"Datanglah tanpa ku minta, biarkan aku tenggelam bersama rasa tanpa ingin aku menepi."
Mimpi itu datang lagi, seolah ia datang bersama keindahan rasa akan getaran yang ku impikan.
Menata bahkan merasa sudah tertata. Hidup bukan soal akan menjadi mati. Namun hidup adalah sebuah proses, mengkhianati proses sama saja mengkhianati hasil. Aku berulang kali bangkit, namun aku juga berulang kali jatuh.Hatiku terenyuh menatap biola klasik yang ku punya. Ayah memberikan ketika pikiran goyah malam itu. Ayah hanya mengajarkan aku beberapa kali, namun kemahiran ku berkali-kali lipat. Aku mewarisi bakat kakek dan adik perempuan ayahku. Aku sangat senang dan gembira.
Aku duduk diatas dedaunan yang gugur. Menikmati fajar dengan tenang di sini. Akhir- akhir ini aku sering bermimpi tentang sosok lelaki yang begitu tampan, tegas perawakannya. Tinggi tubuhnya, bibirnya sungguhlah menawan. Semalaman ia menatapku, menyurai rambutku dan mengatakan
"Aku akan datang"Aku merasakan desiran hangat di hatiku, aku belum menceritakan mimpi ini pada ibu. Aku tak bisa membayangkan berpisah dengan keluargaku dan tinggal di kota. Emma mengatakan hidup di kota sangatlah merepotkan, butuh tenaga pada otot juga pikiran. Namun aku membutuhkan cinta, suatu hari aku akan mendapatkannya. Aku harus siap.
Aku merasa kali ini aku tidak hanya mengembala kudaku, tapi mengembala perasaan yang kubawa. Lekas membaik hati, agar hidupku tenang. Sajakku kali ini mendung bersama hati yang merundung. Seolah aku sangat menunggu waktu itu, waktu dimana ingin berhenti dan berlama-lama menikmati sebuah masa yang hangat.
Aku masih memainkan biola klasik yang sudah ayah beri padaku. Bagaimanapun sebuah rasa adalah suatu hal yang indah. Sajakku saja merasa puas jika menceritakannya. Aku ingin menemukanmu, sungguh. Bukan aku ingin lari pada keadaan ini, aku ingin mencari cinta sejati ku.
Selamat membaca dan tinggalkan jejak.
Salam hangat dari penulis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ice
RomanceSeorang gadis dengan paras yang indah seperti Kilauan permata dan bersinar bagai Dewi. hidup bersama keluarga kecilnya yang jauh dari perkotaan. ia ada namun sering dianggap tak ada, sembunyi di balik curamnya tebing membuatnya kokoh karena keadaan...