6.

133 19 10
                                    


Happy Reading Guys!
Jangan lupa Vote ya:)

Vanya menatap tajam seseorang yang duduk disofanya sambil memainkan ponsel. Emosinya semakin naik,dengan berkacak pinggang ia menghampiri orang tersebut.

“bangun lo!”Vanya menarik kerah lelaki yang ada dihadapannya dengan kasar.

“Ngapain lo disini?! Pulang sono!”

“Dih ngusir?” tanyanya lelaki itu

“Kemana aja lo? Bukannya nolongin gue juga!” desak Vanya.

“Ck! Tanyain abang datar lo noh!” Daniel menunjuk Angkasa dengan dagunya. Angkasa menaikkan sebelah alisnya saat Vanya menoleh kearahnya. Ia menghendikan bahu acuh dan berlalu pergi meninggalkan mereka berdua.

“gue tau lo jago berantem! Kenapa lo gak lawan sih!”omel Vanya

“Lo gak liat?apa buta?! Mereka banyak gue sendiri bego!”

“biasanya juga lawan enem orang lo bisa!”

“itu lain cerita lagi blay!”

“Au ah! Lo gak usah pulang,udah malem bahaya”

“lo kira gue anak perawan?!”sewot Daniel membuat Vanya terkekeh.

“kuy kamar gue” ajak vanya

“eh.. Nggak nggak , gue belum siap! Nanti aja kalo udah sah”

“Setan! Dewasa sebelum waktunya tuh kek gini nih” ujar vanya seraya menoyor kepala Daniel lalu menariknya agar mengikutinya ke kamar.

***

Sesampainya dikamar,Vanya menyuruh Daniel duduk di pinggir ranjang. Sementara ia berjalan kearah nakal untuk mengambil kotak P3K. Setelah itu ia duduk disamping Daniel. Ia menghembuskan nafasnya kasar.

“kenapa lukanya belom diobatin si?! Kalo infeksi gimana?!”omel Vanya membuat Daniel mendengus kesal.

“gimana mau diobatin sementara hati gue was-was nyariin lo?!”

Jantung gue...! Batin Vanya

“Aws!Pelan napa blay” sewot Daniel saat Vanya mengobatinya dengan menekan luka dipinggir bibirnya begitu kuat.

“Lo luka! Masih sempet-sempetnya mikirin keadaan gue!”

“Nah itu kelebihan gue blay” ucapnya dengan diakhiri cengiran.

Dug


aws! Belom sah aja udah KDRT gimana udah sah nya blay?heran gue!” gerutu Daniel saat setelah kepalanya dipukul.

Dug

“ish...pukul aja terus pukul” sewot Daniel saat Vanya memukul lengannya.

“oh iya bunda mana?”

“Udah gue suruh tidur,kasian camer cemas mikirin lo”

Tak

“Camer,Camer! Jangan MIMPI lo!”

“Kata mommy Mimpi itu harus dikejar blay!”

“Kata bunda gak usah terlalu Halu kalo ujungnya lo cuma dianggap angin lalu” ujar Vanya seraya menepuk-nepuk pundak Daniel.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 26, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ELGAMA [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang