5

11.5K 1.5K 259
                                    

Skipp~
Keesokan harinya 😏

-*123*-

Seokjin menggigit ujung jarinya sambil mendesis. Namjoon sudah berangkat bekerja beberapa saat yang lalu. Tinggallah dirinya seorang di apartemen mewah itu. Seperti biasanya.

"Bagaimana ini?" gumamnya dengan raut wajah cemasnya.

Iapun berdiri dan berjalan mondar mandir di depan televisi yang tengah menyala.

Kembali ke kamar dan melihat bagaimana berantakan kamar itu. Belum sempat ia bereskan karena dirinya kesiangan bangun. Memasak adalah prioritasnya tadi.

Dan bayangan tadi malam kembali terlintas di benaknya saat melihat kondisi kamarnya.

Seokjin buru-buru beranjak ke sisi ranjang. Melepas sprei dan sarung bantal, menggulung selimutnya asal dan menjadikannya satu. Membungkusnya ke dalam kantong plastik besar.

Ya, ia putuskan untuk dicuci di laundry saja barang-barang ini.

Padahal untuk bajunya dan Namjoon, ia biasa mencucinya sendiri dengan bantuan mesin cuci. Tapi untuk hal ini, pengecualian tentu saja.

Ting~ Tong~

Belum sempat dirinya memakaikan kembali sprei pada kasurnya, suara bel pintu depan berbunyi nyaring. Seokjin yakin siapa tamunya.

Ting~ Tong~ Ting~ Tong~

Tamu yang tidak sabaran.

Buru-buru Seokjin beranjak ke depan, membukakan pintu untuk-

Cklek~

"Kenapa lama sekali?! Telingamu tuli ya?!"

Mertuanya. Siapa lagi.

Wanita itu masuk duluan, meninggalkan Seokjin yang hanya bisa menghembuskan nafas panjangnya. Sudah biasa kena omelan dari wanita pendek itu.

"Kotor sekali? Kau belum bersih-bersih?!"

Nah, salah lagi.

"Aku kesiangan, Eomma"

Ya, seiring berjalannya waktu, lama-kelamaan bahasa dan panggilan yang Seokjin ucapkan sudah tidak formal lagi seperti awal-awal.

"Kesiangan?! Kau ini becus tidak sih jadi istri?! Bagaimana bisa kesiangan?!"

"Yah, maaf Eomma" sahut Seokjin seadanya. Terlalu rumit jika dijelaskan.

Seokjinpun beranjak menuju dapur, membuatkan teh hangat untuk sang mertua. Tak lupa camilan ringan untuk menjamu tamu yang sangat sering mengunjunginya itu.

Kembali dari dapur, Seokjin bingung karena tak mendapati wanita itu di tempatnya duduk tadi.

"Eomma?" panggilnya.

"Aku di kamar!"

Gawat. Kondisi kamarnya kan-

Buru-buru Seokjin meletakkan nampan jamuannya dan beranjak menuju ke kamarnya.

"Kenapa bau sekali?!"

"Belum kubersihkan, Eomma"

"Lalu daritadi apa yang kau lakukan?!"

"Aku kesiangan, Eomma" ulangnya.

Wanita itu menyilangkan kedua tangan di depan dadanya, berbalik dan menghadap ke arah Seokjin. Menatapnya garang sebentar sebelum kembali ke ruang tengah. Diikuti sang menantu di belakangnya.

"Namjoon pulang jam berapa kemarin?" tanyanya.

Seokjin berpikir sebentar. Ia sendiri tidak melihat jam saat pria itu-

No Baby [Namjin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang