4.

111 23 6
                                    

Haii apa kabar?
Udah siap baca?

Happy Reading!

================================

"Sial!" umpat daniel

Tadi daniel sempat melihat motornya Gama saat dijalan menuju hutan. Dalam hatinya ia mengutuk Gama yang melesat begitu cepat.

Drrtt..Drrtt...Drrtt..

"Dimana Vanya!" tanyanya to the point.

"Va--Vany--"

"Dimana Bangsat!"

"Eh buseet!Gue Juga gak tau bang,gue juga lagi nyari si Ablay,eh Vanya maksud gue"

"Serlok!"

"O-o---

Pip

Daniel hanya mendengus kesal saat telponnya diputuskan sepihak.

🍁🍁🍁

"Anj*ng!" Umpat angkasa saat lokasi yang dikirim Daniel menunjukan disebuah hutan.

"Gimana?"Tanya Vero_teman angkasa.

"Vanya dibawa ke hutan!" jelas Angkasa

"Kita kesana sekarang" Ucap Vero,Devan,dan Aldi.

"Kalian disini aja biar gue selesain masalah gue sendiri"tegas angkasa

"Masalah lo masalah kita juga"ucap Devan yang diangguki teman-temannya.

"Kalo satu diantara kalian ikut gue, gue jamin persahabatan kita gak akan kembali terjalin!" Angkasa melenggang pergi dan teman-temannya hanya menghela nafas.Keras kepala pikir mereka.

🍁🍁🍁

Tiin..tiin..

Bunyi klakson mobil Angkasa membuat Daniel menoleh.

"Gimana? Ada kabar dari vanya?!"

"Belom Bang!"

Angkasa menggeram,tangannya memukul keras stang motor miliknya.

"Lo pulang aja!"

"Gue ikut bang"

"Gak!Lo pulang!Biar gue yang nyari Vanya"

"Tap--"

"Lo tau gimana gue kan?" lanjutnya seraya menatap Daniel tajam.

Daniel menghrmbuskan nafas kasar.

"Iya gue pulang!Kalo Vanya udah ketemu kabarin gue bang!"

"Hmm" jawab Angkasa,ia berlalu pergi.


🍁🍁🍁

Cklek...

Gama membuka pintu kamar mandi,tatapan tajamnya berubah menjadi tatapan sendu kala melihat kondisi Vanya yang tersakiti karena ulahnya sendiri. Gama sangat-sangat bodoh pikirnya.

ELGAMA [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang