12.Tersesat berdua (?)

2.1K 107 21
                                    

18:25 Begitulah angka yang ditunjukkan oleh Jam tangan Milik Ricis,Cahaya Matahari sudah mulai berjalan meninggalkan bumi,Membuat hutan Semakin Gelap Kini mereka hanya mengandalkan Cahaya Yang Ditimbulkan oleh Flash handpone Milik mereka

Mereka terus Berjalan mengikuti langkah kakinya sekarang mereka berhenti disebuah air terjun Yang cukup indah di tengah hutan, Suara percikan air berpadu dengan suara angin dan kicauan burung khas hutan

"Sholat Yuk"Suara wildan memecahkan kesunyian yang tercipta disana
Ricis menganggukan kepala tanda setuju
"Wildan:Ada Mukena nya kan?"Sambung wildan Sambil Mengambil sarung dan peci Yang ada di tasnya, Beruntung Sebelum pergi Wildan Dan yang lain nya sepakat membawa Perlengkapan Sholat mereka fikir penjelajahan pasti akan membutuhkan waktu yang lama,oleh karna itu mereka berencana untuk sholat di hutan ketika waktu sholat tiba,
Ricis mengangguk Sambil tersenyum Dengan tangan yang memegang Mukena dan sajadah Berwarna pink kesukaan nya

Wildan berlalu Mengambil Wudhu di air terjun tersebut diikuti dengan ricis di belakangnya

Skip
Setelah selesai mengambil wudhu sekarang mereka bersiap-siap melakukan sholat maghrib berjamaah,Ricis terlihat bergitu cantik berbalutkan mukena berwarna kesukaannya,Wildan?Dia Hanya menatap ricis dalam mengagumi betapa cantik dan manisnya sang wanita

"Masyallah,Andai aja bisa setiap hari melihat wajah cantiknya"pikir pria itu, Tapi Pikirannya langsung dengan cepat ditepis oleh Wildan "Apasih dan?!, Konyol!"Gumamnya Sambil tersenyum samar

"Udah Siapkan?"Tanyanya kepada ricis yang berada di belakangnya dan sudah siap untuk melaksanakan sholat hanya tinggal menunggu sang imam Memulai sholatnya

Ricis Mengangguk "Udah kok Mulai Aja"Jawab sang gadis Sambil tersenyum
Wildan Membalas senyuman Ricis Lalu Segera memulai Sholatnya

Skip
Setelah menyelesaikan sholatnya Wildan Dan Ricis kembali Melanjutkan perjalanan Untung Saja kini ada wildan membuat ricis tenang dan tak setakut saat dia tersesat sendirian tadi

"Ya Allah,Kok kepala ricis pusing ya?,perut ricis laper badan ricis juga lemes?,Kuatkan Ricis Ya Allah"Ucapnya Dalam Hati
"Ngak!,Ricis kuat ricis ngak boleh Pingsan!"Tegasnya pada diri sendiri

"Kamu kenapa cis?,Muka kamu pucet gitu loh?,Kamu Ngak papa kan?,Kamu Pusing?,Laper?,Atau gimana"ucap wildan khawatir

Ricis hanya diam, dia terharu melihat betapa khawatirnya wildan,Dia bisa melihat ketulusan dari matanya

"Aku ngak kenapa-napa kok"Ucap ricis lirih

"Kamu laper ya?"Tanya wildan Lembut
Ricis menggelengkan kepala cepat
Wildan tersenyum Melihat betapa polosnya ricis Dia Mengambil Ranselnya lalu mengeluarkan Roti Dan Air minum mineral Miliknya

"Nih"Menyodorkan Roti yang ada ditangannya "Udah Aku tau kok,Kamu laper udah ambil aja"Sambung wildan

"Kamu?"tanya ricis polos

"Udah makan aja,Aku udah kenyang kok,ngak usah khawatirin aku"Jawab wildan lembut sambil tersenyum

Ricis Tak menghiraukan wildan dia mengambil roti tersebut lalu membaginya menjadi dua bagian
"Satu Untuk Kamu Satu Untuk aku"Ucapnya Sambil memberikan satu potongan roti ke wildan
"Tapi...
Ucapan wildan terpotong dengan Suapan roti Yang diberikan ricis ke mulutnya

"Udah Ngak Boleh nolak,Tinggal Telen aja kenapa?!"Tegas Ricis Ke wildan membuat wildan diam dan menerima Suapan demi suapan yang diberikan Ricis

"Eh cis,itu kayanya ada cahaya²Gitu?,Kita kesana yok mungkin di situ ada rumah?"
Ucap wildan Sambil Menunjuk Arah Cahaya Membuat ricis menghentikan kegiatannya dan memandang wildan dalam

"Tapi Aku Takut" Ucapnya Pelan

"hahaha kamu ya cis"tawa wildan Renyah

"Apa yang lucu?"Tanya ricis dengan wajah polosnya

"Mukamu"Jawabnya "Ngegemesin tau ngak!"Sambung Wildan Gemas

"Ih Ya Udah mau kesana Ngak?!"tanya ricis Kesal

"Ya udah,ayo"Menarik tangan wildan

"iya-Iya"Jawab wildan beranjak dari duduknya

Skip
Kini mereka sampai di perkampungan Terpencil dan Sepi "mungkin udah pada tidur"Pikir wildan

"Dan?"Ucap ricis pelan sambil memeluk tangan kanan wildan

"Hmm"

"Kok tempatnya serem ya?"Tanya Ricis ngeri

"Udah Ngak ada apa-apa kok"jawab wildan menenangkan ricis "Eh Itu kayanya ada warga deh kita kesana yuk"menuju Pos ronda yang ada didekat mereka terlihat beberapa warga yang sedang berjaga disana

Ricis menarik tangan Wildan Membuat wildan menghentikan langkahnya

"Takut"ucapnya pelan
Wildan tersenyum lagi Sambil menggelengkan kepala

"Ngak papa"ucapnya tersenyum ke arah ricis,wildan menggenggam tangan ricis Membuat ricis sedikit tenang lalu berjalan kearah pos ronda

"Permisi pak,Saya mau tanya Disini Ada Penginapan gitu, ngak pak?"Tanya wildan sopan

"Aduh Maaf ndok disini ngak ada penginapan gitu,Secara kan kita dikampung terpencil jadi ngak ada penginapan, adanya cuman dikota" Ucap salah seorang warga dengan logat jawa yang mengental

"tempat apa sih ini Penginapan aja ngak ada?"Gumam ricis pelan

"Hust"Bentak wildan pelan Membuat ricis murung

"Kalo tempat yang bisa saya tempatin buat bermalam ada ngak ya pak?"tanya wildan lagi

"hmmm,Rak Ono loh ndok disini adanya rumah mbok Sum Biasane tamu-tamu nginepnya disana"ucap Warga lainnya dengan logat jawanya yg juga sangat kental

"Oh gitu ya pak Bisa anterin saya kesana ngak pak"tanya wildan sopan

"bisa ndok bisa,Tapi ngomong-ngomong kalian ini siapa toh?Kok bisa-bisanya sampai di tempat terpencil gini?"Tanya seorang warga lainnya

"ceritanya panjang pak"Ucap wildan Sambil tersenyum

"Yo wes,Tapi Kalian Suami Istri toh?"Tanya warga tadi

"Emang kenapa kalo kita bukan suami istri?"Ricis bersuara,sendari tadi dia hanya diam,Dia sibuk mememperhatikan sekelilingnya dengan tangan yang masih menggenggam tangan wildan dan menyembunyikan diri dibalik tubuh wildan

"Hahaha lucu Kamu ndok"Tawa Warga lainnya

"Apanya Yang lucu?"Ucap ricis dengan suara pelan

Sedangkan salah satu warga hanya tersenyum dan geleng-geleng kepala melihat tingkah ricis
"Di kampung ini peraturannya gitu ndok,laki-laki sama perempuan yang belum mukhrim ngak boleh sembarangan deket-deket apalagi berduan"Jelas warga tersebut sambil tersenyum

"Kalo deket-deket?"Tanya ricis penasaran

"Hahaha Abis sama warga ndok,Di bawa neng balai desa buat Di nikahin paksa"Celetuk warga yang lain

membuat ricis sontak membulatkan matanya dan langsung melepaskan genggaman tangan nya

"Hahaha,Ngak usah takut Ndok Kan kalian suami istri toh? jadi aman"jelas warga tadi,
Wildan Hanya tersenyum

"Yo wes yuk,Saya Antarkan ke Rumahne mbok sum"Ucap warga yang lain sambil beranjak dari posisi duduknya

Wildan tersenyum lalu menggandeng tangan ricis Mengikuti langkah warga  tadi Sedangkan Ricis hanya diam,Dia Takut kalau sampai warga tau dia bukan istri wildan, bagaimana nasibnya nanti?
Bersambung...

~Yuhuuu ges hari pertama 2020 Awal Yang Baru semoga tahun ini lebih baik dari tahun kemarin Dan Semoga tahun 2020 Umi Ricis dang Bang wildan Menikah Aaminnn
Vote and komen❤️Tinggalkan jejak,Maaf Kalo ngak Seru Ya geess Dan Ceritanya pendek😊

Untuk CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang