Bagian 14 🍁

3.7K 317 7
                                    

Taehyung  terdiam di antara ilalang yang bergelayut lembut akan tiupan angin di sore itu. tatapannya lurus pada sang senja yang menggores apik bentangan lagit di ujung barat. Kehangatan sang senja begitu terasa menyentuh hatinya yang kini tengah pilu akan sebuah kerinduan.

Namun senja yang begitu hangat itu tak lagi sama semenjak kepergiannya. Itulah luka yang sampai saat ini tak kunjung kering bahkan semakin terbuka lebar ketika menatap senja tanpa seseorang yang selama ini begitu berarti dalam hidupnya. Dan untuk kesekian kalinya penyesalan itu hinggap dan begitu menyiksa dirinya. Adakah kesempatan untuk kembali mengulang senja terindah yang selalu mereka lewati bersama seperti dulu?

Tes! 

Air mata taehyung mengalir lembut. Kembali menemukan memory indah yang takkan pernah ia hapus begitu saja. Taehyung memamerkan senyum lembutnya. Tangannya terulur ringan hingga menyentuh  batu nisan yang sudah ditumbuhi rumput liar karena belum dibersihkan oleh penjaga makam, maka taehyung membersihkannya terlebih dulu dengan mencabut rumput liar setelah selesai dia mengambil karangan bunga yang tergeletak di samping tempat duduknya dan menaburkannya. 

Taehyung menatap gundukan tanah itu dengan tatapan sendu, Ia meletakkan sepuncuk bunga berwarna putih di atas sana, ia berharap wangi bunga itu ikut menjalar dan memberitahu kepada yang ada di dalam sana–kalau taehyung kembali berkunjung di rumahnya.     

" aku datang ibu " 

" sudah tujuh tahun kau meninggalkanku . aku sangat merindukanmu sangat, apakah kau baik - baik saja di alam sana bu, tentu disana sangat menyenangkan bukan?, aku disini baik - baik saja. oh ya bu aku belum memperkenalkanmu dengan calon menantumu dia sangat cantik  namanya lalisa, aku sangat mencintainya bu seperti aku mencintaimu. suatu saat nanti aku akan memperkenalkan dia padamu. pasti kau akan sangat senang melihat akhirnya aku tidak sendiri lagi bukan? "

taehyung menghela nafas, matanya memanas kembali beberapa kali ia mengelus batu nisan beratas namakan Park yoona. 

" kalau saja kalau aku tidak terlambat waktu itu, kalau waktu itu aku lebih cepat sedikit saja. kau pasti masti hidup sampai sekarang. maa-f "

taehyung tidak bisa menahan kristal bening yang menumpuk di kelopak matanya. dan terjun bebas di kedua pipinya. 

" maafkan aku ibu. maafkann akuu karena tidak bisa menyelamatkanmu "

taehyung terisak di makam ibunya, pertahanan yang selama dia bangun roboh seketika ketika dia mengingat belahan jiwanya. hatinya perih.  taehyung juga manusia dia juga bisa menangis, meskipun taehyung terlihat dingin didepannya tetapi sebenarnya itu hanya topeng untuk menutupi kesedihannya yang dalam. dia hanya akan mempelihatkan sosok yang sebenarnya ketika dia bersama dengan orang yang benar - benar dia cintai. setelah lama menangis meluapkan emosinya. taehyung menghapus sisa - sisa air mata yang masih tersisa di sudut matanya pandangannya mendongak menatap awan yang mulai mendung yang sebentar lagi akan turun hujan.saatnya ia harus pergi dari tempat ini. Tempat kunjungan favoritnya selama beberapa tahun belakangan. 

" sepertinya akan turun hujan, aku pamit dulu bu. aku akan sering - sering datang mulai sekarang menemuimu. ibu hati - hati disana ya. aku mencintaimu sangat. "

Ia menunduk, lalu mengecup batu nisan ibunya. Dengan langkah pelan, ia meninggalkan pemakaman itu.    

Kai menunggu di depan area pemakaman, dia tidak masuk ikut bersama taehyung karena taehyung tidak akan mengizinkannya ikut bersamanya. mungkin taehyung hanya ingin berdua bersama ibunya tanpa ada orang yang mengikutinya. 

melihat presensi taehyung meninggalkan area pemakaman dan berjalan ke arah mobil yang terparkir dekat gerbang area pemakaman. kai membuka pintu belakang dan mempersilahkan taehyung menaiki mobil. tetapi sebelum taehyung akan masuk ke dalam mobil tiba - tiba park jimin sudah ada disamping taehyung dan menarik kerah bajunya. kai yang melihat hal itu akan menarik jimin tapi taehyung memberi isyarat agar diam, dan kai hanya bisa menuruti apa yang di inginkan oleh taehyung,dengan mengawasi jimin. takut dia melakukan yang tidak - tidak pada taehyung. 

RunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang