1.

180 32 78
                                    

Haii semua!
Semoga kalian suka sama story ini ya,
Jangan lupa vote biar aku tambah semangat up nya.

Happy reading guys!

🍁🍁🍁


Azhira Zhevanya Virranza, gadis itu berjalan dengan anggunnya. Kepalanya kadang menoleh ke kanan dan ke kiri diikuti dengan senyumannya yang merekah untuk membalas murid-murid yang menyapanya.

Vanya, itulah panggilannya. Gadis  cantik berpakaian ketat dengan rok lima senti diatas lutut, rambut berawarna hitam kecoklatan terurai, bibirnya yang tipis berwarna merah muda, tingginya yang semampai bak seorang model.

Vanya berjalan menuju kelasnya yang terlihat begitu ramai. Vanya berdiri depan dikelas XI IPS 1 yang merupakan kelasnya. Vanya hanya geleng-geleng kepala melihat anak-anak kelasnya. Lantas ia berdiri diambang pintu dengan bergaya ala model dewasa tak lupa pula ekspresi wajah sexy yang dibuat-buat.

"Woyy !!!" teriak Vanya membuat seisi kelas menoleh kearahnya.

"Jalan jalan beli combro"

"Baliknya naik taksi"

"Eh yang pada jomblo"

"Lagi pada ngapain sii?!"

Sontak jomblowan-jomblowati kelas bersorak, ada pula yang melempar kertas ke arah Vanya seperti Daniel si ketua kelas.

Tukk!

Kertas yang dilempar Daniel mengenai jidat Vanya sedangkan si pelaku terkekeh melihat Vanya yang menatapnya garang.

"Gue bales pantun lo! " ujar Daniel yang berdiri dari tempat duduknya.

Teman-teman kelasnya terlihat tak sabar dengan Daniel dan Vanya yang sering melempar guyonan seperti saling balas pantun seperti sekarang ini.

"Ada itik bawa kedondong"

"Cakep" jawab anak kelas dengan semangat

"Hei cantik godain aku dong"

"Huuuu" sorak anak kelas, sedangkan Alfa, sahabat Daniel menoyor kepala sahabatnya.

"Beli kentang beli apel"

"Cakep" jawab anak-anak cewe

"Sori bang gak level!"

"Wah anjir-anjir"

"Bales Niel gue si malu tuh"

"Bangkitkan semangat mu niel!"

"Kaum pisang selalu setia
dibelakangmu"

Begitulah kiranya anak kelas yang menyemangati Daniel. Daniel semakin gemas, tangannya menyingkap lengan bajunya keatas. Menyisir rambutnya kebelakang dengan jarinya.

"Ke cikini beli jamu"

"Cakep"

"Dunia ini sepi tanpa ada kamu"

"Huaaawww" sorak seisi kelas dengan bertepuk tangan dan memukul-mukul meja sambil tertawa.

"Ck! Bego" batin vanya dengan muka terkekeh

"Ngapain lo senyum-senyum" tanya Daniel garang

Vanya tak menjawab. dia berjalan kearah Daniel kemudian ia mengedipkan sebelah matanya dengan centil dan duduk dibangku sebelah Daniel. Ya! Mereka semeja. Duduk berdua, berdampingan eaaa.

"Wah anjir lo digoda Niel" celetuk Alfa

"Niel!" panggil Vanya

Daniel menoleh "Apa?" sahut Daniel dengan nada songongnya.

"Tukang odong-odong beli jamu"

"Cakep" sahut anak-anak cewe

"Mau dong jadi pacar kamu"

"Gila-gila-gila"

"Sikat niell!"

"Karungin Niel!"

"Auto PJ guys!"

Seisi kelas bertambah rame dengan sorak-sorakan anak kelas yang baper dengan pantun yang dilontarkan Vanya.

"Makan durian dipasar minggu"

"Cakep" sahut cowo-cowo

"Hei neng cantik, jadian yuu"

"Heh dugong! Kenapa lo yang jawab si" Ucap daniel tak terima karena Imun yang menjawab pantun.

"Santuy dong niel! Hati Vanya mah tetap buat lo sepenuhnya ko. Ya kan Nya?" tanya Imun pada Vanya.

Vanya tak menjawab. Ia hanya menghendikan bahu acuh membuat seisi kelas ketawa melihat muka melas Imun dan Daniel.

"Ke supermarket nyari sate kodian"

"Cakep" sahut Imun. Hanya imun karena yang lain masih asik tertawa.

"Gue yang deket lo yang jadian"

Muka Daniel dibuat-buat seperti orang sedih guys! Itu membuat seisi kelas lebih tertawa terpingkal-pingkal termasuk Imun. Daniel pun menoyor kepala Imun dan Alfa yang ada didekatnya.

"Sialan!" sahut Daniel keluar kelas yang diikuti teman-temannya.

"Daniel! Imun! Kita SLEMAN aja ya!" teriak Vanya membuat Daniel dan yang lain menoleh kearah Vanya

"Apaan tuh Sleman?" tanya Imun

"Bukannya Sleman nama kota ya?" sahut Daniel

"Hooh" jawab yang lainnya

"Kita Sleman aja, alias Selamanya Hanya Teman" sahut Vanya menaik turunkan alisnya. Sedangkan anak kelas hanya terkekeh mendengarnya.

"Si goblok! Gue kira apa!" sahut Imun

"Kantong plastik wadah jamu, sekarupmu! Kesel gue!" kesal Daniel.

"Dih sewot dia haha" Vanya tertawa melihat wajah Daniel yang kesal.

Tanpa mereka sadari ada seseorang yang menatap mereka dengan rasa tak suka, matanya menatap tajam ke arah Daniel dan Vanya, ia menggeram menahan emosinya. Rahangnya mengeras serta tangannya mengepal kuat.

“Beli acar rasa ayam penyet”

“Dasar anak monyet!” celetuk orang itu membuat teman-teman yang ada disisinya terkekeh.

🌹🌹🌹

Waah kira-kira siapa yaa orang itu?
Haaiii
Salam kenal
maaf ya kalo ceritanya jelek,
Ini cerita pertamaku, jadi tolong ya kalo ada koreksian silahkan komen ya, dan jangan lupa vote biar aku tambah semangat
Satu kata untuk
Vanya?
Daniel?
Alfa?
Imun?
Orang itu?
Terimakasih

- Salam kenal dari Daniel ganteng:*

Minggu, 29 Desember 2019

ELGAMA [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang