14.Pasar

3.7K 173 70
                                    

Jam 8:00 wib pagi,Semburat cahaya matahari masuk ke sela-sela jendela kamar
Mengenai wajah cantik ricis yang masih nyaman dengan tidurnya
Sedangkan wildan dia sudah bangun dari tadi dia memang sengaja membiarkan ricis tidur dia tau bahwa ricis sangat kelelahan karna itu wildan tak mau mengganggu tidur ricis

Ricis membuka matanya Mengercapkan mata beberapa kali lalu melirik jam dinding yang tergantung di dinding kamar
"Hah!"Ricis terkejut
"Udah jam 8 pagi?!"Ricis membulatkan matanya lalu berlari mengarah kamar mandi
Skip
Setelah berganti baju dan bersiap ricis segera menuruni tangga menuju ruang tengah lalu langkahnya terhenti di dapur terlihat beberapa wanita sedang bermain di dapur termasuk si mbok

"Ehh ndok ricis wes bangun toh"Ucap mbok sum kepada ricis

"Iya mbok"Ucap ricis tersenyum

"Capek banget ya?"Tanya mbok sum

"E i...ya Mbok"Jawab ricis

"Yo wes"Ucap mbok sum sambil memotong bawang

"Ada yang bisa ricis bantu mbok?"tanya ricis berjalan menuju dapur

"Ngak usah ndok kamu kan capek"Cegah mbok sum

"Engak kok mbok"Ucap ricis

"Ya udah terserah kamu aja"ucap mbok sum

"ngomong-ngomong joko ngendi toh,katanya mau ke pasar?"Tanya mbok sum kepada salah satu wanita disana

"Ngak tau mbok mungkin masih tidur"Jawab wanita tersebut

"Yo wes biarin ajalah"ucap mbok sum

"Mbok gimana kalo saya aja yang kepasar?"Tawar ricis

"Ngak papa ndok?"Tanya mbok sum

"Engak kok mbok?"Ricis menggelleng

"Tapi kamu ke pasar sendirian?"tanya mbok sum

"Iya mbok,biasanya ricis kalo dijakarta juga sendiri"Jawab ricis

"Tapi ini dikampung toh ndok,kamu orang asing disini, ngak baik kalo sendiri"Ucap mbok sum

"Hmmm gini aja,gimana sama suami kamu aja"ucap mbok sum

"Ngak usah mbok"ucap ricis

"Udah ngak papa"ucap mbok sum

"Wildan ndok,Wildan"Teriak mbok sum

"Iya mbok"jawab wildan yang muncul dari pintu belakang

"Kamu temenin istri kamu ya,temenin dia ke pasar"ucap mbok sum

"E i iya mbok"jawab wildan

"Nanti kalian pergi naik motornya joko aja"ucap mbok sum
Wildan mengangguk
"Ini kuncinya"Menyerahkan kunci motor ke wildan

Wildan mengeluarkan motor keluar dari halaman rumah
"Ayo"Ajak wildan memberentikan motor di depan ricis yang menunggu di depan pagar rumah mbok sum
Ricis mengangguk lalu menaiki motor
Skip
Di jalan mereka berdua hanya diam mereka tak tau harus membicarakan apa,membuat keheningan tercipta diantara mereka
"Dimana?"Suara wildan yang terdengar samar di telinga ricis karna angin memecahkan keheningan yang terjadi

"Hah?"Teriak ricis

"Dimana Pasarnya?"Teriak wildan

"Kata mbok sih lurus aja"ucap ricis kuat

"Yakin lurus aja?"Ucap wildan

"Iya"Jawab ricis
Mendengar jawaban ricis wildan semakin memacu ngebut motornya lalu berhenti di sebuah pasar yang cukup ramai

"Kamu mau masuk apa disini aja?" Tanya ricis sambil menuruni motor

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 13, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Untuk CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang