyy ayo lo semua mau disitu aja?!"Teriak bagas yang berjalan didepan mereka

"Wildan:E iya tungguin"Berlari menyusul rombongan yang berjalan didepan

"Vazo:Ok kita yang ditinggal"

"Alpin:Terus?"

"Vazo:terus?"mengulang ucapan alpin

"Alpin:Lo mau disini aja?!ya udah ayo!"menarik tangan vazo menyusul wildan dan teman-teman sekelompoknya

"Vazo:Eh eh sakit tangan gue woy"Teriak vazo sambil berlari karna tangannya ditarik alpin
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Sudah setengah Perjalanan mereka menyusuri hutan tersebut,Melewati pepohonan yang rimbun,Haripun sudah mulai gelap Sinar mentari sudah mulai meninggalkan bumi Tetapi mereka masih sibuk mencari petunjuk untuk meninggalkan hutan tersebut menuju lokasi Camping mereka

Untuk CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang