6

11.5K 1.5K 233
                                    

Skip~ Skip~ 😏

-*123*-

"Sebenarnya aku punya teman"

Seokjin yang tengah menata sarapan di atas meja itu mendongak sambil terus melakukan kegiatannya.

"Sungguh?" tanyanya tak yakin.

"Ya"

Setelah yakin semua makanan sudah ia pindahkan ke atas meja, iapun duduk di kursinya. Mengambilkan makanan layaknya istri yang baik.

Sebenarnya bukan apa-apa, tapi kalau Namjoon yang mengambil sendiri, tentu saja hasilnya berantakan. Dan Seokjin memilih untuk menyiapkannya saja daripada bekerja dua kali.

Pernah sekali, spageti yang susah-susah Seokjin masak, berakhir di tempat sampah karena Namjoon menjatuhkannya dari meja. Mengenaskan di atas lantai.

"Pria?"

"Heum"

"Kenapa tidak pernah kemari?"

"Untuk apa?"

Seokjin sengaja membanting keras piring yang sudah ia siapkan di depan Namjoon. Untung tidak pecah.

"Kau bilang temanmu kan?"

"Ya, dan dia sudah menikah. Memiliki keluarga sendiri. Untuk apa kemari?"

"Sudah menikah? Apa sudah punya anak juga?" tanya Seokjin penasaran.

"Seingatku sudah"

"Kau ini benar temannya bukan sih?!"

Namjoon lebih memilih mulai menikmati sarapannya. Ia harus berangkat tepat waktu.

"Anak temanmu itu usia berapa? Apa sudah besar?"

"Tidak tahu"

Padahal Seokjin berniat bertanya sungguhan. Dan mendapat jawaban yang sungguh amat tidak memuaskan.

"Kenapa kau suka sekali membicarakan anak?"

Kali ini Namjoon yang bertanya, di tengah suapannya.

"Karena aku menyukai anak-anak"

"Kau ingin memilikinya?"

"Tentu saja"

Seokjin menepukkan tangannya dengan semangat.

"Aku sudah pernah tinggal dengan anak kecil dulu, dan sekarang aku merasa kesepian sendirian begini"

"Kau kesepian?"

Seokjin mengangguk.

"Mau kupanggilkan maid untuk menemanimu disini?"

Seokjin ingin sekali memukul wajah yang sok tak bersalah itu saat ini juga. Kenapa jadi kesana?! Dan siapa pula yang membutuhkan maid?! Bukankah daritadi mereka mmebicarakan tentang anak?

"Maid? Untuk apa? Aku bisa mengerjakan pekerjaan rumah sendiri" sungutnya.

"Kau bilang kesepian"

"Bukan itu maksudku"

Apa memang harus dijelaskan dengan detail?! Seingatnya, suaminya ini orang yang memiliki IQ di atas rata-rata. Atau mungkin-

"Kau tidak bisa memiliki anak jika terlanjur menikah denganku"

Ah, Namjoon sengaja.

"Bagaimana kalau kita bisa memiliki anak?" tanya Seokjin pelan.

Sungguh, dadanya bergemuruh cepat saat bertanya demikian. Baru kali ini ia mengatakan hal ini.

No Baby [Namjin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang